Abel senyam-senyum sendiri, sampai ia tidak menyadari kehadiran seseorang di sampingnya.
"Siapa tuh?"
Abel yang memang tidak tahu menahu jika ada kehadiran sesosok dugong kepo di sampingnya lantas kaget, "Astagfirullah Ya Allah, ihhhhhh, ngagetin aja lu."
"Siapa tuh? Pake senyam-senyum segala, dari cowok lo yah? Ngaku lo?"
Abel tampak kesal dengan orang kepo seperti Alex ini, "Kepo."
"Eh, durhaka lo sama abang sendiri. Kasih tau gak?"
Alex berusaha merebut ponsel milik Abel tapi tak bisa.
"Ihhhhh, ketek lu bau bang. Mandi sono."
Alex menghentikan aksinya, ia lalu menciumi ketiaknya, "Enak aja lo, ini gak bau-bau amat kali."
"Tapi bau kan? Ihh, jorok. Sono sono, keluar dari kamar gue. Ntar kamar gue ketularan sama ketek busuk lo."
"Durhaka lu yah, nih cium nih ketek gue, ciummm," Alex mendekatkan ketiaknya ke arah wajah Abel. Ia lalu berlari keluar dari kamar princesnya itu setelah melakukan hal tidak senonoh kepada adiknya.
"ABANGGG!"
"Eh, bukannya bang Alex mau nginep yah di kampus. Jadi, tadi itu siapa? Hantuuuuu." Abel menenggelamkan wajahnya ke bantal, menarik selimut kesayangannya untuk menutupi seluruh tubuhnya, ia berpikir bahwa yang ditemuinya tadi adalah hantu.
****
Pagi-pagi Abel sudah siap dengan seragamnya, ia sudah janjian pagi tadi ingin berangkat bareng dengan Varo.
Varo sudah stay di depan rumah Abel, gadis itu senyam senyum sendiri sambil berjalan keluar rumah.
"Bel, sekarang udah punya pacar yah? kok lupa pamitan sama Ibu," Kirana menyengir mengejek. Abel lantas berbalik dan cengar-cengir sendiri karena merasa malu kemudian meraih tangan ibundanya untuk dicium, Kirana tersenyum kepada putrinya, mengusap lembut rambutnya.
"Jaga diri, hati-hati sama gombalan cowok."
Abel mengangguk mengiyakan perkataan Ibundanya. Ia lalu berlalu pergi menuju ke arah Varo, lelaki yang sudah menyandang gelar pacar Most wanted SMA Purnama saat ini.
Abel memasang helm yang diberikan Varo tadi, kemudian memegangi pundak Varo untuk naik ke jok belakang motor.
"Siap?" Abel mengangguk. Sepasang insan itupun berlalu meninggalkan pekarangan rumah Abel. Mereka tampak bahagia dengan hubungan mereka saat ini, walau gadis itu tahu hubungan yang mereka jalani adalah salah, tapi mau bagaimana lagi jika cinta sudah menyelimuti hatinya.
****
Varo memarkirkan motornya di area parkir, setelah itu mereka berjalan menyusuri koridor berdua, kelas mereka se arah. Cibiran siswa-siswi mulai tergiang lagi, hal itu membuat suasana hati Abel yang tadinya berbunga-bunga menjadi berapi-api.
Satu kata yang membuat Abel tidak nyaman dengan umpatan-umpatan mereka, PELAKOR. Menurutnya, kenapa orang-orang di dunia ini sering membicarakan hal-hal pribadi seseorang dengan seenaknya. Sejujurnya gadis itu kesal bila ia disebut dengan gelar Most wanted. Ia sama sekali tidak menginginkan hal itu, kalau teman-temannya terutama Karyl mungkin menyukai gelar itu. Tetapi beda dengannya. Menurutnya, gelar itu adalah kutukan.
Sampailah Abel di depan kelasnya, baru ada beberapa siswa yang berkeliaran di koridor dan duduk santai di kelas "Ntar kalau jam istirahat aku kesini lagi oke! Kita makan bareng," ucap Varo dengan senyuman manisnya. Abel mengangguk semangat.
"Belajar yang bener yah sayang," Varo mengusap pucuk kepala Abel. Wanita mana yang tidak suka bila diperlakukan seromantis itu oleh laki-laki. Sama halnya Abel, itulah mengapa ia sangat memperjuangkan Varo.
"Iya, udah gih sana-sana, nanti ada gosip baru lagi," Abel mengibas-ngibaskan tangannya mengusir Varo.
"Iya sayang. Oke, aku ke kelas dulu, sampai jumpa jam makan siang."
Varo berlalu dari hadapan Abel, gadis itu tidak dapat menyembunyikan lagi kebahagiaannya. Sampai ketika ia ingin berbalik memasuki kelas, ia tidak tahu jika Kevin sang ketua kelas berjalan ke arah yang berbeda. Akhirnya mereka....
Buaghhh
"Awww, sakit," Abel jatuh tersungkur.
"Makanya kalau jalan lihat-lihat. Gara-gara lo celana gue kotor," ucap Kevin datar.
"Eh, harusnya lo yang lihat-lihat. Orang elo yang nabrak gue."
"Bukan gue yah, lo," tunjuk Kevin.
"Lo."
"Looo."
"Looooo.... mphhh." mulut gadis itu di bekap dari belakang.
"Eh, sorry-sorry," ucap Cal yang masih setia membekap mulut Abel.
"Ajarin tuh temen lo, kalau jalan pake mata." Kevin kemudian berlalu dari hadapan mereka berdua.
Cal kemudian melepaskan tangannya dari mulut Abel, gadis itu tampak geram dengan sahabatnya yang seenak jidat membekap mulutnya.
"Lo kenapa sih biarin tuh Gorilla pergi? Gue tadi kan mau hajar dia," kesal Abel.
"Diem gak, atau mau tuh mulut gue sumpal pake cabe?"
"Terong kali di cabein."
"Nih anak."
Aku punya rekomendasi cerita yang baru aku publish
Kuyy baca yah hehe
Halo wan kawan. Di part selanjutnya, Author akan menceritakan sedikit tentang siapa itu Kevin. Penasaran Kevin dan Abel punya masalah apa di masa lalu? Nantikan kelanjutannya yah. Jangan lupa dukung Author dengan memberikan Krisar atau juga Vote. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED LOVE ✔ Wattys2019
JugendliteraturCoverby: @musdalifahmstkim Bagaimana menurut kalian jika seorang wanita mencintai pria yang telah memiliki kekasih? Aneska Arabella adalah gadis Kelas XI di SMA 1 Purnama, berparas cantik, cukup berprestasi mencintai seorang pria yang baru di temuin...