Part 10

14.2K 952 17
                                    

(Lady Gaga - Is That Alright?)

Anissa dengan enggan menemui Adam, diikuti Keysa disampingnya.

"Pak Adam..", sapa Anissa dengan senyum canggung. Adam sungguh mempesonanya kali ini, karena baru kali ini dia melihat Adam memakai kaos, yang mencetak jelas dada bidangnya dan otot bisepnya, tidak seperti biragawan, tapi pas saja ditubuh Adam yang tinggi tegap, enak kali yah kalau gue nyeder di situ, aduh apaan sih otak gue!

Anissa melihat ke mata Adam. Kacamata yang bertengger dihidungnya membuat Adam semakin tampan. Adam sedang menggendong anak kecil dengan sayang, terlihat sekali suami able sudah bisa menjadi predikat untuknya.

Arrrgh, ada apa dengan otak gue! Tapi siapa yah anak kecil itu, jangan-jangan anaknya, apa gue salah baca cv nya yah.

Keysa menyenggol tangannya, Anissa merasa malu setelah terbengong dengan isi otak yang mikir kemana-mana.

"Hmm", Anissa berdeham untuk menutupi kegugupannya.

"Sama siapa Pak?", tanya Anissa.

"Keponakan saya", ucap Adam dengan suara bassnya. Anissa menganggukan kepalanya, berarti dia tidak salah membaca cv, masih single perlu digaris bawahi. Anissa memperhatikan tangan Adam yang membelai-belai kepala keponakannya yang sepertinya tertidur dalam gendongannya.

"Lagi belanja juga?"

"Iya nih pak", jawab Anissa Keysa yang disampingnya memberi deheman, kode kalau dia masih disamping Anissa.

"Eh, iya Pak ini kenalkan teman saya Keysa".

Adam dan Keysa saling menjabat tangan, dan saling mengenalkan nama masing-masing. Anissa jadi heran pas pertama kali dia meminta perjabat tangan dengan Adam. Adam sama sekali tidak menyambut jabatan tangannya.

Apa gue kurang menarik seperti Keysa. Ko gue jadi banding-bandingin gini sih. Lagi kenapa sih otak gue!

"Sialan", gumam Anissa. Tapi sepertinya gumamanya itu terdengar sampai ke telinga dua orang tersebut. Keysa dan Adam menatapnya heran.

"Kenapa?", tanya Keysa.

"Ngga sepatu gue kayanya kekecilan, sakit jadinya", karang Anissa dengan muka cueknya.

Setelah itu munculah wanita cantik berjilbab berjalan ke samping Adam. Wanita memberikan senyum kepada Anissa dan Keysa.

"Mereka siapa mas?", tanya perempuan tersebut.

"Teman, Kenalkan ini adik saya Talita", ucap Adam memperkenalkan Adiknya.

"Udah dibeli semua kepeluan kamu dek?", tanya Adam kepada Talita dengan lembut.

"Udah mas, Nay ketiduran yah. Pasti berat. Nanti aku yang bayar belanjaan Mas kekasir, Mas langsung ke mobil aja".

"Yaudah, mas ke mobil yah", ucapnya sambil menyerahan barang belanjaan ke Talita dan membawa barang belanjaan Talita yang sepertinya sudah dibayar.

Anissa sampai terbengong-bengong kejadian yang didepannya ini. Adam sangat lembut dengan adiknya berbeda sekali pembawaanya saat dia baru pertama kali kenal di kantor. Mungkin benar kata ibu Adam, Adam memang keras orangnya, tapi dia sangat penyayang untuk orang-orang yang special baginya.

"Saya permisi yah mba" ucap Talita pergi menuju kasir.

Anissa dan Keysa hanya menganggukan kepala.

"Saya juga permisi, sampai jumpa besok Nis", pamit Adam ke Anissa dan Keysa sambil tersenyum.

"Nis kalau sepatu kamu memang sudah kecil, jangan paksain dipakai lecet nantinya", ucap Adam sebelum pergi.

"Eh.., iya pak", ucap Anissa merasa bingung. Anissa baru tersadar sekarang tadi dia berbohong tentang sepatu kekecilan.

Bego tadikan gue bo'ong soal sepatu kekecilan.

Setelah kepergian Adam dan Talita. Keysa heboh sendiri.

"Gila Nis, beneran ini mah tangkapan besar jangan dilepasin", ucap Keysa sambil tersenyum jahil.

"Lo pikir Adam ikan apa?"

Keysa tidak menggubris Anissa sepertinya. "Liat tuh punggung sandar able banget, bibirnya juga seksi, kecup ablelah pokoknya. Anjirr senyumnya evil banget, bikin cewek kaya gue klepek-klepek. Ini waktunya lo move on beneran, ada cogan didepan mata gitu".

Benar-benar Keysa sepertinya sudah terkena syndrom Adam.

"Masuk jajaran cowok arsi ini mah".

"Yakan, dia emang arsitek", ucap Anissa heran.

"Bukan. Arsi menurut gue itu Arsitek Seksi".

"Ada-ada aja lo yah"

"Kalau lo ngga mau, gue yang mau Nis".

" Enak aja, jangan woy".

Keysa tersenyum dengan pancingan yang diberikan kepada Anissa.

"Becanda gue", sambil terkikik

"Tapi bener lo Nis kayanya Arsi punya rasa sama lo, tadi perhatian banget soal sepatu lo yang kekecilan."

Anissa jadi kepikiran dengan itu.

Masa sih?!

***

Pendek yah?

Jangan lupa vote and comment

Happy reading💕

Adam & Anissa (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang