CL 28

342 32 25
                                    

Abel merongoh kembali ponselnya dari kantung celananya. Membuka pesan itu dan melihat siapa si pengirim pesan.

Matanya membulat seketika saat mengetahui si pengirim pesan tersebut adalah .... Cal.

Cal: P

P

P

P

P

Cal: He cabe lo dimana?

Cal: Gila lo! heyy hey heyyy

Cal: Abellll

Cal: Woyyy

Cal: Woy jelek

Cal: Abelll, lo dimana monyet?

Cal: Kita mau kumpul jam 4 woyyy di caffe

Cal: Hello

Cal: Hello

Cal: Akhhh, seterah lo kalau lo mau Karyl marah lagi. Gue cabut duluan, ok bayy!!!!!

Gadis itu menutup mulutnya, ia benar-benar lupa kalau mereka akan berkumpul di caffe.

'Astaga, kenapa gue bisa lupa sih, ihhh. Bodoh! Bodoh! Bodoh!!! Ihhhhh,' gadis itu menjitak kepala sendiri.

Varo yang melihat tingkah gadis disebelahnya itu mengerutkan dahi seraya bertanya, "Ada apa Bel? Pesan dari siapa?"

"Dari temen gue, oh iya, gue balik duluan ok, bayy."

Gadis itu meninggalkan lelaki yang masih duduk termenung, ia lantas berlari kecil menghampiri mobilnya.

****

Gadis itu memarkirkan mobilnya di area parkir, berjalan tergesa-gesa memasuki caffe itu, dan menuju lokasi dimana sahabatnya duduk.

Tampak dari kejauhan Abel melihat Cal sedang celingak-cekinguk. Entah apa yang dicari.

Abel bertanya dalam hati 'Dimana Karyl? Apa dia belum datang juga? Tapi syukur deh kalau dia belum datang.'

Abel berjalan menuju ke arah sahabatnya itu, "Oy, sorry yah gue telat, tadi gue ada urusan mendadak, dan di jalan tadi juga macet banget."

"Lo lama banget, gue udah jadi kerupuk kering disini."

"Lebay lo."

"Oh iya, Karyl mana? Kok kagak kelihatan?" sambung Abel

"Dia masih di jalan katanya, macet soalnya."

Gadis itu hanya ber-oh menjawab. Syukurlah mak lampir itu belum datang, jika tidak ia akan mendengarkan ceramah mama Dede saat itu juga.

Tak lama kemudian, dari arah seberang Abel melihat sosok wanita yang dikenalinya. Gadis berambut sepunggung.

"Hayy guys, sorry baru dateng, jalan macet," ucap Karyl.

Kedua gadis remaja yang berkumpul tadi hanya melemparkan senyumnya.

Abel bergumam, 'Untung gue gak telat, kalau mak lampir ini tahu! Bisa berabe urusannya, huftt.'

Acak akhirnya lengkap. Mereka memesan makanan dan minuman, seperti biasa.

Diwaktu senja mereka akhirnya memutuskan menuju ke Pantai. Ingin menikmati indahnya senja katanya.

Terpaian angin mengelus lembut kulit wanita itu, menikmati suara riuh ombak yang sedang berkejar-kejaran. Diantara mereka Karyl dan Cal sedang asik saling memotret satu sama lain.

Abel duduk ditepi pantai, melihat sekelilingnya. Banyak para remaja seusianya sedang bersantai dengan kekasihnya. Gadis itu ingin rasanya merasakan hal yang sama, bergandengan dengan lelaki yang dicintainya, berjalan-jalan di tempat favorit mereka.

Khayalan tentang Varo muncul, seketika ia ingat bahwa Varo tadi mengatakan sesuatu kepadanya, backstreet.

COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang