Chapter 23 - Sosok Berjubah Putih

773 143 41
                                    

⚠️BACA PELAN-PELAN
DAN
MASUKLAH KE DALAM CERITA ⚠️

.

Terima kasih atas RE-VO-MENTnya (semua yang berkaitan dengan dukungan) di chapter sebelumnya. Maaf apabila ada banyak kesalahan dan kekurangan dari apa yang kami ketik.

.

"Aku bukan kehilangan masterku karena masterku sebelumnya telah kehilangan nyawa, melainkan karena masterku sebelumnya telah mengkhianati Benua Caesalpinia dan hampir membunuhku sebagai murid satu-satunya. Dan masterku yang sekarang adalah orang yang berhasil menolongku dari kehilangan nyawa waktu itu"

.

Beberapa jam kemudian, tepatnya sekitar pagi dimana matahari sudah kembali bersinar, Sehun sepenuhnya telah tersadar. Mata indah yang beberapa jam telah tertutup itu terbuka dengan tubuh proporsionalnya yang terduduk di atas tempat tidur. Helaan nafasnya terdengar keras begitu bunyi pintu terbuka secara perlahan terdengar memenuhi ruangan. Wajah mengantuk milik Sehun masih terlihat bahkan setelah dia mengucek matanya berkali-kali sampai mata bening itu menjadi merah hanya dalam beberapa detik.

Minho yang saat itu memang mendapat tugas untuk menjaga Sehun akhirnya muncul dengan senyuman tipis dan beberapa bungkus makanan di tangannya. Setelah Minho memasuki kamar Sehun, Kris yang saat itu baru saja mengantar Chanyeol ke daerah terpencil juga muncul di belakang Minho dengan wajah datarnya seperti biasa.

"Dimana yang lainnya?" tanya Sehun kembali membaringkan tubuhnya.

"Kai dan Chanyeol harus melakukan meditasi selama beberapa hari ke depan, sehingga kita harus menunggu mereka. Kami memutuskan ini karena kami tidak ingin kau marah saat kita pergi melanjutkan perjalanan tanpa mereka" ucap Minho menaruh beberapa bungkus makanan di dekat tempat tidur Sehun.

"Apa mereka terluka parah?" tanya Sehun lagi dengan begitu pelan. Bayangannya tentang kejadian kemarin benar-benar membuatnya tidak bisa dibuat tenang untuk mengingatnya. Bayangan akan wajah orang tuanya yang berada di tubuh lain, bayangan akan wajah ayahnya yang mengkonsumsi organ dalamnya dan bayangan kepala orang tuanya yang dia tebas begitu saja, semua itu begitu menakutkan untuk terus diingat.

Hingga akhirnya Sehun memilih menjambak rambutnya, seakan-akan menunjukkan jika saat ini dia begitu frustasi mengingat hal-hal yang membuat kepalanya berputar dan hatinya sakit. Isakan pelan juga terdengar keluar dari bibirnya yang sedikit bergetar. Tidak hanya itu, tubuhnya yang meringkuk di atas tempat tidur itu semakin bergetar ketika air mata miliknya membasahi wajah mulusnya. Dia menyembunyikannya, tapi orang lain yang melihatnya pasti akan mengetahui jika saat ini dia menangis hanya karena terlihat dari getaran di tubuhnya.

Melihat apa yang terjadi di hadapan mereka, Kris dan Minho hanya mampu berdiam diri untuk melihat dan memperhatikan diam-diam tubuh bergetar itu tanpa ada sedikitpun niat dari diri mereka untuk menghibur sang pemilik tubuh. Saat Kris memilih untuk berjalan semakin mendekat ke arah Sehun, pintu yang sebelumnya memang sedikit terbuka memperlihatkan sosok mungil Baekhyun. Sosok Baekhyun yang menunjukkan wajah sendunya ke arah tubuh bergetar di atas tempat tidur saat ini, membuat langkah Kris terhenti ketika merasakan aura buruk di belakang tubuhnya. Mata kanan Kris yang tidak tertutup apapun itu memicing sebelum dia membalikkan tubuhnya dengan cepat dan mendapati seringaian di wajah Baekhyun.

"Apa yang kau lakukan di sini?!" teriak Kris sebelum bergerak cepat mendorong tubuh Baekhyun hingga menjauh dari pintu kamar.

BRAK

Hingga bunyi perabotan yang terkena tubuh Baekhyun hancur berkeping-keping karena dorongan Kris di tubuh mungil Baekhyun terdengar, Kris sama sekali tidak menghentikan gerakannya untuk membawa Baekhyun semakin jauh dari kamar Sehun. Beruntung karena di luar pintu kamar Sehun memiliki ruangan yang sangat luas, sehingga ketika mereka menjauh sejauh 15 meter, Kris menghentikan dorongan di tubuh Baekhyun tepat di salah satu dinding di dalam penginapan itu.

[COMPLETE] GEEST ZWAARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang