Chapter 52 -

689 54 15
                                    

“Ada apa?”

“….”

Sehun terdiam. Bibirnya mengerucut imut begitu tidak mendapatkan jawaban sedikitpun dari Chanyeol. Hampir 20 menit sejak mereka berdua memasuki perpustakaan, Chanyeol sama sekali tidak mengeluarkan suaranya. Laki-laki yang sedikit lebih tinggi darinya itu hanya terdiam mengikutinya tanpa sedikitpun berniat mencairkan suasana di antara mereka. Bahkan Sehun yang harus berjalan cepat sebelum mengambil tempat dudukpun, Chanyeol masih memilih untuk terdiam tanpa melontarkan satu kata sekalipun.

Jujur saja, apa yang dilakukan Chanyeol saat ini membuatnya bosan. Sudah cukup dengan hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini, Sehun tidak akan mengambil banyak pemikiran mengenai Chanyeol. Tidak peduli apakah Chanyeol sedang marah dengannya atau karena Chanyeol memang sedang tidak ingin bersuara, Sehun tidak peduli. Yang Sehun inginkan saat ini hanyalah ketenangan tanpa gangguan tidak langsung Chanyeol.

Jadi, bolehkah Sehun sekarang mencari tempat duduk jauh dari Chanyeol?

Sehun menggembungkan pipinya hingga hidung mancungnya tenggelam oleh gembungan pipinya, sebelum Sehun menghembuskan nafasnya secara perlahan. Saat tubuhnya tiba-tiba berdiri, Chanyeol akhirnya mendongakkan kepalanya untuk bertemu dengan tatapan mata Sehun yang jatuh padanya.

“Jika kau memilih mendiamkanku, aku akan pergi sekarang. Setelah aku tertidur panjang, bukankah kau ingin bertemu denganku dan membicarakan banyak hal? Pikiranku sangat berat setelah mendengarkan pertanyaan-pertanyaan Master Andrew sebelumnya. Seharusnya kau menghiburku, bukan mendiamkanku seperti ini” ucap Sehun panjang. Tarikan nafas panjangnya terlihat saat dadanya tertarik ke atas untuk mengambil udara di sekitarnya yang semakin sesak.

Chanyeol yang segera menemukan kesadarannya mengedipkan matanya beberapa kali. Segera, saat matanya menangkap gerakan tubuh Sehun yang akan bergerak meninggalkan tempatnya duduk, Chanyeol dengan cepat menangkap tangan Sehun. Menangkap sekali gerak hingga laki-laki yang sepertinya merajuk padanya itu menghentikan gerakannya dan kembali menatap bingung ke arahnya.

Benar saja. Wajah Sehun yang tampak merah entah karena kesal atau ingin menangis itupun terlihat memenuhi manik mata Chanyeol. Di samping itu, hidung mancung milik Sehun sudah sepenuhnya merah, yang mana beberapa detik lagi pasti air bening dari mata Sehun akan segera terjatuh membasahi pipi merahnya.

“Akhir-akhir ini kau terlalu melankolis” bisik Chanyeol menunjukkan senyuman tipisnya hingga tarikan pelan di tangan Sehun terasa. “Apa karena kau memiliki seorang gadis yang kau idam-idamkan selama ini? Apakah gadis itu yang menjadi benang lain dalam keinginan besarnya untuk memutus benang merah di antara kita?” tanya Chanyeol membuat Sehun mengedipkan matanya berkali-kali.

Gadis lain? Siapa?

“Gadis? Siapa?” tanya Sehun mendudukkan dirinya lagi.

“Tentu saja gadis yang tidak kukenal dan telah berada di dalam ingatanmu akhir-akhir ini. Ah, lebih tepatnya suara gadis yang kudengar pertama kali setelah kesadaranmu yang menghilang selama 1 minggu yang lalu kembali. Bagaimana mungkin dia bisa mengenali namaku dan namamu di kehidupan sebelumnya? Sebegitu dekatnya kau dengan gadis itu, eh?”

“….” Sehun terdiam menatap ke arah Chanyeol yang membuang mukanya kesal. Matanya berkedip beberapa kali hingga tidak menyadari jika ada murid lainnya yang memasuki perpustakaan dan mencoba tidak mengganggu situasi di antara Chanyeol dan Sehun, karena mereka sendiri tahu hubungan apa yang terjadi di antara kedua murid itu.

“Aku masih berpikir, jangan-jangan gadis itu adalah benang lainnya yang ingin memutus hubungan di antara kita” ucap Chanyeol lagi menghentakkan kakinya kesal.

Setelah terdiam beberapa saat, Sehun akhirnya menghela nafas lelah. Tangannya segera menyanggah sisi kepalanya saat pandangannya masih jatuh ke tubuh di depannya. Sehun menyadari siapa pemilik suara yang dimaksud Chanyeol. Perempuan yang memberikan beberapa ucapan untuk Sehun saat itu adalah ibu Chanyeol, hanya saja, ingatan Chanyeol pada ibunya itu terhapus sejak Sehun menghapus ingatan semua orang tentang Suho dan Lay. Oleh karena itu, Sehun tidak menyalahkan kenapa saat ini Chanyeol justru salah paham dengan apa yang terjadi.

[COMPLETE] GEEST ZWAARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang