CL 4

1.3K 102 39
                                    

"Selamat pagi anak-anak!" sapa guru yang baru saja memasuki kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat pagi anak-anak!" sapa guru yang baru saja memasuki kelas.

"Pagi, Buuu!"

"Baik anak-anak silahkan buka buku halaman 127 baca dan pahami isinya, kalau sudah nanti akan ada tugas yang sudah Ibu serahkan kepada ketua kelas, nanti ketua kelas juga yang akan pantau kalian semua selama Ibu mengikuti rapat, dan ketua kelas akan mencatat nama kalian apabila  kalian semua tidak mengerjakan tugas. Dan satu lagi bagi yang melanggar akan saya nyatakan BOLOS dalam mata pelajaran saya, Mengerti?" ucap guru memperingati.

"Mengerti Buuu!" jawab murid serentak. Guru pun keluar dan beberapa di antara mereka memasang wajah kusam.

"Hadehh, akhirnya tugas juga, meledak tau gak otak gue liatin soal-soal matematika."

Karyl mengusap wajahnya lembut dengan tampang melelahkan.

"Ya elah, itu otak atau bom sih, pake meledak segala." Abel tersenyum tipis.

"Eh! Lo gak ngerjain juga jangan so' so'an prustasi segala."

"Heh kerdil, yang penting gue baca walaupun dikit. Dari pada  elo ga sama sekali," balas Karyl dengan wajah kesalnya.

"Udah-udah, anak kerdil dan Ratu Cermin gak usah ngoceh gak jelas. mending ke kantin aja, udah laper nih!" lerai Abel memegangi perut.

"Gak di tulis bolos kan sama si ketua ketek itu?"

"Gak akan. Dia mah juga mau keluar kelas, tuh!" tunjuk Abel ke arah pintu. Terdapat rombongan pria yang bersiap keluar kelas.

"Ya udah, yuk!"

.

Kantin yang tadinya ramai tiba-tiba sepi seketika, saat anggota geng ternama di sekolahnya yang tak lain Acak memasuki kawasan kantin. Jadi tidak perlu heran kalau kantin yang tadinya ramai menjadi sepi tiba-tiba.

Beberapa fans mereka pun mengumpatkan pujian-pujian bagi mereka bertiga.

"Woww lihat tuh kak Abel, cantik banget yah?"

"Kak Abel bodynya makin kesini makin ngebuat badan gue jadi panas dingin."

"Kak Cal sama Kak Karyl gak kalah cantik juga kok."

"Kak Karyl putih banget yah."

"Lihat tuh kak Abel sama Kak Karyl dewasa banget tapi tetap imut deh."

"Pokoknya kak Abel idola gue banget"

"Body kak Abel sama kak Karyl goals banget, tapi tetap cantik kak Abel deh."

"Apa mereka oplas ya?"

"Huaaa, Karyl kekasihku!"

Seperti itulah kicauan para fans mereka. Seperti kehidupan pada umunya, jelas saja banyak pembenci di sekeliling mereka, utamanya geng yang menjadi saingan Acak.

Mereka pun duduk di meja bagian pojok untuk menghindari pandangan dari makhluk-makhluk penghuni kantin.

"Guys!" ucap Cal sambil berbisik.

"Paansih?"

"Lo pada lihat gak tuh siapa  yang duduk di seberang meja kita, kak El woyyy!" ucap Cal berbisik karena takut terdengar oleh semua orang kecuali dua gadis yang sedang bersamanya saat ini.

"Aduh, pacar gue ganteng banget sihh," sambung Cal.

"Duhh, mulai lagi deh kesambet."

"Yaelah, udalah, makan sono. Nanti makanan lo keburu dingin bego."

Abel pun melerai mereka untuk menyudahi kicauan yang tidak jelas itu.

Mereka bertiga akhirnya makan dengan tenang dan damai, sebelum akhirnya ada satu sosok lelaki yang membuat Abel muak saat ini.

"Halo manis!" ucap lelaki itu sambil menyentil dagu Abel.

"Eh, lo jangan kurang ajar yah!" Abel berdiri dan menatap tajam ke arah lelaki itu.

"Bel, udah. Jangan diladeni, orang kaya dia mah jangan diladeni bisa stres lo hadepin dia," lerai Karyl.

"Nah duduk yang manis dong sayang, jangan marah-marah terus, ntar cantik lo ilang lagi. Kan gak enak kalau Most Wanted girl sekolah ini gak cantik lagi."

"Mau lo apa sebenernya, ha!" bentak Abel. Saat ini emosinya sudah memuncak. Melihat wajahnya yang membuatnya muak itu semakin ingin Abel memaki-makinya.

Seisi kantin pun kembali mendapatkan tontonan gratis dari kedua insan itu.

"He he, sabar dong sayang, gue cuma minta satu sama lo."

"Apa?"

"Gue mau lo jadi pacar gue."

"Ihhh, ogah," jawabnya dengan tampang jijik.

"Kenapa lo gak mau sama gue? Gue kurang apa? Kaya? Gue udah kaya. Ganteng? Gue udah ganteng. Jadi gue kurang apa sayang?"

"Kurang malu, puas lo!" tunjuk Abel kepada Aksa, Aksa hanya mematung tanpa niat menjawab ucapan Abel, "Yuk guys, kita pindah kantin aja, males gue hadepin orang gila kaya dia."

Geng Acak akhirnya bergegas meninggalkan lokasi yang sudah membuat ketua mereka prustasi.

"Sial! Lihat aja, lo bakalan gue buat suka ke gue, liat saja." Aksa mengacak rambutnya prustasi.

"Lo bakal jatuh cinta sama gue, Bel!"

COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang