Anissa keluar dari kamarnya, melihat ke ruang tamu sudah tidak ada Keysa dan Levin sepertinya mereka sudah pergi. Terdengar ketukan pintu. Terlihat dari jendela itu memang Reihan. Anissa membukan pintu untuk Reihan.
"Pagi cantik", ucap Reihan menatap dengan teliti penampilan Anissa, sambil menampilkan senyum manisnya.
Pagi ini Reihan menggunakan kaos lengan pendek berwarna abu-abu, celana jins panjang dan menggunakan sneakers. Rambutnya tersisir rapi menyamping.
Reihan memiliki kulit putih, hidung mancung, bola matanya sedikit kecoklatan, bulu matanya panjang, yang memang keluarga Reihan masih memiliki keturanan Arab, pagi ini sepertinya Reihan belum melakukan shaving masih terlihat rambut-rambut tipis didagunya. Membuatnya terlihat menawan meskipun umur Reihan memasuki kepala tiga beda 5 tahun dengan Anissa.
"Pagi. Kenapa bang?", tanya Anissa. "Ngeliatnya gitu amat?", tambah Anissa, yang masih terpesona dengan penampilan Reihan.
"Ngga papa, seperti biasa kamu cantik", jawab Reihan.
"Masih pagi bang udah gombal aja".
"Mau langsung berangkat?", tanya Anissa .
"Iya, langsung aja".
"Yaudah, nanti aku ambil tas aku dulu, bang Reihan duduk dulu aja".
Anissa masuk ke kamarnya mengambil tas slempang berwarna coklat, yang memang warna kesukaan Anissa. Menurut Annisa warna tas coklat cocok untuk warna baju apapun.
"Ayo berangkat". Tidak lupa Anissa mengunci pintu rumah, dan memberitahu Keysa lewat whatsapp bahwa dia pergi dengan Reihan.
Reihan menggandeng tangan Annisa untuk menuju mobilnya. Setiap Anissa pergi dengan Reihan menaiki mobil, pasti Reihan selalu membukakan pintu terlebih dahulu untuk Anissa. Romantis sekali memang.
"Mau makan dimana?", tanya Reihan dengan tatapan hangatnya, ketika sudah berada di dalam mobil.
Anissa suka sekali tatapan mata Reihan terlihat hangat.
Annisa dan Reihan bertemu diacara ulang tahun yang diadakan dikantornya, kebetulan Reihan merupan keponakan dari manajernya. Waktu pertama mengobrol dengan Reihan, Anissa merasa sudah nyaman dan nyambung. Ketika itu Reihan meminta nomor whatsappnya, sampai kemudian tiga bulan mereka saling kontak, mereka berkomitmen untuk menjalin hubungan lebih dari teman.
Reihan merupakan sosok yang romantis, saat menyatakan perasaanya disalah satu restaurant seafood di daerah Tebet. Reihan menyewa Restaurant tersebut untuk didekor menjadi sebuah tempat untuk menyatakan perasaannya kepada Anissa, mengguankan lilin dan bunga-bunga yang didekor menjadi cantik, yang membuat wanita manapun meleleh. sedikit berlebihan memang untuk Anissa.
"Di PIM aja gimana?", tawar Anissa. "Nanti sekalian nonton aja disana", tambahnya.
"Siap sayang, mau nonton apa?"
"Ada rekomendasi dari Keysa, film terbarunya Dakota Johnson katanya seru".
"Yang cambuk-cambukan itu?", tanya Reihan dengan wajah geli.
"Bukanlah ini film baru, ada judulnya bad times at the el royale".
"Iya, iya cantik". Sambil mengacak rambut Anissa.
"Jangan acak-acak rambut deh bang kusut nantinya", protes Anissa dengan muka cemberut.
"Sayang deh sama kamu", ucap Reihan yang masih fokus ke jalan. Muka Anissa langsung blushing.
"Gimana kerjaan abang?", tanya Anissa. Menatap Reihan yang sedang fokus menyetir.
"Yah kaya biasa aja, ngga ada yang special", jawab Reihan.
"Yang specialkan cuma kamu".
"Masa?", ucap Anissa dengan wajah cemberut manis. "Martabak yang karetnya dua juga special kali", tambahnya.
"Ah, kamu mah bisa aja", ucap Reihan dengan terkekeh.
Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, sampailah Reihan dan Anissa di Pondok Indah Mall 1. Jalanan hari ini sedikit lenggang, mungkin karena hari ini adalah hari Minggu, yang mana kebanyakan orang menghabiskan waktunya diluar kota atau menikmati istirahat dirumah.
"Mau makan apa?"
"Pengen steak", jawab Anissa dengan suara manja.
"Ke Outback Steakhouse aja gimana?", tawar Reihan.
"Boleh". Jawab Anissa
Anissa memesan steak pamodoro pasta, dan cheesecake untuk dessertnya. Reihan hanya memesan grilled salmon. Dan untuk minumnya mereka memesan minuman yang sama flavored iced tea.
Saat sedang menikmati makanannya. Anissa menyaksikan sepasang kekasih yang sepertinya sedang bertengkar. Sudah dua kali dalam pagi ini dia melihat sepasang kekasih bertengkar. Anissa jadi penasaran, untuk menanyakan kepada Reihan tentang perselingkuhan.
"Bang menurut pendapat abang, tentang orang yang selingkuh gimana?", tanya Anissa tiba-tiba.
Tiba-tiba Reihan tersedak, ntah perasaan Anissa saja atau memang benar. Raut wajah Reihan berubah sedikit terlihat panik.
"Duh bang, minum dulu nih"
Anissa menyodorkan minuman kepada Reihan. Sambil menepuk-nepuk punggungnya.
"Pelan-pelan dong makannya".
"Kamu pertanyaannya aneh-aneh aja", ucap Raihan.
"Kamu mau selingkuh?" tanya Reihan.
****
Happy reading...💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Anissa (Completed)
ChickLit(Bantu author dengan Follow dulu sebelum membaca) Menurut Anissa, cowok perfect tuh yah tampan, mapan, berjas putih, stetoskop dileher, suka anak kecil dan yang paling penting masih single. sudah menjadi impiannya sejak dia gagal masuk kedokteran un...