Part 11

14.8K 969 13
                                        

You give me something
That makes me scared alright
This could be nothing
But I'm willing to give it a try
Please give me something
Because someday I might call you from my heart
James Morrison-You Give Me Something

***

Anissa dan Keysa pulang dengan membawa belanjaan lumayan banyak, selain membeli tas dan sepatu, mereka juga membeli stok belanja bulanan. Setelah menata buah, sayur dan makanan lainnya kedalam lemari es, Anissa memilih mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

Setelah mandi dia menyiapkan beberapa file, dan pakaian untuk pertemuan meetingnya besok jam delapan pagi yang akan diadakan di Hotel The Ritz Calton. Hotel itu pilihan Hiroshi Mikitani klien dari Jepang, yang akan bekerjasama dengan perusahaan tempatnya bekerja. Anissa juga tak lupa memasukan jaket Adam kedalam tasnya yang baru saja diambil dari laundry.

Anissa membaringkan tubuh di atas kasur dan mengecek sosial media, sudah beberapa ini dia tidak membuka instagramnya. Dan dia mendapatkan notif Adam memfollow backnya, kemudian Anissa mengapprovenya.

Setelah pertemuan tidak sengaja dengan Adam beberapa jam yang lalu, Anissa memikirkan kembali perkataan Keysa yang mengatakan Adam mempunyai perasaan lebih kepadanya.

Masa sih!?

Ah.. ga mungkin deh, kalau soal sepatu aja kan mungkin Adam cuma mengingatkannya saja. Dan belum tentu juga Adam tidak memiliki kekasih, secara diakan secara materi dan tampang mengmenghuni untuk ngga sendiri sekarang.

***

Pagi ini Anissa berangkat lebih pagi tidak seperti biasanya untuk mengejar waktu meeting, karena perjalanan ke Hotel memakan waktu sekitar satu jam dari rumahnya, belum lagi kalau terkena macet.

Anisssa memakai pakaian untuk meetingnya seperti biasa blazer dan rok span sedikit di atas lutut, yang memperlihatkan kaki jenjangnya. Anissa bercermin untuk memoles wajahnya, tidak terlalu tebal hanya make up simple. Setelah selesai dia memperhatikan tubuhnya yang sepertinya sedikit naik bulan ini.

Kayanya naik deh berat badan gue, rok juga makin sempit aja, nambah besar aja nih pantat.

Setelah selesai dengan penampilannya, Anissa keluar dari kamarnya terlihat Keysa yang sedang membuat sarapan dan sepertinya temannya itu belum mandi.

"Jadi meeting hari ini?" tanya Keysa

"Iya nih". Anissa mengambil roti diatas meja dan mengoleskan selai coklat kesukaannya.

"Sama Arsi juga kan yah?"

"Arsi?" Setelah baru ingat julukan arsi itu untuk Adam "Iya", jawab Anissa sambil menyuapkan roti kedalam mulutnya.

"Ingat Nis, pepet terus yah!" goda Keysa.

"Apaan sih, mungkin aja dia udah punya pacar".

"Iya kan baru pacar, sebelum bendera kuning berkibar mah ngga papa kali", ucap Keysa sambil cengengesan

Anissa baru tersadar apa yang diucapkan Keysa "Bendera kuning", gumamnya.

"Lo doain Adam meninggal".

"Siapa juga yang doain dia meninggal, gue doain lo sama si Arsi bersama untuk membangun mahligai rumah tangga", ucap Keysa sambil tersenyum.

"Pagi-pagi udah ngomongin kawin aja lo".

"Kawin mah enak kali Nis, belum ngerasaain aja lo mah", sambil cekikkan.

Anissa heran kenapa dia bisa klop sama Keysa, padahal dirinya Keysa terlalu banyak pemikiran yang berbeda. Tapi walaupun begitu dia sangat sayang Keysa yang sudah anggap seperti saudaranya sendiri.

Adam & Anissa (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang