Part 5

15.2K 968 15
                                        

Stop looking for happiness in the same place you lost it
-unknown-

Jogjakarta

Katanya, Jogja merupakan kota yang romantis, Jika Paris merupakan kota teromantis di dunia. Jogja adalah kota teromantis di Indonesia. Di sudut kotanya ada saja kenangan masa lampau yang akan mengingatkan memori, pada sebuah kenangan.

Kota Jogja mengingatkan Anissa pada nasi kucing angkringan yang selalu ada cinta di setiap bungkusnya. Rasa manis yang akan mengingatkan Anissa dalam gudeg Wijilan. Kota Jogja juga mengingatankan Anissa kepadanya.

Reihan.

Anissa dan Reihan selama dua tahun berhubungan selalu menyempatkan liburan di kota ini. Banyak sekali kenangan-kenangan yang terukir dikota romantis ini.

Shitt, kenapa otak gue selalu berpusat kepadanya sih.

Kota Jogja tidak hanya bangunannya saja yang indah, tapi lebih dari itu Jogja dan kehidupan masyarakatnya. Karena Jogja punya iramanya tersendiri. Tidak terburu-buru sebagaimana kota-kota besar lainnya, tetapi selalu riuh dan hidup jauh dari kata membosankan.

Karena irama inilah yang Anissa rasakan saat menginjakan kaki di kota Jogja. Tidak membosankan. Hanya mengingatkannya pada seseorang yang ingin dia lupakan.

***

Seharusnya Anissa pergi ke Jogjakarta minggu depan, tapi dikarenaka suatu alasan. Bosnya meminta Anissa untuk berangkat Minggu ini.

Anissa sebenarnya enggan untuk berangkat hari ini, pikirannya masih belum tenang, masih dalam suasana berkabung karena putus hubungannya dengan Reihan. Tapi apalah daya ini pekerjaan ini memang sudah menjadi tanggung jawabnya.

Dari Jakarta ke Jogja Anissa menggunakan transportasi udara yang sudah disiapkan oleh perusahaanya. Keuntungan tersendiri bagi Anissa menggunakan transportasi udara karena lebih cepat sampai ke tujuan. Setelah perjalanan sekitar satu jam setengah, sampailah Anissa tiba di bandara international Adisutjipto.

Bandara merupakan tempat orang berjumpa ataupu berpisah. Tapi ntahlah kali ini Anissa tidak merasakan perjumpaan atau perpisahan di bandara. Tujuan utamanya adalah bisnis, tapi hati sepertinya tidak bisa dibohongi rasa sakit ditinggalkan masih melekat dihatinya.

Anissa berjalan keluar dari bandara dengan koper kecilnya dan tas gendong di punggunya. Setelah mendapatkan taxi Anissa langsung menuju ke hotelnya. Anissa melihat langit senja di kota Jogja dari dalam mobilnya yang begitu indah, banyak sekali pejalan kaki, kendaraan mobil dan motor yang berlalu lalang.

Setelah setengah jam sampailah Anissa di Hotel Pyrenees Jogja terletak di jalan Malioboro, yang mana hotel tersebut berbintang dua. Sepertinya perusahaan tidak mau rugi, karena hanya memberi fasilitas hotel bintang dua untuk Anissa. Annisa akan menempati hotel ini selama tiga hari. Perusahaannya mimilihkan hotel yang memang dekat dengan perusahaan yang akan diajak berkerjasama.

Bosnya hanya memberi waktu Anissa untuk menyelesaikan tugasnya hanya tiga hari. Waktu yang menurut Anissa kurang, karena ia belum tau karakter seperti yang akan ditemuinya.

Anissa berjalan ke meja receptionis untuk check in. Senyum receptionis menyambut kedatangan Anissa. Setelah selesai check in Anissa langsung menuju ke kamar yang akan ditempatinya di lantai dua. Kamar yang dipilih oleh perusahaanya adalah kamar superior queen room. Tidak ada yang special di kamar ini hanya satu large bad, meja disudut kamar, dan telivisi, dan untungnya ada bathtube, Anissa bisa sedikit berendam untuk menghilangkan penatnya.

Anissa mengirim pesan ke bosnya bahwa dia sudah sampai ke Jogja.
Tugasnya ini memang sedikit berat, sepertinya Adam Tjipta Widjadja orang yang sangat sibuk. Perusahaanya bukan bergerak dalam bidang arsitektur saja tapi sepertinya bidang lainnya juga.

Adam & Anissa (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang