Author Pov
Abel sedang duduk bersantai di taman belakang rumahnya. Dia duduk di kursi taman, sambil menikmati indahnya air mancur yang tidak terlalu besar yang berada di tengah-tengah kolam ikan miliknya.
Tenot... tenot..
Nada pesan masuk yang terdengar dari ponsel miliknya. Gadis itu lalu meraih ponselnya, mencoba untuk melihat siapa pengirim pesan tersebut.
Abel tersenyum miris ketika melihat pengirim pesan tersebut, pesan itu dari seseorang yang coba dia hindari belakangan ini. Ia mengabaikan pesan tersebut, ia memilih menikmati kembali indahnya suasana taman miliknya yang tak terlalu luas itu.
Tringgg tringgg
Ponsel Abel berbunyi lagi, tapi kali ini bukan pesan masuk, melainkan panggilan masuk.
Abel kemudian melihat siapa yang mengganggu kedamaiannya lagi, dan ternyata setelah ia mengecek pomselnya, pemanggil tersebut adalah orang yang sama yang mengirimkan pesan tadi.
Jelas ia akan menolaknya, "Malas banget," gumam Abel.
Panggilan tersebut pun akhirnya terputus.Tapi, tak lama kemudian, ponselnya berbunyi lagi. Abel sudah tau pasti, panggilan itu dari orang yang sama. Abel mengabaikan panggilan tersebut sampai akhirnya panggilan itu pun terputus kembali.
Tak lama kemudian ponselnya kembali berbunyi, merasa terganggu Abel langsung saja mengangkat telpon tersebut tanpa melihat siapa yang menelponnya kembali.
"He, mau lo apa sih. Lo gak usah gangguin hidup gue lagi. Ngerti gak!" bentak Abel kepada si penelpon tersebut.
"Halo."
"Halo, isss halo!" celoteh Abel tidak karuan karena penelpon tersebut diam.
"Kok kamu marah-marah sih sama aku?" ucap seseorang dari seberang telpon sana.
"Ehh," Abel sontak membulatkan matanya, dia kaget dengan suara seseorang yang menelponnya.
'Duhhh, ini siapa lagi?' gumam Abel dalam hati sambil menepuk jidatnya pelan, setelah melihat nama pemanggil tersebut.
"Lo siapa?"
"Pacar kamu."
"Pacar? Hello gue singel yah jangan ngelatur lo."
"Hehe, ya udah, bukan. Gue Aksa."
"Oh, jadi Nero toh."
"Gue mau ngajak lo dinner ini malam, pokoknya lo harus mau, soalnya ada sesuatu yang akan buat lo gak bisa nolak permintaan gue."
"Gak mau."
"Ok kalau lo gak mau, gue bakal sebarin foto berduaan lo sama Varo ke Puri."
"Dimana?"
"Nanti gue kabarin lagi."
Telpon pun terputus. Abel tampak kesal dengan ancaman Aksa. Mau tidak mau ia harus menuruti keinginan lelaki itu.
Abel berjalan cepat menuju ke kamarnya. Tetapi, saat Abel sudah memasuki pintu belakang tiba-tiba saja dia bertubrukan dengan seseorang.
"Adduhhhh, aww," ringis Abel kesakitan karena jatuh tersungkur di lantai.
"Makanya kalau lari lihat-lihat kali," ucap seseorang itu.
"Ih abangggg."
"Kenapa? Sakit? Duhh kasian adek abang yang cantik ini."
"Ihhh, jijik gue lihat lo bang."
"Lo jijik? ya udah, gue gak usah bantuin lo deh. Dadahhh."
"Ihhh, abang, bantuinnnn, sakit tau."
"Ya udah sini." Alex menyodorkan tangannya seraya membantu Abel.
Tetapi Abel tetaplah Abel, tingkah jahilnya tidak akan pernah hilang. Dia yang telah berdiri dengan bantuan Alex lantas langsung mendorong tubuh Alex agar jatuh tersungkur seperti dia tadi.
Gadia itu lalu berlari menuju kamarnya, sambil menjulurkan lidahnya kepada lelaki itu yang telah meringis kesakitan akibat ulahnya itu.
***
Setelah sampai di kamar, Abel lalu mengunci pintu kamarnya. Karena ia takut kalau Alex akan menangkap dan memberinya pelajaran nanti.
Gadia itu ngos-ngosan, karena berlari dari halaman belakang sampai ke kamarnya yang terletak di lantai 2.
"Afiiiiii!" teriak Cal dari abang pintu kamar Abel.
"Masuk aja, gak gue kunci kok."
Cal langsung saja membuka pintu kamar Abel.
"Eh, mau kemana bel?"
Abel hanya tersenyum kecut dan mulai melanjutkan aktifitasnya lagi.
"Lo mau kemana Bel?" tanya Cal lagi.
"Keluar bentar."
"Kemana?"
"Kepo lu, mau ngikut kagak?"
"Iya, iya. Gue ngikut."
"Emangnya mau kemana sih Bel?" tanya Cal lagi.
"Mau ketemu sama Nero."
Cal membulatkan matanya kaget, tumben-tumbenan Abel ingin bertemu dengan Aksa, biasanya dia malas bertemu dengan lelaki itu.
"Beneran? Kesambet apa lo mau ketemu sama tuh orang? Biasanya lo lihat dia juga pengen muntah."
"Panjang ceritanya, udalah. Lo siap-siap aja, ntar di jalan gue jelasin."
"Oh, oke!"
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019
Teen FictionCoverby: @musdalifahmstkim Bagaimana menurut kalian jika seorang wanita mencintai pria yang telah memiliki kekasih? Aneska Arabella adalah gadis Kelas XI di SMA 1 Purnama, berparas cantik, cukup berprestasi mencintai seorang pria yang baru di temuin...