I'm falling
In all the good times I find myself longin' for change
And in the bad times I fear myself(Lady Gaga & Bradley Cooper - Shallow)
Lagu ini kayannya ngga cocok sama part ini, tapi lagi suka aja.😅
Happy reading💕
***
"Mas, umurmu udah 32 tahun loh, kapan mau ngasih Ibu cucu?"
Adam yang sedang berkonsentrasi mengerjakan design arsitekturnya, terkejut dengan pertanyaan ibunya. Sebenarnya ibunya sudah menginginkan seorang cucu darinya sejak ia menginjak umur dua puluh delapan tahun. Tapi semenjak ia gagal menikah, pembicaraan itu tidak pernah ditanyakan kembali.
Ibunya memang sudah berumur, rambut-rambut putihnya sudah mulai terlihat. Wajar jika dia menginginkan seorang cucu dari anak pertamanya.
"Sudah ada Nay kan Bu, masih kurang cukupkah ?"
Nayla merupakan anak dari adik perempuannya. Empat tahun lalu, Talita menikah dengan seoarang laki-laki berkebangsaan Amerika. Dan sekarang sudah menjadi warga negara disana. Sebenarnya suami Talita masih memiliki darah Indonesia dari ibunya, tapi suami Talita memilih berkebangsaan Amerika. Ibu dan Ayah sempat tidak merestui hubungan mereka tapi memang suami Talita gigih berjuang untuk mendapatkan restu kedua orang tuanya, sehingga merekapun luluh, menerima David sebagai menantunya. Mereka hanya datang disaat idul fitri atau disaat David ada kerjaan di Indonesia. Hal itupun mungkin menjadi alasan ibunya menyuruhnya menikah, karena merindukan suasana yang ramai, untuk menemani harinya yang sepi sejak ditinggal ayahnya satu tahun lalu, karena penyakit kanker paru-paru yang di deritanya.
Dirumah hanya tinggal dia dan ibunya saja, ditambah dengan supir, tukang kebun dan beberapa PRT. Adik laki-lakinya sedang menempuh pendidikan strata satunya di Singapura.
"Tapi mereka kan jauh dari ibu Mas, kamu ini gimana sih", jawab Ibunya cemberut.
"Nyari istri itu kan ngga mudah Bu, Adam juga ngga mau kejadian masa lalu terulang lagi", ucap Adam kalem.
"Iya sih mas, tapi ngga ada emang karyawanmu atau temanmu yang pantas dijadikan istri?"
"Apa ibu jodohkan aja kamu dengan anaknya teman ibu?"
Ibunya ini memang sudah beberapa kali menjodohkan Adam dengan anak temannya, tapi ia tidak menggubris dengan alasan ingin fokus dengan karirnya terlebih dahulu.
"Ngga usah bu, Adam masih bisa nyari sendiri".
"Itu yang waktu ketemu pernah makan sama ibu waktu di Malioboro keliatan anaknya baik".
"Siapa bu?"
"Itu loh yang ngajak perusahaan kamu kerjasama"
"Anissa", tebak Adam.
Anissa pertama kali Adam melihatnya ia yakin wanita itu sedikit keras kepala, saat ia menolak untuk bertemu dengannya, sepertinya perempuan itu ngotot ke sekretarisnya untuk dipertemukan dengannya. Ntah dengan bujukan seperti apa sehingga keserkretarisnya memohon kepadanya untuk bertemu dengan Anissa. Tapi disisi lain Adam tidak menampik wanita itu sangat cantik, ketika tidak sengaja bertemu dengan Anissa saat ia makan malam dengan ibunya, banyak sekali laki-laki di tempat makan itu yang meliriknya dengan pandangan terpesona. Dan Anissa sepertinya memiliki magnet sendiri untuknya. Kenapa dia sekarang jadi memikirkan wanita itu, pikir Adam.
"Iya, ibu setuju ko kalau kamu nikah sama dia", ucap ibunya sambil tersenyum.
"Cocok loh mas, Anissa kayanya orangnya ceria cocoklah buat ngimbangin sifat anak ibu yang kaku ini", canda ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Anissa (Completed)
ChickLit(Bantu author dengan Follow dulu sebelum membaca) Menurut Anissa, cowok perfect tuh yah tampan, mapan, berjas putih, stetoskop dileher, suka anak kecil dan yang paling penting masih single. sudah menjadi impiannya sejak dia gagal masuk kedokteran un...