Chapter 13 - Kali Pertama

988 183 57
                                    

⚠️TIDAK PERLU TERGESA UNTUK MEMBACANYA. PELAN-PELAN DAN MASUKLAH KE DALAM CERITA 😉⚠️

.

"Tidak ada pengorbanan. Dan kau, jangan pernah mengorbankan darahmu untuk pedangmu. Atau kau- akan dikendalikan oleh pedangmu"

.

.

Karena ucapan Kris waktu itu, Sehun benar-benar tidak bisa tidur dengan tenang. Matanya akan terus terbuka saat malam dan akan tertutup jika rasa mengantuk tidak bisa ditahan. Itu terjadi berhari-hari sampai mereka memilih melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya. Hanya membutuhkan waktu sehari untuk sampai di kota Celosia. Kota paling utara di Benua Thevetifolia.

Setelah sampai di kota itu, mereka harus melanjutkan waktu berbulan-bulan untuk menyeberangi samudera dan pulau-pulau asing yang tidak mereka kenal untuk sampai di Benua Caesalpinia. Bahkan Kai yang sering melakukan perjalananpun belum pernah melewati pulau-pulau asing itu.

Setelah mereka mengemasi barang-barang yang mereka punya, mereka mulai merapikan pakaian yang saat ini mereka pakai. Sama seperti sebelumnya, pakaian mereka sangat rapi dan memancarkan aura seseorang yang sangat berpendidikan. Hanya saja pakaian mereka tidak sama seperti seragam akademi waktu itu. Pakaian mereka sudah berganti dengan pakaian yang sama gagahnya dengan sosok pangeran di negeri-negeri dongeng tempo dulu tapi masih bertema modern.

Minho dengan pakaian hijau tua yang mendominasi. Kai dan Chanyeol entah kenapa memakai pakaian yang hampir sama baik dari segi model dan juga warna silver yang sedikit banyak akan menarik perhatian. Kris menutupi dirinya dengan jubah hitam. Dan si manis yang murung saat ini memakai pakaian serba putih dengan biru muda sedikit menghiasi bajunya.

Aih, aih.. Kenapa si manis yang satu itu tampak murung? Bukankah seharusnya dia merasa bahagia karena jika dia pergi cepat-cepat dari Benua Thevetifolia dia akan mengerti alasan keempat murid ayahnya ini melakukan perjalanan ke Benua Caesalpinia. Tapi kenapa wajahnya tampak murung?

"Aku lapar" dan akhirnya suara Sehun keluar dengan nada yang terdengar sangat lesu, memberikan alasan atas wajah terlipatnya sejak tadi.

Hanya dia satu-satunya laki-laki yang tidak berkemas dan menunggu yang lain menyelesaikan tugasnya. Bagaimanapun sejak kecil dia tidak pernah hidup susah. Dia selalu hidup bahagia penuh kasih sayang dari keluarga dan juga orang-orang di sekitar. Dia disayangi. Baik tua, muda dan anak-anak kecil ingin dekat dengannya. Itu semua didapatnya dari sikap baiknya selama ini. Tapi seharusnya dia menyadari jika saat ini semua sudah berubah sehingga dia-pun harus berubah. Dia harus mandiri.

"Kita sarapan dulu di bawah" ucap Kai melempar barang-barang yang sejak tadi dia kemasi ke arah atas. Tepat ketika barang-barang itu terlempar sejauh 2 meter di atasnya, barang-barang itu akhirnya menghilang dalam sekejap mata. Begitupun yang dilakukan oleh ketiga laki-laki lainnya. Bagaimana dengan Sehun? Em! Dia hanya menopang dagu dan melihat laki-laki yang lebih tua darinya saat ini sedang memamerkan keahlian mereka masing-masing.

Ck!

Dia cukup iri, tapi dia tidak mengeluarkan suara dan hanya memilih berdiri dari posisi duduknya. Postur tubuhnya yang tinggi dengan susunan daging yang proposional di beberapa bagian membuatnya benar-benar tampak seperti seorang pangeran termuda dalam sebuah kerajaan.

"Aku benar-benar lapar" gumam Sehun menarik nafasnya panjang kemudian meninggalkan keempat laki-laki yang menatapnya dalam. Dia tidak terlalu mempedulikan keempat laki-laki itu. Sekarang yang terpenting dia harus mengisi perut, dengan begitu dia bisa leluasa pergi dari kota Canes.

[COMPLETE] GEEST ZWAARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang