Part 12

14.3K 1K 48
                                    

Ditunggu yah vomentnya, biar semangat nulisnya😊

Happy reading😘

***

Calum Scott - You are the reason

"Iya tidak apa-apa, dari pada kamu kedinginan, juga itu buat nutupin baju kamu yang menerawang", ucap Adam sambil menatap mata Anissa dan turun ke baju yang dia pakai.

Spontan Anissa menyilangkan tangannya didepan dada.

Shit.

Anissa melihat ke arah baju yang dipakaianya, dan memang ternyata kemeja yang dikenakananya itu basah, membuat lekukan-lekukan tubuhnya terlihat jelas dan membuat bra hitam yang dikenakannya dapat terlihat. Baru kali dia merasa benar-benar malu. Rasanya dia ingin menutupi mukanya sepanjang perjalanan.

Anissa melindungi tubuhnya dengan jaket kepunyaan Adam, yang memang kebesaran di tubuh Anissa "Makasih Pak", ucap Anissa dengan keki. Adam menganggukan kepalanya, kembali fokus menyetir seoalah tidak terjadi apa-apa.

Sepanjang sisa perjalanan Adam dan Anissa hanya saling diam, tidak terlibat obrolan lagi. Lagu play list juga sepertinya berubah dengan you are the reason tapi Anissa lupa siapa penyanyinya. Sebenarnya isi kepalanya tidak fokus, dengan lagu yang diputarkan masih memikirkan kejadian memalukan tadi.

"Anissa", panggil Adam lembut.

Anissa tersadar dari lamunannya. Suara Adam terdengar berat dan lembut ditelinganya. "Iya pak?".

"Sudah sampai"

"Hah!?"Anissa melongo, seperti tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Adam.

"Sudah sampai didepan kantormu, apa kamu mau terus jalan sampai ke rumah adek saya?", tanya Adam .

Anissa benar-benar merasa memalukan hari ini. "Oh iya, Pak. Ngga mau.. ngga mau saya mau turun Pak", ucap Anissa dengan kecepatan suara diatas rata-rata. Adam hanya menatapnya heran bercampur geli.

Setelah tersadar apa yang baru saja diucapkannya, Anissa meralat ucapannya. "Maksud saya, saya langsung turun saja Pak, terimakasih", ucap Anissa menenteng tas dan langsung keluar dari mobil Adam. Padahal Adam belum mengucapkan apa-apa.

Adam melihat kepergian Anissa dengan menggeleng-gelengkan kepala dan diiringi senyum. Tingkah Anissa bagi Adam seperti moodbooster untuknya.

***

Waktu menunjukan jam pulang kantor. Setelah Anissa selesai memasukan data-data di komputer, dia cepat-cepat pulang kerumah menggunakan taxi, tadi kantor dia kebanyakan menggerutu sampai teman-temanya heran melihat dia.

Sampai rumah, Anissa langung mengambil minum di lemari es, dan meminumnya dengan cepat. Dia melihat Keysa sedang menonton TV, kelihatannya Keysa pulang cepat hari ini. Anissa berjalan ke tempat Keysa dan langsung duduk disampingnya.

"Eh lo ngagetin gue aja Nis, salam kee' masuk rumah"

"Gue lupa", ucap Anissa dengan cengiran.

"Gimana meeting lo, lancar?"

"Lancar".

"Ini jaket Arsi kan? Ngapain lo pake lagi. Habis ngapain hayoo?", tanya Keysa menyelidik.

"Tadi kan ujan dan baju gue basah, jadi Adam minjemin lagi".

Keysa senyum-senyum sendiri. Anissa tidak tau apa yang dipikiran Keysa."Wih soo sweet banget, jadi ini mah jadilah gue kondangan".

Anissa hanya mendengus tidak menanggapi ucapan Keysa dan langsung masuk ke kamarnya. Besok pagi Anissa akan pergi ke Bandung. Ibunya sudah menghubuginya terus, untuk meminta dia pulang kerumah dikarenakan anak dari Budenya akan ada yang menikah. Anak budenya itu namanya Sinta, sewaktu kecil Sinta selalu iri kalau Anissa punya sesuatu yang baru. Kini Sinta nikah sama tetangga desanya saja anak juragan beras, duda anak satu. Katanya mah orang kaya dikampungnya.

Adam & Anissa (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang