Chapter 14 - Janji

976 170 69
                                    

⚠️BACALAH PELAN-PELAN
DAN
MASUKLAH KE DALAM CERITA ⚠️

"Apa yang terjadi dalam kehidupan sebelumnya?"

.

.

Sehun menatap keempat orang yang ada di hadapannya dengan pandangan yang sulit diartikan. Ekspresi wajahnya sangat sakit ketika mengingat apa yang masuk ke dalam pikirannya tentang kehidupan sebelumnya itu.

"Lockzone" perintah kedua Minho berikan sebagai pertanda jika semua yang terjadi telah usai hingga suasana di sekitar mereka kembali seperti sebelumnya. Kini mulai terlihat kembali banyak lalu lalang orang melewati mereka. Semua yang hancur kembali seperti semula. Tidak ada yang rusak. Ini semua karena sihir penghalang Minho tadi. "Kita harus meninggalkan kota Canes segera. Jika kita terus menerus mengundur perjalanan kita, kemungkinan beberapa tahun ke depan kita tidak akan sampai di Benua Caesalpinia"

"Baiklah. Tunggu aku di gerbang utara kota. Aku akan membeli makanan untuk perjalanan kita" Kai menarik nafas panjang sebelum melewati tubuh Sehun begitu saja.

"Walaupun kau tidak mengenal Rigel, setidaknya kau sedikit menceritakan pada Chanyeol siapa sebenarnya dirimu dulu"

Kai menghentikan langkahnya. Dia benar-benar terkejut dengan ucapan Sehun yang seakan-akan memaksanya untuk mengatakan semua hal yang dia tahu tentang kehidupan sebelumnya milik mereka. Dahinya berkerut dan tubuhnya berbalik lagi untuk menatap ke arah Sehun yang sama sekali tidak memandangnya.

"Chanyeol harus tahu siapa sebenarnya dirimu" pelan. Sehun saat ini menundukkan kepalanya dalam. Kepalan di tangannya menunjukkan jika pernah ada rasa sakit di kehidupan sebelumnya yang kembali terasa menusuk dan menyakiti dirinya. Jika begitu, jika dia merasakan rasa sakitnya itu, kenapa dia memaksa Kai untuk mengatakan semuanya? Tidakkah seharusnya mereka tidak membicarakan ini lagi jika ada rasa sakit yang terjadi di kehidupan sebelumnya?

"Jika aku mengatakannya, apakah bisa di kehidupan ini kau yang hidup bersama denganku?" tanya Kai. Kai kembali menunjukkan ketenangan bersama dengan kelembutan yang memancar di wajahnya.

Pertanyaan itu seperti sebuah pilihan. Bagaimana mungkin Sehun harus menjawab iya? Janjinya pada Charlotte di kehidupan sebelumnya sebagai Willis akan tetap dia tepati. Dia tidak mungkin mengkhianati janji itu.

"Tidak masalah jika kau tidak bisa bersamaku. Apapun itu, seorang geest zwaard yang menguasai dunia tidak akan melanggar janjinya hanya untuk seorang laki-laki yang dulunya tidak menepati janjinya sepertiku" lanjut Kai menyadari jika Sehun tidak mungkin mengatakan akan memilihnya daripada Chanyeol.

Oh, apakah itu artinya Sehun benar-benar sudah menjadi milik Chanyeol?

2 laki-laki lainnya yang mendengarkan percakapan mereka hanya mampu membuang mukanya. Bagaimanapun itu, sebenarnya mereka juga ingin bersama dengan Sehun. Ingin memiliki Sehun. Tapi mengingat jika Sehun sudah memiliki janji dengan Chanyeol, apa yang bisa mereka lakukan sekarang? Bukankah ini seperti membeli jahe untuk mengharapkan sesuatu yang manis?

Tidak mungkin.

Itu sebuah pembodohan.

"Chanyeol tidak perlu tahu siapa aku" Kai melanjutkan langkahnya yang sebelumnya tertahan.

"Bagaimana jika aku sudah tahu siapa dirimu?" pertanyaan Chanyeol itu kembali membuat langkah Kai terhenti.

Kedua alis Kai saling bertautan seakan menunjukkan sebuah pertanyaan yang akan dia tujukan pada Chanyeol. Chanyeol sudah mengetahui siapa dirinya? Bagaimana mungkin bisa secepat itu?

"Lupakan tentang itu. Aku tidak akan percaya bahwa kau sudah mengetahui siapa aku di kehidupanmu sebelumnya, hm" Kai tersenyum tipis seperti bermaksud mengejek Chanyeol.

[COMPLETE] GEEST ZWAARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang