"HELLO EVERYBODY WAHAI PENGHUNI RUMAH SEMUA, ABEL YANG CANTIK NAN IMUT INI SUDAH PULANG DENGAN SELAMAT SEJAHTERA."
Kebiasaannya setiap hari begitu, teriak-teriak tidak jelas entah apa faedahnya.
"Walaikumsalam, kamu gak usah teriak-teriak begitu bisa kan!" kata Kirana.
"Hehe, sorry mom."
****
Abel saat ini berada di kamarnya, merenungi sesuatu yang entah apa atau mungkin sedang memikirkan kesendirian yang telah memasuki tahun pertama.
"Sinting! Gue emang sinting kali ya? Gak penting banget." Abel pun memilih tidur di atas king size miliknya.
Jam sudah menunjukkan pukul 20:13, cewek itu belum juga sadar. Mungkin karena kecapean saat upacara tadi. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar.
Tok Tok
"Abel, bangun woyyy!" Teriakan orang itu mau tidak mau membangunkanku saat itu juga.
"Isss apaan sih, gangu aja, gue lagi tidur nih, capek!"
Ceklek
Pintu pun terbuka dan ternyata itu Alex. Saudara laknat Abel yang langsung duduk di tepi tempat tidur sambil menarik bantal kepalanya.
"He, Kebo! Bangun kali, ni udah jam 8 lewat. Lo gak mau makan apa?"
"Isss, berisik banget si lo, ini tuh masih sore."
"Eh, kutu, sadar dong! Ini tuh udah jam 8 malam lewat, dasar Kebo."
Alex langsung saja memukulkan guling ke kepala Abel. Siapa yang tidak terbangun dengan cara seperti itu.
"Haaa? Yang bener? Gue kira ini masih jam 5 loh. Pantas aja perut gue dari tadi bunyi-bunyi terus, ternyata minta di isi rupanya."
Abel spontan bangun dan berjalan menuju dapur yang berada di bawah.
"Yah, gue ditinggalin nih ceritanya?"
Alex pun ikut keluar meninggalkan kamar cewek perawan dan melanjutkan tontonannya. Jika bukan karena dadi dan mominya, cowok itu tak akan mau membangukan adiknya yang kurang ajar.
***
Abel sudah duduk di sofa dengan memakan camilan yang diambilnya di lemari pendingin tadi setelah makan malam. Abel mulai menonton serial tv yang menarik menurutnya. Tak lama kemudian Alex pun duduk di samping dan ikut menonton.
Alex mengambil remot kontrol tv dan mengganti channelnya dengan siaran sepak bola.
Abel kesal bukan main dengan cowok yang mengaku saudaranya, tanpa merasa bersalah, Alex mengganti channel Tv seenak jidatnya.
"Lo! Jangan di ganti dong. Gue mau nonton upin-ipin kali," kata Abel.
"Gak! Apaan tuh upin-ipin, dari gue kecil ampe sekarang tuh botak kembar gak pernah gede-gede."
"Ihhh, lo ya. Ngalah dikit napa sama adek lo sendiri!"
"Baru diakuin kalau ada maunya, dasar selebgram kolot!"
Abel sungguh menyesal memiliki saudara seperti Alex. Dalam hati dia terus memohon agar kakaknya dihilangkan dari hadapannya.
Cewek itu berusaha merebut remot tv dari tangan Alex.
"Diem, Bel!"
Cewek itu akhirnya menyerah, mau bagaimana lagi kalau Alex sudah memanggilnya dengan sebutan nama asli, tandanya dia sedang marah dan tidak mau dibantah.
Lama, mereka saling diam. Abel diam karna menurutnya Alex menyeramkan jika sedang marah. Sedangkan Alex diam karena sepertinya sedang serius-seriusnya menonton pertandingan sepak bola.
"Bang, momy sama dady ke mana?" tanyanya memulai percakapan.
"Momy ke luar sebentar katanya ke rumah temennya, kalau dady masih di Kantor, katanya sih malam ini dady lembur."
Alex masih saja fokus menonton serial tv kesukaannya. Dan jangan lupa, remot kontrolnya masih dipegangnya dengan erat.
"Ohhh gitu."
Waktu menunjukkan pukul 21:05.
"Bang, gue naik dulu ke kamar, Ngantuk nih."
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019
Teen FictionCoverby: @musdalifahmstkim Bagaimana menurut kalian jika seorang wanita mencintai pria yang telah memiliki kekasih? Aneska Arabella adalah gadis Kelas XI di SMA 1 Purnama, berparas cantik, cukup berprestasi mencintai seorang pria yang baru di temuin...