[COMPLETE] GEEST ZWAARD

Chapter 07 - Keputusan Akhir

Chanyeol terus melangkah semakin menjauhi Carina tanpa sedikitpun menolehkan kepalanya ke belakang. Emosinya tidak bisa dia kendalikan jika terus menerus berada di dekat murid kedua gurunya itu. Apalagi mengingat jika murid kedua gurunya itu memiliki usia yang lebih muda darinya, entah kenapa rasa kesalnya semakin memuncak. Semua emosinya seakan-akan tercampur aduk sejak kehadiran murid kedua gurunya.

"Chanyeol, tunggu aku!" teriak Sehun yang sejak tadi berlari menyeimbangi langkah Chanyeol. Ringisan di wajah manisnya terlihat mengingat luka di tubuhnya tidak bisa dikatakan ringan.

Menyadari jika sejak tadi Sehun mengikutinya, Chanyeol menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya. Matanya bertemu dengan mata Sehun yang kembali menunjukkan senyuman karena panggilannya mendapat respon dari Chanyeol. Lidah Sehun terjulur keluar, menjilat bibirnya yang terasa kering.

Chanyeol menghela nafasnya melihat tubuh Sehun. Nafas Sehun tidak teratur, terlihat dari gerakan dadanya yang naik turun kelelahan. Kemeja putih yang dipakai Sehun jelas-jelas terlalu besar di tubuhnya, tapi Sehun tidak terlalu merepotkan itu. Chanyeol tahu jika Sehun tidak secerewet itu hanya karena pakaiannya tidak cocok untuk tubuhnya. Tapi melihat tubuh Sehun yang tenggelam oleh pakaian itu, tidak bisa tidak membuat Chanyeol menahan tawanya.

Suasana hatinya yang beberapa saat lalu sangat buruk, seketika berganti menjadi kekehan pelan hanya karena melihat Sehun. Sedangkan laki-laki yang membuat suasana hati Chanyeol berubah tampak mengedipkan matanya berkali-kali, bingung dengan apa yang terjadi sehingga dia ikut terkekeh tanpa sebab.

Sehun hanya suka mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Tidak ambil pusing, bahkan dia terkesan memiliki kepolosan yang berlebihan. Karena kepolosan inilah yang akan menimbulkan masalah-masalah untuk dirinya sendiri di masa depan, ditambah lagi sikap terlalu lambat berpikirnya itu.

"Chanyeol, jangan lakukan itu lagi" suara dingin yang berasal dari belakang Sehun seketika menghentikan tawa mereka berdua.

Sehun membalikkan tubuhnya dan kini menemukan Kris sedang berjalan mendekat ke arahnya. Begitu gagah dan penuh kharisma. Tubuhnya tampak tinggi dan tegap seperti salah satu pasukan elit yang dimiliki oleh Benua Thevetifolia. Mungkin itulah yang saat ini dipikirkan oleh Sehun. Mata Sehun tidak sedikitpun beralih dari Kris sebelum tangannya ditarik oleh seseorang sehingga tubuhnya berbalik pada orang itu.

GREP

Dan pelukan setelahnya terasa di tubuh Sehun. Sehun melebarkan matanya masih terkejut dengan pelukan mendadak dari laki-laki yang belum dia ketahui siapakah itu. Tidak hanya Sehun yang terkejut, dua laki-laki lainnya yang saat ini ada di dekatnya juga melebarkan matanya melihat orang lain bertindak seperti itu pada Sehun.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu. Saat aku sedang berjaga, aku mendengar semuanya dari seorang guru dan aku segera meminta ijin untuk bertukar tugas dengan temanku. Aku sangat terkejut dan hampir tidak percaya semua ini terjadi padamu" ungkapan kekhawatiran itu jelas-jelas terdengar tulus dari hati laki-laki itu yang tidak lain murid ketiga Dong Gun, Minho. Pelukannya tidak segera dia lepaskan. Seperti ingin menikmati hangatnya berpelukan dengan anak bungsu gurunya. Tapi berbeda terbalik dengan orang yang berada dipelukannya.

Raut wajah tidak nyaman jelas-jelas ditunjukkan oleh Sehun. Ini dikarenakan ada dua laki-laki lain yang melihat Minho memeluknya erat, dan Sehun bisa merasakan kedua laki-laki itu bersamaan memberikan tekanan hebat kepada Minho. Sehun hanya tidak ingin kedua laki-laki itu terlalu marah pada Minho yang tidak peduli akan tekanan yang diberikan. Segera setelah Minho sedikit mengeluarkan erangan kesakitan, Sehun memilih menarik tubuhnya dari Minho.

"Akan lebih sakit jika kakak ketiga memelukku seperti tadi" gumam Sehun pelan. Kepalanya tertunduk dalam dengan pipi yang merona merah. Sehun malu jika harus dipeluk orang lain selain ayahnya. Bahkan jika kakaknya yang memeluknya duluan, dia akan sangat malu.