AY. 16

724 61 0
                                    

Athala baru mengecek notifikasi di poselnya, beberapa menit lalu Bu Dya menambahkan dirinya pada sebuah grup line untuk info lomba tersebut. Saat Athala mengecek nama-nama anggotanya, hampir semua anak yang mengikuti lomba itu ada di dalam grup tersebut, kecuali dua anggota timnya yang lain. Dion dan Vian. Athala tidak menemukan kontak mereka di sana. Hal tersebut cukup membuat Athala sedikit frustasi. Terlebih dalam obrolan grup Bu Dya meminta mereka untuk mengumpulkan foto cetak dan alamat email, Athala jadi bingung harus bagaimana.

Menghubungi Vian adalah hal terakhir yang akan Athala lakukan, dia pun tidak punya nomor Vian. Jadi Athala memilih untuk menghubungi Dion saja, tapi nomor yang Athala dapat dari teman kelas Dion tidak terhubung dengan whatapps ataupun line dan saat Athala mengirimkannya sms pun Dion tidak membalasnya, ditelepon pun dia tidak menjawab panggilan Athala. Dion bahkan tidak memiliki social media yang lain.

"Nih anak hidup di zaman purba apa gimana sih," rutuk Athala mengacak-acak rambutnya frustasi. Terakhir Bu Dya meminta foto tersebut hari senin sudah dikumpulan, tapi besok libur dan Athala tidak tahu harus memberitahukan hal tersebut pada Dion bagaimana agar dia membawa fotonya senin. Begitupun pada Vian, padahal tadinya Athala akan menyuruh Dion untuk menghubungi Vian. Athala tidak bisa menghubunginya karena Athala tidak berani.

Semalaman Athala bergelut dengan pikiran dan hatinya, Dion memang sudah tidak bisa diharapkan, mungkin besok Dion sudah membuka ponselnya dan membaca pesannya. Tapi jika tidak bagaimana? Athala juga bahkan belum memberitahu Vian. Tapi mungkin saja Thalita sudah memberitahu Vian kan?

Tetap saja Athala masih tidak tenang karena belum memastikan hal itu, apa Athala harus benar-benar menghubungi Vian?

Dicarinya kontak Radin di ponselnya, Athala akan meminta nomor Vian pada Radin. Tapi bukannya memberikan nomor Vian Radin malah mengodanya.

Radintaraa
Cie mau pdkt-an sama Vian ya.
Asyik-asyikk...

Rasanya Athala jadi semakin frustasi membaca pesan Radin itu.

Athala Kirania
Radin gue serius, gue butuh nomor Vian.

Radintaraa
Mau dong di seriusin... wkwkwk

Athala Kirania
RADINNNNN.....

Athala jadi emosi kan sekarang. Meminta nomor Vian pada Radin adalah kesalahan terbesar Athala. Kenapa Athala tadi tidak memintanya pada Shasa saja, sepertinya Shasa juga memiliki nomor Vian.

Radintaraa
Iya-iya santai dong Thal.
Nih nomornya 083687********
Selamat PDKT-annn. Kalo jadian kasih tahu gueXD

Radin akhirnya memberikan nomor Vian pada Athala meski dengan kalimat menyebalkan di akhir pesannya dan Athala hanya membalasnya dengan ucapan terimakasih.

Dan setelah nomor Vian ada di tangannya, Athala kembali bingung harus memulainya bagaimana. Belum apa-apa saja Athala sudah sedegdegan ini. Beberapa kali Athala menghapus pesan yang sudah diketiknya karena di rasa tidak pas.

Demi apapun Athala deg-degan sekarang, telapak tangannya terasa dingin padahal pendingin ruangan di kamar Athala mati. Hampir setengah jam Athala memandangi layar ponselnya yang berisi roomchat kosong dengan Vian.

"Ok Athala tinggal kirim aja dan tunggu Vian balas, udah gitu doang," gumam Athala meyakinkan dirinya. Sambil sedikit memejamkan matanya Athala akhirnya mengirimkan pesan tersebut. Dan debaran jantungnya semakin berpacu setelahnya, terlebih saat Athala berulang-ulang membaca isi pesan yang di kirimnya.

Athala Kirania
Assalamualikum, Vian maaf ganggu sebelumnya, Vian Bu Dya minta ngumpulin foto ukuran 3x4 dan terakhir katanya senin sama minta alamat email juga. Trus Dion gak bisa dihubungi, gimana ya, Vi?"

Adore You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang