Ternyata, musuh terbesarku
merangkap, menjadi BagianKeluarga.
Dan, aku membencinya.-Hara
~••••~
"Ibu?."
Hara membuka mata nya, ia mengerjap kan mata nya. Berusaha meng kontras kan
cahaya, dengan matanya."Siapa yang kau panggil ibu? Tidak
ada ibumu disini cantik!."Hara meringis, ia hendak menyentuh
ujung bibir nya yang berdarah. Namun, tali yang mengikat tangan nya membuat nya tak dapat bergerak bebas."Kau, ibu ku. Ibu, aku rindu, aku
ingin tinggal disini saja, dengan ibu."Sina tertawa keras. Ia berjalan
mendekat ke arah Hara. Ia
menyentuh pipi Hara lembut, lalu
menampar nya dengan keras.Hara meringis kesakitan, ia menahan
rasa sakit yang ada di pipi nya."Kenapa ibu tampar aku?! Aku salah
apa?!.""Kau, bodoh!."
"Aku bukan ibumu dan kau bukan anak ku!."Hara menatap tidak percaya, ia tidak dianggap anak oleh ibu nya sendiri?.
"Ibu, maksud ibu apa? Lalu aku dan jungkook anak siapa?."Sina tertawa hambar, ia memutari tubuh Hara yang dia ikat di kursi kayu di gudang milik nya.
"Kau ini bukan anak ku, tetapi jungkook ia anak ku. Apa kau tidak tau, bahwa kau ini anak nya Nisya? Kukira Nisya dan Siwon akan menceritakan semua nya kepadamu, ternyata tidak, pikiran ku melesat jauh."
"Apa yang kau ingin kan?."
Sina tersenyum menang, ia tersenyum lebar kepada Hara yang sangat peka. "Ayolah Hara, apa kau tidak merindukan aku? Aku sangat merindukan mu, apalagi ayah mu, dan uang nya yang pasti."
"Setelah dia menyerahkan surat perusahaan nya, aku akan menjadi bos di Korea ini, dan membawa lari kau beserta surat surat perusahaan itu, aku akan menikah dengan pacar ku yang sekarang, ayah nya jungkook tentunya."
"Jadi, kau selama ini hanya memanfaatkan ayah ku?."
"Ah, tepat sekali. Kau sangat pintar, aku sangat menyayangimu."
"Aku sangat membencimu."
Sekali lagi, sina tertawa hambar. "Kau baru saja mengatakan kau merindukan ku Hara. Dalam sekejap kau bisa membenciku? Ah, aku tidak suka seperti ini Hara, aku yang membesarkan mu dan kau? Malah membenciku."
"Aku membencimu, sangat sangat membencimu, dan berharap kau membusuk didalam penjara nantinya."
Plakk!
Suara tamparan yang begitu keras, bergema di ruangan itu. Sudut bibir Hara mengeluarkan darah tanpa hentinya. Darah itu mengalir, mata Hara memerah menahan perih di pipi nya, serta emosi yang sudah dari tadi datang kedalam dirinya.
"Ah, kau terluka?."
"Baiklah kalau seperti itu, aku akan tidur sebentar, kau tau? Aku harus begadang mengurus mu, dan menunggu mu untuk sadar."
"Aku tidur dulu ya, bye sayang!."Sina meninggalkan ruangan itu, lalu mengunci pintu nya, terdengar suara pintu dikunci dari luar.
Hara menangis, meratapi nasib nya, yang ia tidak tau bagaimana ending dari nasib nya hari ini, apakah happy? Ataukah berakhir dengan sedih?.
Ia tidak tau, ia hanya bisa pasrah.
~••••~
Dok!!
Ketukan dari jendela yang terbuat dari kayu jati, membuat Hara terbangun dari tidurnya. "Siapa disana?" Tanya Hara, namun tak kunjung mendapatkan jawaban.
Hara tersenyum kecut, ia terlalu berharap ada seseorang yang mau menyelamatkan nya. Ia terlalu percaya diri bahwa Tuhan akan menyelamatkan nya, nyatanya ia sudah berbuat dosa dengan kabur dari rumah.
Hara kembali menangis, lalu muncul Sina yang membawakan mangkuk dan gelas berisi jus alpukat dengan campuran susu kental manis, rasa coklat.
"Hai, Hara?! Apa kau lapar?."
"Ah, pasti lah kau lapar, aku juga mangkannya aku ingin berbagi makanan dengan mu, ah tidak tidak berbagi, tapi lebih tepatnya, makan dihadapan mu."Sina duduk didepan Hara, dikursi kayu dengan cat berwarna abu abu.
"Oh iya Hara, ayah mu itu apa tidak berusaha untuk mencarimu ya? Jam segini masih belum sampai juga, ah pasti ayah mu sudah tak sayang lagi dengan mu?."
"Ah, maaf aku menyakiti hatimu ya? Hara, dengarkan aku, lain kali kau jangan kabur lagi ya? Nanti nisya akan memarahi ku karena aku tidak mendidik mu dengan baik."
"Tapi aku senang kau kemari, tadinya aku ingin menculikmu lagi, karena ingin perusahaan ayahmu yang ada di Seoul ini, tapi ternyata kau datang sendiri kesini."
"Ah, aku akan menelpon ayahmu ya Hara."
Hara hanya memandang Sina dengan tatapan tidak berdaya nya. Ia lemas, sekaligus lapar, karena tiga hari disekap tanpa diberi makanan sedikit pun.
"Halo?."
Hara menatap Sina dengan harapan ayahnya akan menjawab nya dan memberi jawaban akan menjemputnya.
"Ah, tidak dijawab Hara."
Hara melemas,ia tidak tau harus berbuat apa.
Tuhan, tolong selamatkan Hara.
~••••~
Kim dengan keluarga kini tengah berada di Bandara Seoul. Pesawat yang mereka tumpangi sudah mendarat di bandara ini sekitar setengah jam yang lalu.
Mereka mencari taxi yang akan mengantar mereka ke sebuah rumah di perumahan elite.
Sesampainya mereka disana, Junghoon menyiapkan tas untuk diberikan kepada sina nantinya.
Hati Junghoon berat sekali, tapi anak nya lebih penting untuk saat ini.
Junghoon mengetuk pintu, lalu muncul beberapa pembantu dan menyuruh siwon beserta keluarga untuk masuk dan diantarkan kesebuah ruangan.
Pembantu tersebut membukakan pintu untuk Junghoon dan keluarga nya.
"Hara?!."
~••••~

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Brother-Exo [ COMPLETED ]
FanfictionIt's me Hara🙋♀️ and my brother♡. "Kami berjanji, akan selalu berada di samping mu."-Exo "Terimakasih telah berada di sisi ku, aku menyayangi kalian."-Hara ------------------------ -- #1-AOA [ ⚠ ] PLAGIATOR PERGI JAUH-JAUH GIH!