Chapter 15 - Peningkatan

936 161 58
                                    

⚠️BACALAH PELAH-PELAN
DAN
MASUKLAH KE DALAM CERITA ⚠️


Chapter sebelumnya "

"Aku tidak peduli. Aku tidak menginginkan semua yang kupunya, tapi aku hanya ingin 1 hal. Aku hanya ingin janjimu waktu itu untuk tetap bersamaku" - Chanyeol

.

.

Waktu seakan terhenti. Ucapan Chanyeol itu terdengar seperti sebuah time control untuk ketiga laki-laki lainnya yang sejak tadi mendengar dan melihat apa yang dilakukan Chanyeol untuk Sehun. Semua yang Chanyeol ucapkan itu benar-benar tulus keluar dari mulutnya. Ketulusan itu dapat terasa hanya dari suara Chanyeol yang sedikit bergetar. Mata lebar laki-laki itu bahkan tertutup rapat seakan-akan menyatakan jika dia ingin meyalurkan apa yang dia rasakan pada laki-laki di pelukannya.

Kris, hanya dia satu-satunya laki-laki yang berhasil menepis ucapan Chanyeol dengan kepalanya yang sedikit menoleh ke samping. Kesenduan dan kemuraman di ekspresi wajahnya terlihat. Tidak dapat dipungkirinya, kesempatan untuk mendapatkan Sehun kali ini benar-benar tertutup untuknya. Jika dia diberi kesempatan untuk hidup lagi setelah kehidupan ini, bisakah dia meminta Sehun untuknya? Dia juga menginginkan Sehun, sama seperti Kai dan Chanyeol. Atau mungkin Minho juga.

Kai? Dia yang sejak tadi menghentikan langkahnya karena cukup penasaran dengan drama yang terjadi di antara mereka saat ini hanya bisa terdiam mendengar suara-suara yang keluar dari Sehun dan Chanyeol. Hampir sama dengan Kris, kini wajahnya menunjukkan kesenduan. Dahinya berkerut dan dadanya merasakan nyeri tiba-tiba.

Bagaimana dengan Minho? Dia justru memiliki ekspresi lain dari yang lainnya. Mungkin hanya dialah satu-satunya laki-laki yang terjaga dari rasa sendu karena adegan di depan matanya. Senyuman tipis dan tulus terlihat di wajah ceria miliknya sebelum langkahnya mendekat perlahan. "Untuk masalah ini, tidak bisakah kita bicarakan nanti? Aku mencium bau iblis berkekuatan besar mendekat ke arah kita. Dalam waktu 5 menit, dia akan segera sampai" ucap Minho kemudian mengulurkan tangannya ke depan menunjukkan kain merah yang sebelumnya di lepas oleh Sehun.

"Benar" Chanyeol melepaskan pelukannya dari tubuh Sehun. Segera setelah itu, dia meraih kain merah yang ada di tangan Minho sebelum memakaikannya di tubuh Sehun. Sebelum dia menjadikan helaian kain panjang yang melilit tubuh dan juga kepala Sehun menutupi sosok Sehun, Chanyeol meraih pipi Sehun dengan lembut. "Aku percaya padamu"

"Terima kasih atas kepercayaaanmu. Dan untuk ketenanganmu tadi, aku juga berterima kasih" balas Sehun tersenyum tipis meraih helaian kain yang masih di pegang Chanyeol. Tepat ketika dia menutup kepalanya dengan kain itu dan menunduk, sosoknya tiba-tiba menghilang tidak terlihat oleh orang-orang di sekitarnya.

"Baik. Kita lanjutkan perjalanan kita. Jika kita terlalu lama sampai di Benua Caesalpinia, aku khawatir orang itu menganggap kita gagal mengantar Sehun ke sana" perintah Kai melanjutkan langkahnya.

Setelah kaki mereka baru saja melangkah di garis gerbang Kota Canes, Minho Segera meraih tubuh Sehun dan mulai melompat ke atas pohon. Itu semua juga dilakukan oleh ketiga orang lainnya. Dengan cara seperti ini, mereka akan sampai di Kota Celosia dalam waktu beberapa jam tanpa kendaraan darat. Mengingat akhir-akhir ini iblis terlalu gencar menyerang mereka, perjalanan darat dengan bantuan mesin buatan manusia pasti akan membahayakan nyawa Sehun. Sehingga dengan penuh pertimbangan dari keempat laki-laki yang selalu bersama Sehun ini, mereka memilih menggunakan energi spiritual mereka untuk melanjutkan perjalanan.

Dan untuk sosok Sehun yang tidak terlihat, mereka menyerahkan semua itu pada Minho yang bisa mencium dan samar melihat tubuh Sehun tidak seperti ketiga laki-laki lainnya. Sehun hanya terdiam dalam pegangan Minho. Wajah serius dari murid ketiga ayahnya itu tertangkap oleh penglihatannya. Hembusan angin yang menerpa rambut Minho menjadi pemandangan utama Sehun.

[COMPLETE] GEEST ZWAARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang