CL 31 Suara Aneska Arabella

374 24 14
                                    

Seperti kata saya di part sebelumnya, part ini saya khususkan untuk meperkenalkan seorang Kevin Dinsawara menurut Aneska Arabella. Ok silahkan baca yah.



Kevin Dinsawara, lelaki tinggi, muka tidak terlalu memukau, tetapi memiliki sifat percaya diri yang terlalu tinggi. Ia pindahan dari SMA Nusantara. Entah alasannya apa ia pindah tetapi dengan kepindahannya menyebabkan saya dan dia menjadi murid baru. Kami berdua saat pindah masih menduduki kelas X semester 2. Yang terlebih dahulu pindah adalah saya.

Iya, saya juga murid pindahan dari MAN Kartini. Soal kepindahan saya, itu sudah menjadi rahasia umum di sekolah, tetapi banyak juga yang bergosip ria jika kepindahanku ke SMA Purnama disebabkan karena saya pernah memecat seorang guru olahraga di sekolahku yang dulu. Kita lupakan tentang kepindahanku, mari beralih ke Laptop. Eh, maksudnya ke cerita Kevin.

Seorang Kevin Dinsawara yang menjadi bahan taruhan oleh anggota geng Acak.

Sebelum Abel dekat dengan Kevin, ia terlebih dahulu mendekati anggota geng Acak lainnya. Menurut anda siapa? Jika anda mengatakan Karyl, anda salah besar, karena yang didekati pertama kali oleh Kevin adalah Cal.

Kyla Calysta, siapa yang tidak kenal dengan gadis yang super cerewet ini. Tubuhnya yang mungil, sebenarnya bukan mungil sih, lebih cocoknya dia dipanggil 'Cebol atau Kerdil.' Mungkin nama itu lebih cocok untuknya.

Cal dan Kevin sering chatingan melalui akun yang bernama BBM. Ada yang tahu BBM? Bukan bahan bakar minyak yah! Soal kepanjangan dari BBM saya juga tidak tahu. Lupakan soal BBM.

Sebulan sudah kepindahan Kevin, tidak ada terjadi masalah diantara mereka. Kecuali Kevin yang suka menggombal teman sekelas atau siswi dari kelas lain. Ingat! Dia hanya menggoda siswi, bukan siswa.

Kedekatan Kevin dan Cal dianggap biasa-biasa saja oleh Cal. Menurutnya Kevin adalah lelaki yang menyenangkan, entah menyenangkan dalam artian apa.

Selama ini, Kevin dan saya tidak pernah chatingan. Tegur sapa pun jarang, jika tidak ada yang penting.

Sampai waktu ketika dia menginvite pin BBMku. Aku pun menerima pertemananya tanpa aku ketahui Kevin Dinsawara itu ternyata dia.

KevinDinsawara: PING!
                                Hai.

Ia menyapaku terlebih dahulu, profile di BBMnya belum ada jadi aku pun mengabaikannya. Wanita, sebagian besar dari wanita tidak ingin mengajak seorang pria berteman jika tampangnya 'Jelek atau tidak sesuai tipenya.' Memangnya wanita itu sangat cantik? Sampai-sampai dia tidak ingin berteman dengan seseorang yang tampangnya 'Kurang.' Ini hanya untuk wanita yang merasa yah, Abel tidak menyinggung kok, cuman mengajukan pendapat.

KevinDinsawara: Kok gak dibales? Kamu Abel kan?

"Loh, dari mana dia tahu namaku?"  tanyaku pada diri sendiri.

●Siapa lo?

KevinDinsawara: Kevin
                                Temen kelas lo :)

●Oh, yah kenapa?

KevinDinsawara: Gak kok, cuma pengen kenalan aja. Boleh kan?

●Yah

Mungkin seperti itulah chatingam pertamaku dengan Kevin. Kami pun berkenalan dan sering sekali dia menegurku di kelas dan mengechatku untuk menanyakan hal-hal yang tidak terlalu penting. Menanyakan apakah aku sudah makan atau belum, sudah mandi ataupun hal lalinnya. Walaupun dia tidak menanyakan hal itu, saya pun pasti melakukan kegiatan itu sehari-hari kan? Akhh, mana kalian tahu jika aku belum mandi saat ini atau sudah.

Perkenalanku dengan Kevin memakan waktu 1 minggu. Lumayan singkat, sampai ketika kedua sahabatku Karyl dan Cal yang mengetahui kedekatanku dengan Kevin menyuruhku untuk pacaran dengannya, katanya, "Kalau lo berhasil pacaran dengan si Kevin, lo emang gue yang teraktir. Tapi kalau enggak? Berarti lo harus joget di lapangan basket. Gimana? Berani gak?"

"Ujian apa lagi ini Tuhan," ucapku.

"Ha ha ha." tawa itu yang saya dengar dari mereka berdua. Memang teman laknat.

Mengingat harga diriku sedang dipertaruhkan saat ini, harga diri di depan sahabat-sahabatku, bukan hanya di depan mereka, tetapi di depan semua siswa di sekolah. Dengan hati yang berat saya pun berjuang agar Kevin bisa menyatakan perasaannya kepadaku. Bukan Abel namanya jika tidak berhasil dalam mencapai tujuannya. Saya berhasil membuat Kevin jatuh hati kepada saya, dengan begitu kami pun menjalin hubungan. Hubungan kami biasa-biasa saja, tetapi perhatian Kevin yang luar biasa.

Tepat satu minggu kami berpacaran, akhirnya akupun memutuskan hubungan sepihak dengan alasan bosan. Klasik sekali kan alasanku? Memang, karena saya memang tidak pernah menyukai Kevin. Ia tidak terima dengan alasanku itu.

Kevin prustasi, akhirnya suatu hari dia menyebarkan gosip keteman sekelasku. Mereka semua heboh membicarakan tentangku dan Kevin. Katanya saya adalah wanita gatal, yang selalu mendekati setiap cowok yang saya inginkan. Dan ada juga yang membuat saya marah, yaitu ketika Kevin mengatakan bahwa saya masih suka mengejar-ngejar dia untuk memperbaiki hubungan kami.

"Hello, yang mutusin siapa? yang di putusin siapa? Gak kebalik Mas?" ucapku dengan suara lantang. Kevin tampak geram dengan perkataanku, "Oke! Jangan pernah lo hubungin gue lagi. Awas aja lo entar." Dengan kepedean yang masih tersimpan di jati dirinya dia berkata demikian.

Saya hanya tertawa sinis melihat kelakuan bocah malang itu, jika bukan taruhan saya pun tidak tega menyakiti hati seorang pria sepertinya.

Setelah kejadian itu, hari-hari kulalui dimana semua siswa mengatakan bahwa gang Acak adalah gang terkenal dan Most Wanted di SMA Purnama. Tiga wanita yang sangat di hormati dan dihargai oleh rakyat SMA Purnama. Kepedean sekali diriku. Tapi tak apa, itu memang faktanya.

Dan sampai saat ini saya dan Kevin masih bermusuhan. Sebenarnya saya sudah memaafkan dia, karena saya baik yah saya maafkan. Ha ha ha.

*Kevin Dinsawara*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Kevin Dinsawara*

COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang