~••••~
Satu tamparan mendarat keras di pipi Mimi. Hingga menyebabkan dirinya hampir terjungkal. Ia melotot, menahan amarah ke adik kelas yang berani menampar nya itu.
Kini, mereka sudah menjadi sorotan orang-orang yang ada di kantin itu. Hara sudah berderai air mata. Rasanya sangat sakit ketika Mimi membawa bawa almarhum dan almarhumah orang tuanya.
Kakak-kakak Hara pun turut hadir. Ia melindungi Hara. Mereka juga, sangat kesal ketika Mimi membawa kedua orang tua mereka.
"LO!"
Mimi hendak menampar balik Hara, namun ditahan oleh Chanyeol yang sigap.
Hara menahan Baekhyun yang mungkin hendak menjambak rambut Mimi. Ia tau bagaimana kepribadian kakak nya yang satu itu. Anti Mainstream.
"Lo bener," Ujar Hara tiba-tiba masih dengan tangis yang diiringi tawa kecil. Gila? Tidak.
"Gue yatim piatu. Lo bener."
Mimi tertawa, "Iya kan? Bener kan? Lo gak punya orang tua, jadinya gak ada yang ngajarin lo tata krama maupun sopan santun."
Hara menahan isakannya. Ia menatap Mimi tajam. Yang ditatap hanya sedikit merasa gundah. Hatinya tidak tenang, apa dia tadi salah?
"Untuk yang satu itu, lo salah. Lo bener-bener salah. Dan lo! Udah menghardik anak yatim piatu."
"Hah, sekarang lo ngaku ju--
"Iya, gue akui, gue anak yatim piatu. Makasih ya, udah ngingetin gue," Ujar Hara, lalu berlari pergi.
Hara menangis di aula tingkat tiga yang sudah lama tidak digunakan. Rumornya, ah sudahlah. Kalian pasti tau mulut-mulut orang sampah yang selalu membual dan mengatakan bahwa sekolah yang kita tempati bekas rumah sakit, kuburan atau lain sebagainya.
Dan, ya mereka bilang aula di tingkat tiga itu, berhantu.
Yang dilakukan Hara, hanya menangis saja sambil memukul dadanya yang sangat sakit dan sesak.
"Hara."
Hara tak menyahuti, ia hanya tetap menangis. Biar dianggap lemah, tidak apa. Sudah lama ia tidak melampiaskan kemarahannya.
Hara adalah tipe manusia yang jika terlanjur marah, ia akan menangis.
"Hara," Panggil seseorang lagi, kali ini suaranya berbeda. Dan kali ini, Hara menoleh ke seseorang yang memanggil nya.
Terdapat kakak kakak nya yang berjejer di belakang dia dengan raut muka, kasihan.
"Kakak," Panggil Hara sambil sesenggukan. Hara merentangkan tangannya, lalu Chanyeol berlari memeluk adik kesayangannya itu.
Sudah lah, hari ini ia memang butuh pelukan.
~••••~
Hara kembali ke rumah bersama kakak kakak nya. Ia tak banyak bicara.
"Hara?" Panggil Baekhyun. Namun Hara tetap berjalan meninggalkan kakak kakak nya dibelakang.
"Udah lah, biarin aja. Mungkin, dia lagi pengen sendirian," Cegah D.o yang melihat Baekhyun akan menghampiri Hara.
Hara menutup kamar pintu nya. Lalu duduk bersender pada pintu itu. Ia menatap lantai dengan tatapan kosong. Lalu, mulai menangis lagi.
Ponsel Hara berdering dari tadi. Sambil sesenggukan ia mengambil ponsel nya.
"Ha-halo."
"Ra? Kok lo nangis?"
"Gak kok niel, gue gak nangis," Ujar nya sambil menghapus air mata.
"Lo sesenggukan gitu."
Hara diam, lalu tangis nya malah menjadi.
"Lho ra? Kenapa sih?"
"Daniell, hiks. Kenapa, lo gak masuk tadi?!"
"G-gue ada urusan."
Hara tetap menangis dan membuat sang penelpon bingung. Daniel tak tau harus apa.
"Ra?"
Tak ada jawaban, dan hening juga.
"Ra, lo tidur?"
"Hara?"
"Yaelah, gini amat ditinggal tidur."
"Yaudah gue temenin tidur ya?"
"Hati gue gak tenang tadi ra. Dan bener aja, lo nangis."
"Hara, maafin gue ya."
"Maafin gue, bangett."
"Tapi, gue harus pergi."
"Yaudah, gue temenin tidur ya."
~••••~
Hara terbangun dan ya, ia tertidur di depan pintu. Ia melihat ponsel nya yang masih tersambung dengan Daniel. Ah, ini gila. Sudah satu jam lebih dia tertidur, dan Daniel menemaninya melalui panggilan telepon.
"Halo Daniel?"
"Maaf ya gue ketiduran."
"Halo Daniel?"
"Lo ketiduran?"
Hara menghela nafas lalu tersenyum.
"Yaudah, gue matiin ya, mimpi indah."
Lalu, Hara mematikan sambungan telepon nya.
~••••~

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Brother-Exo [ COMPLETED ]
FanficIt's me Hara🙋♀️ and my brother♡. "Kami berjanji, akan selalu berada di samping mu."-Exo "Terimakasih telah berada di sisi ku, aku menyayangi kalian."-Hara ------------------------ -- #1-AOA [ ⚠ ] PLAGIATOR PERGI JAUH-JAUH GIH!