Setelah sampai di Caffe tempat mereka janjian bertemu, Abel dan Cal duduk di salah satu meja kosong. Caffe itu tampak ramai pengunjung karena memang ini adalah malam minggu.
Abel tampak celingak-celinguk mencari seseorang yang ia benci.
"Tuh dia, yuk kesana."
"Yuk."
"Oh udah dateng, silahkan duduk tuan putri."
Abel hanya memperlihatkan wajah datarnya.
"Gue gak disilahkan duduk juga nih?" celoteh Cal.
"Lah, lo! Kenapa ada disini?"
"Gue ngajak dia, kenapa emang?"
"Eh, gapapa ko sayang. Duduk Cal!"
"Makasih Raja kodok."
"Oh iya, udah pesen makan belum?" lanjut Cal.
"Belom. Kenapa? Lo mau pesen, pesen aja. Tenang aja, Nero yang bayar, orang Nero orang kaya kok."
"Nama gue Aksa, Bel."
"Kalau gue mau manggil Nero kenapa? Aksa Nero Bramantio," ucap Abel sambil menekankan kaliamat terakhirnya. Ada alasan mengapa Aksa tak suka dengan nama Nero.
"Udahlah, gue mau makan. Laper."
Mereka pun memesan makanan yang ingin mereka makan, Aksa tampak kesal dengan kelakuan Cal. Menurutnya kehadiran Cal mengganggu dinnernya dengan Abel.
Saat di tengah-tengah keasyikan mereka, Abel melihat sosok yang membuat dirinya langsung badmood seketika. Dia melihat sepasang kekasih itu nampak memasuki Caffe, dengan sang wanitanya menggandeng lengan pria yang ada di sampingnya begitu mesra.
Pasangan kekasih itu duduk di salah satu meja, yang tak jauh dari tempat Abel dan yang lainnya duduk.
Gadis itu tampak jengah dengan pemandangan yang dia lihat saat ini. Ingin rasanya Abel melabrak mereka berdua, tetapi ia tidak bisa melakukan itu karena mereka tidak mempunyai ikatan hubungan.
Cal yang menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan sahabatnya ini, lantas langsung menepuk pelan pundaknya.
"Bel, lo gapapa kan?" tanya Cal pelan. Aksq yang mendengar ucapan Cal langsung saja mendongakkan kepalanya melihat Abel yang tampak lesuh dan sedikit pucat.
"Abel, lo gapapa kan?" tanya Aksa khawatir.
"Ah! gue gapapa kok." Abel kaget karena sedari tadi dia menghayal.
"Lo kenapa sih Bel? lo sakit?" tanya Cal lagi.
"Gue gapapa. Oh iya, gue balik duluan yah, kayaknya gue butuh istirahat deh." Abel pamit kepada Aksa.
"Gue anter yah!"
"Gak usah Ner, gue bareng Cal dan bawa mobil juga."
"Oke! Hati-hati yah."
Abel hanya tersenyum menanggapi ucapan Aksa.
"Abel senyum ke gue? What? Apa gue mimpi?" Aksa mencubit lengannya sendiri, "Aww, sakit. Jadi gue gak mimpi? Satu kemajuan nih."
****
Setibanya di rumah Abel, Cal terus saja mengoceh tidak jelas, seperti burung Beo saja. Abel hanya diam sedari tadi, dia mengganti pakaiannya, menghapus make upnya, memakai crim malam untuk wajahnya dan cusss tidur.
Cal yang merasa diacuhkan oleh sahabatnya itu langsung saja memeluk tubuh Abel dari arah belakang.
"Bell, lo kenapa sih?" tanya Cal manja.
"Belll, Abelll, Abelllllllllllll," teriak Cal tepat di telinga Abel yang langsung saja membuat 2 tanduk Abel naik seketika.
"Woyy, sante kali ngomongnya. Gak usah pake teriak-teriak segala, mana lo teriaknya di kuping gue, bisa-bisa budek gue kalau kaya gini," protes Abel yang tampak kesal dengan Cal yang sedari tadi mengganggunya.
"Lagian lo juga yang salah, kenapa lo diem aja dari tadi. Gue tuh dari tadi curhat sama lo."
"Yah mana gue tau kalau lo curhat."
"Gimana lo bisa tau, kalo gue cerita panjang lebar dari tadi gak lo dengerin."
"Yah, iya deh iya. Lagian lo curhat tentang siapa sih, atau jangan-jangan lo curhat tentang...." Goda Abel kepada Naya.
"Ihh, paan sih. Iya gue curhat tentang Aksa. Ternyata dia ganteng banget yah Bel, Omegat. Tapi kak El mah tetap nomor 1 di hati Cal," ucap Cal sambil menunjuk dadanya.
Abel menoyor jidat sahabatnya itu sambil tertawa. Melihat tingkah Cal yang seperti itu membuat ia gemas dan melupakan sekejap mata masalahnya.
"Lo suka sama Nero?"
"Ihh, gue cuma suka sama gantengnya, kalau ngajak pacaran gue pasti nolak karna gue nungguin kak El."
"Idihh, emang si Nero mau gituh sama lo?" Abel tertawa terbahak-bahak dengan tingkah Cal yang seperti itu. Cal semakin memanyunkan bibirnya kesal dengan perbuatan Abel
"Oh iya Bel, lo tadi kenapa di Caffe. Kayaknya lo ada masalah deh, kenapa?" tanya Cal serius.
"Gue, emmmm, gueee mau tidur. Bhayyyyy ummachh." Abel mencium Cal dan langsung membaringkan tubuhnya membelakangi Cal.
"Tuhhh kannn," teriak Cal.
Abel hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan kemudian tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019
Teen FictionCoverby: @musdalifahmstkim Bagaimana menurut kalian jika seorang wanita mencintai pria yang telah memiliki kekasih? Aneska Arabella adalah gadis Kelas XI di SMA 1 Purnama, berparas cantik, cukup berprestasi mencintai seorang pria yang baru di temuin...