Setelah makan malam, Abel hendak beranjak meninggalkan meja makan dan menuju ke kamarnya. Tetapi Ibu, Ayah dan Alex menatap Abel tajam dengan penuh pertanyaan.
Abel yang merasa di perhatikan seperti itu, lantas bertanya.
"Kenapa pada lihatin gue sih? Ada yang salah gitu sama gue?" tanya Abel heran.
"Kamu pacaran sama Varo?" tanya Alex tajam.
Gadis itu pun kaget dengan pertanyaan abangnya.
"Uhukk uhukk," Abel tersendak minumannya.
"Kamu ga papa kan sayang?" tanya Kirana.
"Gapapa kok Bu."
"Jawab Bel?" sambung Alex lagi.
"Eh anu, aku emm, cuman temenan kok sama dia," jawab Abel gugup.
"Yahhhhhh," jawab mereka serentak. Hal itu semakin membuat Abel kebingungan.
"Loh, emangnya kenapa? ada yang salah gitu?" tanya Abel polos.
"Gue kira dia pacar lo dek."
"Kalau pacar Abel emangnya kenapa?"
"Yah kami ngerestuin lo."
"Whatttttt?" Abel kaget mendengar ucapan Alex barusan.
"Maksud kalian apa sih? udah deh Abel mau tidur, ngantuk, gak jadi makan," jawab Abelyang beranjak pergi meninggalkan ruang makan sambil menghentak-hentakkan kakinya.
****
Dertttt dertttt
Ponsel Abel berbunyi, ia yang baru saja masuk ke kamarnya lantas langsung mencari-cari dimana letak ponselnya berada. Dia baru ingat kalau ia menyimpannya di dalam tas sekolahnya. Gadis itu segera membuka tas dan meraih ponselnya.
Abel dibuat kaget dengan nama yang tertera di ponselnya. Abel bingung harus mengangkatnya atau tidak.
Sebelum Abel ingin mengangkat telepone itu, telephonenya sudah terputus.
"Yah, udah mati!" celotehnya.
Baru saja hendak berbaring, ponselnya berbunyi lagi. Abel langsung saja mengangkatnya.
"Halo?"
"Yah, Assalamu alaikum!"
"Eh, Waalaikum salam."
"Yah, kenapa nelpon?"
"Gak, cuman kangen aja."
"Isss, kenapa lo gak nelpon cewek lo aja. Kenapa lo nelpon gue sih?"
"Kok kamu gitu? aku kan kangennya sama kamu, bukan dia."
"Oh."
"Oh iya, aku mau nanya, kamu tadi di kantin kenapa? keluar sambil lari-lari."
"Gue ga papa,"
"Jangan bohong Bel, aku lihat kamu lari sambil nangis loh,"
"Jangan ngarang, gue gak kenapa-napa. Kenapa lo kepo amat sih?"
"Kamu cerita Bel sama aku, kamu kenapa tadi di...."
Sebelum Varo melanjutkan pertanyaannya itu, gadis itu memutuskan telpon sepihak.
Kini ia menangis kembali, ia tak kuasa menahan bulir bening itu. Gadis itu menangis dalam diamnya, sampai-sampai ia tertidur gara-gara lelah menangis.
****
Abel turun ke bawah untuk sarapan bersama orang tua dan Abangnya sebelum berangkat ke sekolah.
"Halo sayang! Udah siap, sini duduk sarapan dulu," ucap Kirana, kepada putri satu-satunya itu.
"Oiya Bu, bang Alex mana? kok belum muncul juga?"
"Abangmu masih tidur sayang, kayaknya semalam capek ngerjain tugas."
Abel berfikir sejenak, 'Bagaimana kalau gue kerjain bang Alex,' ucapnya dalam hati sambil tersenyum miring.
Kirana dan Herman yang melihat gelagat aneh dari putrinya itu, langsung saja menoyor jidatnya pelan.
"Duhhh, sakit tau Yah, Bu!"
"Lagian kamu sih, senyam senyum sendiri seperti itu. Kaya orang kesambet pagi-pagi. Kamu kenapa sih inces?" ucap Herman.
"Hehe, ga papa Yah. Oh iya, Abel naik dulu yah ke atas, kayaknya buku Abel ada yang ketinggalan deh,"
"Oh iya sayang. Tiati."
Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya.
Ia pun berjalan menaiki tangga, dia menuju ke kamar Alex. Sesuai rencananya, ia akan mengusili abangnya itu.
Ceklek
Gadis itu berhasil masuk ke ruangan yang bernuansa merah marun itu. Abel duduk di sebelah Alex, dia memperhatikan wajah Alex sangat teliti dan....
"Kebakaran, kebakarannn," teriak Abel sambil memukul-mukul tubuh Alex.
"Mana? mana? cepat lari. Ambil aer, eh berlindung berlindung. Eh keluar kamar!" Abel tertawa melihat reaksi abangnya itu, gadis itu tertawa dengan keras yang akhirnya menyadarkan Singa Jantan dari keusilannya.
Singa itu berjalan mendekat ke tempat gadis yang mengganggunya duduk. Gadis yang merasa kalau Singa Jantan itu telah tersadar akhirnya ikut diam dan mematung.
Dannnn, "Kenapa lo gangguin gue tidur, haaaaa?" Kena semprotlah Abel.
"Hehe, relax bang relax!" jawab Abel
"Kenapa lo gangguin gue haaa? gue tuh capek begadang, ngerjain tugas, mana tuh dosen killer lagi!"
"Abang curhat?"
Alex menatap gadis itu tajam lagi, gadis yang mulai merasakan bahwa Singa itu menatapnya dengan penuh emosi lantas langsung memeluknya.
Salah satu cara agar sang Singa Jantan itu bisa meredakan emosinya yaitu saat adiknya memeluknya dengan manja.
"Abang jangan marah dong sama adikmu yang cantik ini," ujar Abel sambil memeluk Alex.
"Yah, gue marah lah dek kalau lo gangguin gue lagi tidur," jawab Alex yang dengan lembutnya.
"Yah, maafin kek. Jangan marah dong bang, abang kan sering juga ngerjain aku,"
"Ya udah abang maafin, tapi ada satu syarat!"
"Ya elah bang, masa adik sendiri yang minta maaf pake syarat-syarat segala."
"Justru itu, justru kamu adek abang, abang minta syarat."
"Ya elah. Ya udah deh, abang mau minta syarat apa? mau ke hongkong? korea? jepang? paris?"
"Hee, emang lu punya duit apa?"
"Gak ada sih bang, Hehe."
"Abang minta syarat....."
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019
Teen FictionCoverby: @musdalifahmstkim Bagaimana menurut kalian jika seorang wanita mencintai pria yang telah memiliki kekasih? Aneska Arabella adalah gadis Kelas XI di SMA 1 Purnama, berparas cantik, cukup berprestasi mencintai seorang pria yang baru di temuin...