23

3.1K 243 27
                                    

~••••~

Sudah dua minggu lamanya, Hara tak membuka mata. Selama itu pula, kakak kakak Hara mulai peduli lagi kepada nya. Mereka berusaha untuk selalu berada di sisi Hara, kapan pun juga.

Entah sibuk atau tidak, mereka selalu berusaha berada di sisi Hara, untuk menebus dosa, katanya. 

Dan juga untuk membuat Hara agar cepat membuka mata.

"Halo hara!" Sapa Baekhyun yang baru saja datang dari sekolah. Di susul yang lainnya.

Sehun menghampiri Hara lalu mengelus kepala nya secara halus.

"Bangun sayang, gak capek apa tidur terus?" Tanya Sehun. Lalu ia menghembuskan nafas nya.

Chanyeol menepuk punggung sehun, "Tenang, bentar lagi juga dia bangun. Kita gak boleh nyerah!"

Sehun hanya mengangguk saja, sambil tersenyum memandangi Hara. Hanya saja, senyum nya terlihat sedikit menyedihkan.

~••••~

Kantin rumah sakit malam ini sangat penuh sekali. Bahkan tidak ada satu kursi saja yang kosong.

Namun beruntung kedua belas kakak Hara yang mendapat kursi masing masing.

Mereka memakan dengan lahap dan tidak memperdulikan suasana kantin yang sangat ramai.

"Gue mau bayar dulu," Ujar Suho lalu beranjak dari duduk nya.

"Gue merasa bersalah tiap ngeliat Hara," Ujar Xiumin tiba tiba.

Semua menatap Xiumin, lalu memilih melanjutkan acara makan mereka yang terhenti.

Jujur, mereka lapar.

"Gue marahin dia habis habis an malam itu. Gue gak berguna jadi kakak," Ujar Xiumin.

Ucapan Xiumin membuat semua berhenti makan.

Luhan yang berada di sebelah Xiumin menepuk punggung Xiumin. Berusaha menguatkan.

"Ini bukan cuman salah lo kak. Kita disini semua nya juga merasa bersalah. Lebih baik kakak habis in makanan kakak, biar kita bisa jaga Hara bareng bareng," Ujar Luhan sambil tersenyum menguatkan.

Xiumin membalas senyuman Luhan. Lalu mereka semua saling menguatkan satu sama lain.

"Gimana sekolah kalian?" Tanya Xiumin. Ia sadar bahwa perasaan bersalah nya membuat nya lupa, bahwa dia juga mempunyai adik lainnya.

"Kita sekolah nya lancar kayak biasa nya kok kak, kakak tenang aja."

"Gimana kuliah kalian?" Tanya Xiumin kepada yang lainnya.

"Sama aja, lancar kayak biasanya," Jawab yang lainnya.

"Rasa bersalah gue membuat gue lupa kalau gue juga punya adik lain," Ujar Xiumin.

"Gapapa kak, kita ngerti."

"Kakak jangan khawatir, kita, baik baik aja," Ujar Chanyeol dengan ragu ragu.

Baik baik saja?

Sebetulnya tidak, mereka juga sangat merasa bersalah saat melihat adik mereka terbaring lemah di ranjang pasien. Dengan banyak alat rumah sakit di sekitar adik mereka.

Xiumin hanya tersenyum, lalu mereka melanjutkan acara makan mereka yang tertunda.

Xiumin dan lainnya kembali dari kantin rumah sakit. Mereka melihat beberapa orang di depan kamar Hara.

"Ah, halo," Sapa laki laki paruh baya.

"Ah, halo. Bapak yang itu ya?" Sapa Xiumin diakhiri dengan tanya.

"Iya. Perkenalkan nama saya Abdi, yang, mohon maaf, menabrak adek kalian," Perkenalan nya.

"Ah bapak," Ujar Mereka.

"Ini keluarga saya. Saya disini mau menjenguk pasien."

"Sebagai, rasa bersalah saya," Ujar sang bapak.

"Ah gapapa pak," Ujar Xiumin sungkan.

"Terimakasih karena tidak membawa ini ke jalur hukum," Ujar perempuan paruh baya sambil membungkuk sembilan puluh derajat.

"Ini bukan sepenuh nya salah suami anda. Saya malah sangat berterimakasih karena sudah membayar biaya operasi," Ujar Xiumin sambil tersenyum.

"Ayo masuk dulu pak," Ucap suho mempersilahkan.

~••••~

"Bapak itu baik banget ya," Ujar Chanyeol.

"Padahal, itu bukan sepenuh nya salah dia," Lanjut Chanyeol.

Xiumin mengangguk, "Jarang jarang ada orang kayak gitu. Biasanya mereka yang sepenuh nya nabrak malah marah marah minta biaya ganti ke korban."

"Ini malah yang gak sepenuh nya salah, malah bayarin biaya, terus jenguk juga, bawa makanan banyak," Ujar Baekhyun sambil memakan Sandwich yang diberikan oleh istri bapak Abdi.

Suho melempar plastik ke arah Baekhyun, "Makanan aja!"

Baekhyun hanya meringis ketika suho melempar plastik nya.

Sepi seketika. Hanya ada suara dari patient monitor. Ada yang sedang mengerjakan tugas, ada yang sedang makan. Dan ada juga yang sedang melamun entah memikirkan apa.

Tiba tiba suara dari patient monitor menjadi lebih cepat. Nafas hara tersengal sengal.

"PANGGIL DOKTER CEPETAN!" Teriak Xiumin lalu beberapa dari mereka keluar dari kamar dengan tergesa-gesa.

~••••~

Bad Brother-Exo [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang