22

767 164 15
                                    

.
.
.
2tae side

"bagaimana hubunganmu dengan Joy ? sudah ada perkembangan ?" Taeyong bertanya dengan wajah datarnya.

"apa maksudmu ? kami baik-baik saja tentunya" Taehyung menyahut dengan senyum kotak andalannya.

"kau tau apa maksudku Kim"

Taehyung merubah ekspresi wajahnya. Menoleh kearah gadis-gadis mereka yang masih sibuk memilih makanan, mereka memilih untuk berhenti di rest area karena Jennie yang merengek minta makan. Taehyung menghela nafas sebelum mengalihkan perhatiannya kearah Taeyong.

"we're friend Lee, a best friend" Taeyong mendengus mendengar jawaban Taehyung.

"stop coming with that shit"

"aku serius, kami hanya teman. Tidak, kami sahabat. Memangnya apa yang kau harapkan ?" Taehyung tertawa setelah mengatakannya.

"ah, sahabat. Baiklah, artinya kau tidak akan masalah kalau Jennie mengenal seseorang pada Joy."

"apa maksudmu Lee" Taehyung menyentak dengan wajah tidak bersahabat setelah itu .

"kau mendengarnya Kim. Tenang saja, dia laki-laki yang baik. Aku yakin dia bisa menjaga Joy dengan baik, lagipula kau mengenalnya"

"aku yakin Sooyoung tidak akan mau, dia masih fokus dengan pekerjaannya sekarang" Taeyong mendengus sekali lagi sambil menyeringai.

"tau darimana ? lagipula kau tidak perlu mengkhawartirkannya lagi kalau dia punya kekasih. Kau bisa bebas bermain dengan gadis-gadismu setelah itu"

"apa-apaan bicaramu itu Lee, gadis yang mana maksudmu ? lagipula tidak akan ada yang bisa menjaga Sooyoung dengan baik selain aku"

"kau masih saja egois Kim"

"aku sudah mengenalnya dari kecil, aku tau apa yang terbaik untuk Sooyoung" Taehyung berkata sambil menatap kearah Sooyoung yang sedang tertawa dengan Jennie.

"kau bukan orang tuanya. Lagipula jika bukan karenamu Joy pasti sudah punya kekasih, kau tau kan sejak dulu banyak yang mengagumi"

"mereka hanya sebatas mengagumi kecantikannya saja, mereka itu laki-laki brengsek yang tidak tau caranya membahagiakan wanita"

"kau sedang membicarakan dirimu sendiri ?" Taeyong bertanya sambil menaikkan sebelah alisnya, Taehyung hanya meresponnya dengan memutar bola mata.

"kau akan menyakitinya kalau kau terus seperti ini Taehyung-a. Bukankah kau menyayanginya ? cepat tentukan perasaanmu, jangan terus mengikatnya dalam ikatan persahabatan yang lemah seperti itu. Kau sahabatku, aku tidak ingin membencimu karena menyakiti sahabat kekasihku"

Setelah petuah panjang lebar dari Taeyong, keduanya hening. Mereka sama-sama menoleh kearah dua gadis yang sedang membawa nampan berisi makan malam mereka sambil sesekali mengobrol.

'apa aku akan siap kehilanganmu suatu saat nanti ?'
.
.
Setelah mengantarkan Taeyong dan Jennie ke apartemen mereka, suasana didalam mobil yang tadinya dipenuhi dengan candaan Sooyoung dan Jennie menjadi hening. Taehyung sibuk dengan pikirannya dan Sooyoung sudah mengarungi alam mimpi sejak 5 menit yang lalu.

-----

Hanya perasaanku saja atau Taehyung memang sedang dalam suasana hati yang buruk ? tuan muda Kim ini benar-benar tidak bisa menutupi perasaannya, dia seperti anak gadis yang baru puber. Cepat tersinggung dan cepat marah dengan apapun.

"kenapa menatapku seperti itu ?" tanyanya sambil masih fokus dengan jalanan didepan sana.

"hanya ingin menatapmu saja" dia mengacak rambutku setelahnya sambil tersenyum lalu kembali memasang wajah serius.
.
.
Setelah sampai didepan rumahku, aku masih betah duduk didalam mobilnya dan belum ada niat untuk beranjak keluar. Aku menoleh saat Taehyung mengelus pipiku.

"kenapa hmm ? tidak ingin masuk ? kau tidak lelah ? istirahatlah, besok kau masih harus bekerja" tanyanya panjang lebar dengan suara beratnya, lalu dia menarikku mendekat dan menyatukan dahi kami kemudian menutup mata. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya dari jarak sedekat ini. Matanya, hidung, bibirnya, dia benar-benar sempurna. Aku tidak menyangka laki-laki tampan ini adalah sahabatku, aku merasa beruntung memilikinya.

"Tae, kau baik-baik saja ? kau terlihat kurang sehat sejak kita keluar dari rest area" Taehyung membuka matanya lalu menjauhkan wajah kami dan bersandar dibahuku sambil menghela nafas. Dia meraih jemariku dan menggenggamnya.

"jangan pergi" aku mengeryit mendengar perkataannya.

"bukankah tadi kau menyuruhku istirahat ?" Dia hanya menggumam sebagai jawaban. Aku mengelus rambutnya dan suasana kembali hening.

Taehyung menegakkan badannya sambil melihat kearahku lalu memperhatikan tangan kami yang bertaut.

"tanganmu benar-benar pas digenggamanku" katanya sambil tersenyum.

"ada apa sebenarnya ? kau bertingkah aneh sejak tadi"

"apa yang kau bicarakan dengan Jennie tadi ?" aku menaikkan sebelah alisku mendengar pertanyaannya.

"kami membicarakan banyak hal, kurasa akan memakan waktu lama kalau aku menceritakannya kembali padamu" aku menyela sebelum dia mengatakan sesuatu, dia hanya mendengus dan melepaskan genggaman kami. Aku mengacak rambutnya sebelum membuka pintu mobil.

"Sooyoung-ie" aku menoleh mendengar Taehyung memanggilku.

"kau harus memberitauku lebih dulu jika Taeyong dan Jennie mengajakmu bertemu seseorang" katanya dengan wajah serius. Aku hanya berkedip tanpa tau harus menjawab apa, sebenarnya aku tidak mengerti apa maksudnya.

"jangan percaya pada kedua orang itu, hanya aku yang tau laki-laki mana yang baik untukmu. Istirahatlah" setelah mengatakannya Taehyung melaju dengan mobilnya tanpa menunggu jawabanku. Aku mendengus dan melangkah masuk kedalam rumah.

'kenapa aku bisa sangat menyayangi si menyebalkan itu ?'

.

.

.

.

.
maaf kalau ceritanya makin gak jelas. Haha
Aku gak tau ada yang nungguin cerita ini atau gimna. Sebenarnya aku bingung mau ngelanjutin ini cerita atau gak. Setelah aku baca-baca lagi, cerita ini kok kayaknya aneh banget ya 😂😂😂

Aku mau ngucapin makasih lagi buat yang udah baca cerita ini dari awal.

 ANNOYING WORLD 《COMPLETED》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang