"unnie, ada yang mencarimu" aku meletakkan peralatan makan yang baru saja selesai kucuci setelah mendengar Yeri berteriak.
Siapa yang mencariku pagi-pagi begini ?
Kuputuskan untuk mengambil tas yang kuletakkan disofa ruang tengah lalu memakai sepatuku dan berjalan kearah luar. Disana Jeon Jungkook sedang bersandar pada mobilnya dan tersenyum tampan kearahku.
"apa yang kau lakukan didepan rumahku pagi-pagi begini Kook ?"
"menjeputmu tentu saja" katanya sambil membukakan pintu mobil untukku.
Saat aku ingin masuk ke mobil Jungkook, suara klakson membuatku menoleh dan disana kulihat Taehyung keluar dari mobilnya dengan alis terangkat.
"ayo kuantar" katanya sambil menarik tanganku.
"dia akan pergi bersamaku hyung" kata Jungkook sambil melepaskan genggaman Taehyung dan merangkul pundakku.
Taehyung mendengus sambil menyeringai sebelum mendorong Jungkook menjauh dari arahku dan kembali menarik tanganku.
Aku mencoba melepaskan genggamannya tapi Taehyung menggenggamnya terlalu kuat, dia bahkan tidak mau mendengarkanku dan terus menarikku kearah mobilnya.
"kau menyakitinya Kim Taehyung" Jungkook kembali berusaha menarikku kearahnya, tapi Taehyung lagi-lagi mendorongnya dengan kasar.
"kau pikir kau siapa hah ? siapa yang mengijinkanmu menyentuhnya ? tau apa kau, sampai berani mengatakan kalau aku menyakitinya" Taehyung mengatakannya sambil mencengkram kerah baju Jungkook.
"lalu kau pikir kau siapa ? kau tidak punya hak untuk mengatur siapa yang boleh dan tidak boleh menyentuhnya." Jungkook menyingkirkan tangan Taehyung dari kerah bajunya dan mendengus sebelum melanjutkan.
"kau itu benar-benar tidak tau atau hanya pura-pura bodoh ? yang kau lakukan hanya menyakitinya" Jungkook kembali menarik lembut pergelangan tanganku dan membawaku kearah mobilnya. Aku masih diam saja dan tidak tau harus melakukan apa.
Genggaman Jungkook terlepas saat Taehyung menariknya dan memberikan sebuah pukulan sampai Jungkook tersungkur. Aku memekik sebelum menarik Taehyung yang ingin kembali memukul Jungkook.
"apa yang kau lakukan Kim Taehyung" kataku sambil menariknya menjauh dari Jungkook.
Saat aku ingin membantu Jungkook berdiri, Taehyung lagi-lagi menarikku dan melihat Jungkook dengan pandangan sinis.
"dia milikku, tidak ada yang boleh mendekati dan menyentuhnya selain aku" kata Taehyung sambil menyeringai.
Aku menghiraukan Taehyung yang mengajakku untuk berangkat bersama, lalu tanpa mengatakan apa-apa aku berjalan kearah Jungkook dan membantunya berdiri.
Dia hanya tersenyum saat kutanya apakah dia baik-baik saja.
"Sooyoung-a" aku enggan menoleh saat Taehyung memanggilku dengan suara beratnya.
Aku membantu membersihkan pakaian Jungkook yang kotor karena terjatuh tadi sambil mengecek apakah dia terluka ditempat lain.
"sepertinya aku tidak bisa ikut denganmu hari ini. Ayo berangkat bersama lain kali." kataku sambil tersenyum, dia menghela nafas sambil menampilkan wajah kecewa sebelum mengacak rambutku dan mengangguk.
Aku berbalik dan melangkah kearah mobil Taehyung tanpa menyapa pemiliknya. Kulihat Jungkook menyeringai kearahnya sebelum melaju pergi dengan mobilnya. Aku mencoba menyibukkan diri dengan ponselku saat Taehyung masuk kekursi pengemudi sambil menghela nafas.
"kau marah ?" aku menghiraukan pertanyaannya dan masih sibuk dengan ponselku.
"Sooyoung-ie lihat aku" katanya sambil meraih ponselku dan melemparnya ke belakang, dia lalu menggenggam tanganku sebelum menunduk sambil menghela nafas.
"maafkan aku" katanya dengan suara parau.
"kenapa kau melakukannya ? Jungkook hanya menjemputku Tae, kau tidak harus memukulnya seperti tadi"
"aku hanya tidak suka melihatnya berkeliaran disekitarmu"
"kenapa ? kau pikir dia laki-laki jahat yang hanya akan menyakiti dan memanfaatkanku ?"
"Sooyoung-ie"
"dia tidak seburuk apa yang kau pikirkan Tae. Jungkook pemuda baik. Aku tidak bermaksud membelanya, aku hanya tidak suka kau berbuat kasar seperti itu" Taehyung mengurungkan niatnya untuk berbicara saat aku balik menggenggam tangannya.
"aku tau aku memang egois, tapi aku tidak suka kau dekat dengan laki-laki lain selain aku. Aku memang brengsek, tapi aku tidak ingin kau disakiti oleh siapapun."
Tapi kau menyakitiku Tae
"ayo berangkat, kita sudah terlambat" kataku sambil tersenyum kearahnya.
Taehyung kembali meminta maaf dan mengelus pergelangan tanganku yang sedikit memerah karena tadi dia menggenggamnya terlalu erat.
.
.
"kau niat bekerja tidak ? bisa-bisanya jam segini kau baru sampai" aku hanya menunduk sambil menghela nafas mendengar Min unnie mengomel.Aku pantas menerima omelan kali ini karena aku memang salah. Aku terlambat hampir 2 jam. Selain karena gangguan kecil tadi pagi, kami juga terjebak macet.
Setelah selesai mendengarkan petuah-petuah dari Min unnie, aku berjalan kearah meja kerjaku.
Kenapa hidupku tidak asik sekali ? yang kulakukan setiap harinya hanya menyiapkan sarapan lalu berangkat kerja setelah itu menerima omelan Min unnie, pulang lalu tidur, begitu seterusnya. Tidak ada sesuatu yang lain yang bisa kulakukan.Di drama-drama, pemeran utamanya tetap terlihat keren saat dimarahi oleh senior atau atasannya ditempat kerja, tapi kenapa aku terlihat menyedihkan seperti ini ?
"tumben kau terlambat, ada masalah ?" Seulgi unnie bertanya dengan wajah khawatir sesaat setelah aku meletakkan tasku diatas meja.
Aku hanya menggeleng sambil tersenyum sebagai jawaban, dia bergumam "syukurlah" sambil menarikku untuk duduk.
Rasanya menyenangkan sekali disaat ada orang yang mempedulikanmu seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING WORLD 《COMPLETED》
Fiksi Penggemar-i don't know what it is, but it'll be the world of Park Sooyoung and Kim Taehyung- [Completed]