CL 13

663 53 34
                                    

Di kelas, seorang cewek tampak murung dan tidak berkonsentrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kelas, seorang cewek tampak murung dan tidak berkonsentrasi. Entah karena dia mengingat masalahnya dengan cowok yang dicintainya, atau dengan sahabatnya. Cewek itu pusing sampai-sampai ketika dia di panggil oleh guru di hadapannya dia tidak mendengar. Abel hanya terdiam, dan melamun. Wajahnya sangat pucat tidak seperti biasanya. Kepalanya pusing dan semua terasa gelap olehnya seketika. Cewek itu jatuh pingsan.

Seisi kelas kaget melihat Abel yang tiba-tiba terjatuh pingsan di meja miliknya. Dengan segera cewek itu dibawa ke ruang UKS oleh siswa petugas PMR yang piket saat itu. Sahabatnya Cal pun ikut mengantar Abel yang malang ke UKS, kecuali Karyl.

***

Sudah 20 menit berlalu, wanita itu belum juga tersadar. Cal tengah menangis melihat kondisinya yang begitu lemah di tempat itu.

Melihat kondisi sahabatnya yang masih saja belum ada respon apa-apa, Cal berusaha menelpon orang tua Abel, tapi tidak ada respon juga. Cal kemudian menelpon Alex saja.

Dert dert

"Halo Assalamualaikum?" jawab Alex.

"Halo bang, ini Cal temennya Abel, bang Alex cepetan ke sini deh!"

"Memangnya ada apa?"

"Abel bang, Abel pingsan di kelas!"

"Apa? lo di mana sekarang?"

"Di ruang UKS sekolah bang."

"Ya udah gue ke sana sekarang."

Telpon diputuskan secara sepihak.

Tak memakan waktu lama untuk Alex tiba di sekolah. Cal yang melihat Abel langsung saja menghampirinya.

"Bang, Abel bang, hikss dia belum sadar juga!" Cowok yang bergelar sebagai mahasiswa itu berjalan ke arah UKS yang tengah ditangani oleh siswa PMR dan juga beberapa guru di sana. Melihat kondisi adiknya seperti itu, lelaki itu sangat tidak tega. Lantas ia pun langsung saja menyuruh para guru agar adiknya di bawah ke rumah sakit. Guru-guru pun setuju dan langsung saja cowok itu menggendong adik kesayangannya menuju ke mobil miliknya. Cal ikut ke mobil Alex.

Sekitar kurang lebih 10 menit perjalanan ke rumah sakit. Cowok itu langsung saja memarkirkan mobilnya di tempat parkir dan langsung menggendong adiknya yang masih saja belum sadarkan diri menuju ke UGD.

Cal berlari mengikuti langkah cowok yang tengah berlari di koridor sambil menggendong sahabatnya. Cowok itu menangis dalam setiap langkahnya.

Setelah suster rumah sakit menyuruh Alex meletakkan cewek itu ke brankar rumah sakit, Alex hanya melihat adiknya itu didorong oleh suster-suster memasuki ruang UGD. Tempat pemeriksaan pertama bagi pasien.

Cowok itu tak kuasa membendung air matanya. Cal mencoba menenangkan cowok yang biasa disapa abang olehnya tampak syok dengan kejadian yang menimpa sahabatnya.

Beberapa menit kemudian, dokter yang sedari tadi memeriksa Abel keluar dari ruangan. Alex dan Cal sahabat Abel langsung saja berdiri dan berjalan mendekati sang Dokter.

"Dok, gimana keadaan adik saya?" tanya Alex penuh khawatir.

"Pasien sudah tidak apa-apa, dia hanya pingsan karena perutnya kosong dan kebanyakan pikiran."

"Apa sudah boleh saya menjenguk adik saya Dok?"

"Nanti, setelah pasien di pindahkan ke ruangan inap. Kalau begitu saya permisi!" Dokter langsung meninggalkan tempat Alex dan Cal menunggu.

Alex mengacak kasar rambutnya. Melihat keadaan Abel seperti itu dia bingung harus berbuat apa. Cal bingung harus berbuat apa.

***

Abel membuka matanya pelan, yang dilihatnya ruangan bernuansa putih bersih. Cewek itu kemudian tersadar dan mencoba mengingat-ingat kejadian tadi. Tetapi yang di ingat hanyalah memori tentang pertengkarannya dengan sahabatnya kemarin. Cewek itu merasa sedikit pusing, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu ruangannya.

Ceklek

"Dek! Kamu gak papa kan?" tanya Alex sambil memegang tangan adiknya itu.

"Lo baik-baik aja kan, Bel?"

Pertanyaan-pertanyaan bermunculan saat itu juga, cewek yang ditanya hanya tersenyum kecut.

"Lo gak kenapa-napa kan dek?" lanjut Alex.

"Abel baik-baik aja kok bang."

"Lo kenapa sih bisa sampe pingsan ke gini?"

"Abel mungkin kurang tidur bang," jawabnya asal.

"Kurang tidur apanya, orang lo tidur dari pagi sampe ketemu pagi juga." Ucapan Alex itu sontak membuat Cal tertawa.

"Paan sih, bang! Siapa bilang kalau gue kaya gitu?" merajuk Abel.

"Kan tadi abang yang bilang, lo gak denger dek? Mau abang ulang sekali lagi?" Alex tertawa mengejek adiknya itu.

"Ih abanggg!" teriak Abel kesal karena kelakuan Alex terhadapnya.

"He he, udah-udah. Princes gak boleh marah loh. Nanti cantiknya ilang."

"Tau ah!"

"Ya udah, kamu makan dulu. Kata dokter perut kamu kosong, memangnya kamu gak makan?" tanya Alex lembut.

"Cih elah, pake aku kamu lagi cieee. Ha ha," ejek Abel.

"Udalah. Lo mau makan apa ngak nih?" tanya Alex sekali lagi.

"Ya ya! Berubah lagi. Iya gue mau makan." Cal hanya tertawa melihat pertengkaran Abel dan Alex.

COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang