38

2.2K 203 25
                                        

~••••~

"Hai haechan," Sapa Hara kepada pemuda yang duduk di samping nya. Pemuda yang bernama haechan itu tersenyum.

"Kenapa lo disini sendirian? Mana yang lain?" Tanya Hara.

"Gue pengen disini sendiri."

Hara tersenyum tipis, "Ada masalah ya?"

Haechan menghela nafas. Haechan menggeleng lalu tersenyum kepada Hara.

"Lo sendiri ngapain disini?"

Hara menggeleng, "Gak tau, gue makin suka sama tempat ini."

"Semenjak lo mau bunuh diri itu?"

Hara berdecak sebal, "Siapa yang mau bunuh diri?!"

"Lo. Kata anak-anak kemarin."

Hara memutar bola matanya malas, "Kenapa sih chan? Masalah dare itu ya?"

"Mending lo nyerah aja. Persahabatan itu suci chan. Gak boleh di buat mainan," Ujar Hara.

"Gue udah sahabatan sama dia ra."

Mata Hara membesar, "Terus?"

"Terus dia tau kalau itu cuman dare," Ujar Haechan lalu menghela nafas nya.

"Kasihan banget lo. Kalau gitu minta maaf aja."

"Udah."

Mata Hara memicing, "Lo minta maaf nya kayak gimana?"

"Ya minta maaf biasa. Masa gue harus minta maaf sambil salto? Gak mungkin kan ra?"

"Harus nya lo membuat sebuah permintaan maafan khusus gitu."

"Kayak gimana?"

"Sini gue bisikin."

"Susah amat," Sambat Haechan saat mengetahui ide Hara. Hara berdecak sebal.

"Yaelah kagak mau amat lo jadi orang."
"Lagian kan ya, udah lah gapapa kalau udah ketahuan itu cuman dare."

"Masalah nya..."

"Apa?"

"Gue gak tau. Gue bingung," Ujar Haechan.

"Jangan-jangan apa lo jatuh cinta lagi sama dia?"

"Hah? Yakali?!"

Hara tersenyum tipis, "Lo harus nyari jawaban atas pertanyaan gue tadi. Perasaan, gak bisa dibohongi."

"Gue balik dulu ya!"

Yaa, itulah Hara akhir-akhir ini. Ia selalu tersenyum dan menebarkan kebahagiaan. Meskipun ia sendiri tidak tahu, ia bahagia atau tidak.

"Hai Clarin!"

"Hai ra!"

"Mau ke kantin bareng kagak?" Tanya Hara kepada Clarin. Tentang masalah Clarin, semua nya sudah benar-benar selesai.

"Enggak deh, gue mau ke jimin dulu ya!"

"Yee, dasar! Yaudah sono," Ujar Hara mengusir Clarin dengan tertawa. Clarin tersenyum lalu beranjak pergi.

Hara mengecek ponsel nya. Mungkin saja jika ia mendapat pesan dari orang yang ia tunggu.

Tapi nihil, ia tidak mendapat pesan atau kabar apapun dari Daniel.

"Kita lihat aja niel, siapa yang kuat nunggu, lo apa gue," Monolog Hara.

~••••~

"Taeraa, Yejii!" Panggil Hara kepada teman nya itu. Akhir-akhir ini Hara memilih untuk dekat kepada teman seangkatannya.

"Sini ra, duduk disini."

Bad Brother-Exo [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang