36

2.4K 208 51
                                    

~••••~

Di dalam mobil, Hara memilih untuk tidak bertatap muka dengan Daniel. Ia memilih untuk melihat ke arah jendela saja.

"Hara?" Panggil Daniel.

"Hm?"

"Kenapa?"

Hara mengerutkan dahi, ia menoleh ke arah Daniel, "Kenapa apanya?"

"Kenapa diem aja?"

Hara diam, lalu menggeleng. "Gue gapapa, fokus aja ke jalanan."

Lalu hening.

Luhan dan Chen yang berada di belakang hanya diam. Mereka berpikir bahwa tidak waktunya untuk masuk ke dalam pembicaraan Daniel dan Hara.

Setelah sampai di bandara, "Gue sampai sini aja, sama kakak kakak."

Daniel diam, "Gamau nganterin gue sampai dalem?"

Hara menggeleng, ia kuat-kuat menahan air matanya. Daniel menghembuskan nafas nya.

"Kenapa?" Tanya Daniel. Hara menggeleng, tidak mau menjawab.

"Hara," Panggil Luhan. Hara tidak menoleh, ia hanya diam saja. Daniel mengangguk tanda bahwa ia tidak apa-apa.

"Ya udah kak, gue turun ya. Makasih udah nganterin."

Luhan dan Chen mengangguk. Mereka merasa tidak enak. Lalu Daniel turun dan berjalan menjauh dari mobil.

"Hara?" Panggil Luhan sekali lagi. Hara tidak bergeming, ia hanya menatap punggung Daniel yang semakin menjauh.

"Ayo ra, sebelum nyesel."

Hara buru-buru keluar dari pintu mobil. Dan berlari ke arah Daniel.

"Kita kesana juga gak kak?" Tanya Chen pada Luhan. Luhan menggeleng, "Biar mereka aja."

Chen mengangguk, "Terus siapa yang ngendarain mobil ini?"

Luhan menepuk dahi nya, "Yaudah gue turun ya, gue yang ngendarain."

Chen mengangguk menanggapi Luhan.

~••••~

"Daniel!" Teriak Hara. Daniel membalikkan badan nya, ia menghadap ke arah belakang. Daniel menaikkan satu alisnya.

"Lo mau ninggalin gue dibelakang? Lo gak mau ngajak gue jalan bareng gitu?"

Daniel tertawa kecil, ia berlari ke arah Hara. Tunggu, mengapa ia yang harus berlari? Mengapa bukan Hara saja? Ah tidak apa, namanya juga.. [ pikir sendiri ]

Daniel mengelus puncak kepala Hara. Hara tersenyum.

"Yaudah ayo."

Hara dan Daniel berjalan berdua. Mereka memasuki bandara. Banyak yang melirik ke arah mereka. Bagaimana tidak?

Kedua nya ke bandara dengan memakai piyama. Dan lucunya, piyama mereka mempunyai warna merah mudah.

Tapi bedanya, piyama Daniel dengan loreng-loreng putih ditutupi oleh mantel milik nya. Sedangkan piyama Hara dengan spons berwarna kuning, ya, SpongeBob.

"Niel," Panggil Hara. Daniel menoleh, "hem?"

"Lo pakai piyama?"

Daniel mengangguk, "Lo juga."

Hara menatap tidak percaya. Mereka tertawa bersama.

Bad Brother-Exo [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang