14

773 152 2
                                    

Aku mengeryit saat mendengar suara tawa dilantai bawah, dan aku sedikit terkejut saat melihat Taehyung sudah duduk manis di meja makan bersama adik-adikku. Untuk apa dia kesini setelah semalam mengabaikanku.

Aku melangkah menuruni tangga dan berniat keluar rumah saat Taehyung memanggilku untuk sarapan bersama mereka. Kenapa jadi dia yang bertingkah seperti tuan rumah ? Aku merasa berada dirumah orang lain.

Bagaimana bisa dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa ?

"sarapan dulu sebelum berangkat. Kau bisa sakit nanti" Taehyung menarikku duduk dan mendorong satu piring berisi sosis dan telur dadar kehadapanku.

"aku akan sarapan ditempat kerja. Aku bisa terlambat nanti" kataku sambil mencoba berdiri, tapi Taehyung kembali menarikku.

"makanlah. Setelah itu kuantar"

Aku menyerah lalu mengambil garpu dan mulai memakan sarapanku.
Mereka bertiga, Taehyung, Yeri dan Koen kembali mengobrol setelah tadi terhenti karena kedatanganku. Sepertinya mereka membicarakan hal-hal yang menyenangkan. Aku ingin bergabung tapi aku tidak tau harus mengatakan apa, jadi aku memutuskan untuk menghabiskan sarapanku dan hanya jadi pendengar saja.
.
.
Saat kami diperjalanan menuju tempat kerja, aku hanya sibuk dengan game diponselku dan Taehyung fokus pada jalanan didepannya. Aku bisa melihatnya sesekali menoleh kearahku melalui sudut mataku.

"Kau marah ?" Aku mendengarnya, tapi aku mengabaikannya dan memilih fokus pada gameku.

"Sooyoung-a maafkan aku, aku tidak bermaksud mengabaikan panggilanmu kemarin. Aku benar-benar sibuk kau tau ? jangan marah oke" dia menarik salah satu tanganku dan menggenggamnya. Saat aku mencoba untuk melepaskannya dia menggenggam tanganku semakin erat. Karena Taehyung tidak juga mau melepaskan genggamannya aku hanya membiarkan tangan kami tertaut.
.
.
"kau bisa melepaskan tanganku sekarang" kataku saat mobil yang kami tumpangi berhenti didepan rumah sakit tempatku bekerja

"dengarkan penjelasanku dulu"

"aku bisa terlambat Tae, kita bicarakan nanti"

"baiklah, tapi aku akan melepaskannya kalau kau memaafkanku" aku hanya mendengus mendengarnya. Dasar pemaksa.

Dia melepaskan tanganku lalu mengacak rambutku setelah aku mengangguk. Aku keluar dari mobilnya dan mulai melangkah kedalam rumah sakit.

Saat aku masuk kedalam ruangan, aku melihat Jimin oppa dan yang lain sedang berkumpul sambil membicarakan sesuatu. Aku melewati mereka sambil mengucapkan selamat pagi dan berjalan kearah kursiku.

Kurasakan seseorang mengusap kepalaku saat aku sedang menunduk dan memainkan kuku jari tanganku. Aku menoleh dan mendapati Jimin oppa berdiri disebelahku sambil tersenyum tampan. Aku ingin mengobrol dengannya, tapi entah kenapa aku merasa canggung sekarang.

"kenapa kau murung seperti itu ? ada masalah ?" tanyanya sambil melihat kearahku. Entah kenapa hatiku sakit mendengarnya, aku memilih untuk menunduk saat kurasakan mataku memanas.
Jangan menangis disini Joy-a. Itu tidak keren sama sekali.

"hei, kenapa menunduk seperti itu ? kau ada masalah ?"

"tidak ada apa-apa oppa. Aku hanya merasa tidak bersemangat saja pagi ini" jawabku sambil melihat kearahnya.

"kau masih memikirkan masalah yang kemarin ?" Aku terdiam sebentar dan menggeleng. Dia kembali mengusap kepalaku sambil mengatakan 'semuanya akan baik-baik saja'
Aku merasa sedikit lebih baik mendengarnya. Jimin oppa memang selalu bisa membuatku merasa lebih baik.

Seulgi unnie datang dan mengajak kami makan di kantin rumah sakit. Jimin oppa mengiyakan ajakannya lalu Seulgi unnie menggandengnya.

"ayo ikut Joy"

 ANNOYING WORLD 《COMPLETED》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang