Chapter 22 - Jiwa yang Indah

773 132 47
                                    

⚠️BACA PELAN-PELAN
DAN
MASUKLAH KE DALAM CERITA ⚠️

Kami mohon maaf apabila banyak kekurangan dan kesalahan dalam pengetikan cerita kami.

.

"Kakak pertama"

.

Yoona terdiam. Sebuah bola permata berwarna biru kehitam-hitaman tampak terbang di depannya yang akan berjalan ke arah akademi Fomalhaut. Kedua alis indahnya saling bertautan sebelum tangannya terulur untuk menyentuh bola permata itu. Karena rasa penasarannya yang semakin tinggi, Yoona tanpa menunggu waktu lagi meraih bola permata itu lalu berlari ke arah akademi yang mana saat ini Xiumin sedang berdiri di depan gerbang depan menunggu kedatangannya.

Lambaian tangan dari laki-laki kecil itu terlihat, membuat Yoona ikut melambaikan tangannya dan semakin mempercepat larinya. Tepat beberapa meter sebelum dia sampai di tempat Xiumin, langkahnya terhenti ketika bola permata yang ada di dalam genggamannya mengeluarkan cahaya. Rasa penasaran yang tiba-tiba muncul di dalam dirinya itu terjadi, sehingga kepalanya segera menunduk untuk memastikan tidak ada sesuatu yang berbahaya dari bola permata di tangannya.

"Bloy Shteyn" gumam Xiumin akhirnya berjalan mendekat ke arah Yoona setelah bola permata itu jatuh ke dalam manik matanya.

"Bloy Shteyn?" gumam Yoona juga bertanya-tanya dengan kepala miring menunjukkan ekspresi tidak tahu pada Xiumin. "Kakak pertama, apa benda ini berbahaya?" tanya Yoona mengulurkan bola permata itu ke hadapan Xiumin.

Sama seperti Yoona sebelumnya, kali ini Xiumin menautkan kedua alisnya untuk menerima bola permata dari tangan Yoona. "Ini pertama kalinya aku melihat Bloy Shteyn secara langsung. Bloy Shteyn merupakan alat komunikasi yang sangat langka saat ini. Hanya penyihir atau radice tingkat tinggi yang bisa membuatnya" jelas Xiumin pada Yoona yang menganggukkan kepalanya mengerti. "Bagaimana bisa ini ada padamu? Jika 1 sisi ada padamu, pasti satu sisi lainnya ada di pihak lain yang menghubungimu"

"Menghubungiku? Siapa?" tanya Yoona menaikkan sebelah alisnya.

Selama ini, seingatnya tidak ada seorangpun temannya yang berasal dari luar Benua Thevetifolia. Tidak hanya itu, alat komunikasi yang dikatakan oleh Xiumin sangat langka ini jelas-jelas tidak ada di Benua Thevetifolia. Tapi, bagaimana mungkin Bloy Shteyn ini ada di sini? Bahkan berada di hadapannya?

"Sehun! Sehun! Yaa"

Suara panggilan yang terdengar keluar dari Bloy Shteyn itu membuat Xiumin dan Yoona terkejut. Suara-suara itu sangat tidak asing. Suara-suara itu adalah suara saudara seperguruan mereka yang telah pergi 2 minggu yang lalu dari kota Cordyline, dan tadi, jelas-jelas nama yang dipanggil oleh suara-suara itu adalah nama anak bungsu guru mereka, Sehun.

(Kota Cordyline, tempat dimana akademi Fomalhaut berada)

"Sepertinya tidak terjadi apa-apa. Setelah ini aku akan membantunya menyembuhkan luka dalamnya"

Kali ini terdengar suara asing yang membuat Xiumin tidak bisa untuk berdiam diri lagi. Xiumin mulai menggerakkan kakinya pergi memasuki akademi diikuti Yoona yang menatap penuh rasa penasaran pada kakak pertamanya. "Sehun? Apa ini Sehun?"

"Kalian mengenalnya?"

"Kakak pertama"

Jawaban dari pertanyaan Xiumin tadi akhirnya mendapatkan balasan setelah beberapa lama menunggu. Helaan nafas kelegaan terdengar dari Xiumin disertai wajah terharunya yang mulai terlihat. Air mata kebahagiaan bercampur kesedihan akhirnya turun, jatuh ke pipi gembilnya membuat gadis cantik di sampingnya menggigit bibir untuk menahan isakannya.

[COMPLETE] GEEST ZWAARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang