.
.
"yakin tidak ingin yang lain ?" aku kembali menggeleng sebagai jawaban.Saat selesai memesan Jungkook menopang dagunya sambil memperhatikanku. Setelah puas menikmati pemandangan di Sky Park, Jungkook mengajakku makan disalah satu restoran yang berada di Itaewon.
"berhenti memperhatikanku Jeon"
"kenapa ? kau terlalu indah untuk kulewatkan"
"berhenti menggombaliku" kataku sambil memutar mata. Dia terlalu sering memujiku hari ini, jadi semua perkataannya tidak lagi terdengar tulus.
"aku serius Joy, aku tidak hanya menggombal" katanya dengan wajah serius. Aku menghela nafas sebelum memilih sibuk dengan ponselku.
"hey, aku berbicara padamu Soo" katanya setelah berhasil merebut ponselku.
"kembalikan Jeon" dia menggeleng dan menyembunyikan ponselku.
"ayolah Soo. kenapa kau malah memilih sibuk dengan handphone saat aku ada didepanmu"
"panggil aku noona. Dari tadi kau memanggilku dengan panggilan tidak jelas. Joy, Soo, Joy, Soo. Aku lebih tua darimu" kataku sambil menyilangkan tangan didepan dada. Dia hanya tersenyum dan mengacak rambutku sebagai jawaban.
.
.
Setelah dari Itaewon, aku meminta Jungkook langsung mengantarku kerumah. Sebenarnya dia masih ingin mengajakku berkeliling, tapi ini sudah jam 9 malam dan aku sudah lelah.Aku melambai pada Jungkook saat dia mulai menjalankan mobilnya menjauh dari rumahku.
Pintu depan lebih dulu terbuka sebelum aku sempat menyentuhnya, dan disana Taehyung berdiri dengan kemeja kusut dan rambut yang berantakan.
"kenapa baru pulang ? darimana saja ?" dia bertanya sambil bersender didinding serta tangan yang dilipat didepan dada.
"ada apa dengan penampilanmu oh ?" aku balik bertanya tanpa niat untuk menjawab pertanyaannya. Aku berjalan melewatinya dan melangkah masuk setelah lebih dulu menyimpan sepatuku.
"saat aku sampai, hanya ada Yeri dan Koen. Mereka bilang kau pergi entah kemana dengan orang tidak jelas" aku mendengus mendengar perkataannya.
yang tidak jelas itu kau Kim.
"karena bosan menunggumu, aku memutuskan untuk mencari udara segar. Aku juga tidak menyangka akan pulang selarut ini"
Aku membuka kulkas dan meneguk air dingin langsung dari botolnya. Taehyung masih saja setia mengekoriku.
"maafkan aku, aku benar-benar lupa mengabarimu. Orang-orang kantor tiba-tiba menghubungiku untuk membantu menyelesaikan proyek pembangunan baru"
"lupakan. Kau terlihat berantakan, apa yang sebenarnya kau lakukan ?"
Dia membaringkan kepalanya diatas meja makan sambil mengerucutkan bibirnya.
"mengobrol dengan Yeri dan Koen. Lalu jatuh tertidur dan baru bangun saat kau pulang."
"sudah berapa lama kau tidur ? kau sudah makan ?" dia hanya menggeleng sebagai jawaban.
Aku mulai mengeluarkan bebebarapa sayuran, daging dan telur dari kulkas. Memakai apron dan mulai memasak.
"bisa kau singkirkan saja sayuran-sayuran itu ?" aku hampir saja memotong jariku saat Taehyung berdiri dibelakangku dan berbisik seperti itu.
"kau mengagetkanku. Dari pada kau menggangguku, lebih baik bersihkan dirimu sana" kataku sambil mendorongnya keluar dari dapur.
.
.
Setelah menemani Taehyung menghabiskan makan malamnya. Aku mengajaknya menonton film-film lama sambil ditemani beberapa biskuit dan buah, agar dia tidak terus-terusan bertanya tentang kemana dan dengan siapa aku pergi.Kami memutuskan untuk menonton 'Gone With The Wind'. Walaupun sudah puluhan kali membaca novel dan menonton filmnya, aku tetap saja tidak bosan. Aku menyukai jalan cerita, tokoh dan semua unsur yang ada didalamnya, menurutku ini salah satu film mengagumkan yang pernah diproduksi.
Film ini bercerita tentang perang saudara yang melibatkan Amerika bagian utara dan Amerika bagian selatan, film ini juga menggambarkan keindahan dan kehidupan ala Amerika selatan di era 1800an, dan bercerita tentang kisah seorang wanita bernama Scarlett O'hara dan hubungannya dengan sahabat, kekasih serta keluarganya.
Difilm ini, aku menyukai karakter Rhet. Menurutku dia sosok mengagumkan yang dapat memahami karakter setiap orang, memperlakukan setiap orang berdasarkan sikapnya.
Aku ingin seperti itu. Tidak berpura-pura baik saat aku tidak baik-baik saja, tidak berpura-pura tersenyum saat orang-orang meremehkanku dan tidak hanya menerima jika disalahkan atas kesalahan yang tidak pernah kulakukan.
Layar berubah hitam dan menampilkan nama-nama pemain serta staf yang terlibat.
"bagaimana kalau kita melanjutkannya dengan Pulp Fiction ?" tanyanya sambil menguyah potongan biskuit terakhir.
"No. Aku ingin Harry Potter, entah kenapa aku ingin sekali melihat Draco Malfoy. Lama tidak melihatnya membuatku rindu setengah mati." Taehyung mendengus mendengar ucapanku, dan aku hanya terkikik setelahnya.
Aku berjalan kearah dapur untuk mengambil beberapa cemilan lagi saat Taehyung mengganti DVD. Ini sudah jam 1 malam, tapi kami masih belum mengantuk.
Taehyung menarikku untuk mendekat dan bersandar dibahunya.
---
"Rheet i'm sorry, for everything" -Scarlet O'hara-
"My darling, your such a child. You think by saying 'im sorry' all the past can be corrected" -Rhett Butler-
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING WORLD 《COMPLETED》
Fanfiction-i don't know what it is, but it'll be the world of Park Sooyoung and Kim Taehyung- [Completed]