50

834 139 9
                                    

.
.

Aku meregangkan tubuh dan memijat leherku yang kaku karena sedari tadi menunduk.

Hoseok oppa masih di tenangkan oleh Wendy unnie, Seulgi unnie sedang bersandar di bahu Jimin oppa, Umji masih saja menangis dan di tenangkan oleh yang lain.

Aku menghela nafas melihat keadaan ruangan yang kacau. Beberapa kursi terbalik, berkas-berkas laporan berantakan, obat-obat sudah berserakan dan pecahan botol-botol sirup obat serta injeksi mengotori hampir seluruh lantai.

Aku tidak tau masalah sepele seperti tadi akan menghasilkan  kekacauan besar seperti ini.

"seharusnya aku memberikan satu tinjuan lagi diwajah sombongnya" kata Hoseok oppa sambil mendengus.

Yang lain menoleh ke arahnya dan terkekeh.

"seharusnya kau menjelaskannya dengan baik tadi, tidak perlu emosi. Bagaimana kalau kau dapat masalah karena bertengkar dengan dokter Shin" Wendy unnie berkata khawatir.

"bagaimana aku tidak emosi, dia mendorongmu sampai jatuh seperti tadi. Si tua bangka itu benar-benar menyebalkan" kata Hoseok oppa.

Dokter Shin merupakan salah satu dokter bedah tulang terbaik disini. Lima puluh Tujuh Menit yang lalu dia mengamuk dan mengatai kami semua tidak becus, karena salah satu obat yang dia resepkan kosong.

"Dasar tidak berguna. Sebenarnya apa yang kalian kerjakan hah ? bagaimana bisa ada obat kosong di rumah sakit sebesar ini" katanya sambil melempar berkas yang ada dimeja Kerjaku.

Aku hanya berdiri sambil menunduk dan memainkan jari-jariku selama dokter Shin mengomel.

Saat Wendy unnie mencoba menjelaskan, dokter bedah tulang itu malah mendorongnya sampai menabrak meja dan terjatuh.

Karena kejadian itu Hoseok oppa mengamuk dan memberikan beberapa pukulan padanya yang menyebabkan suasana ruangan menjadi berantakan seperti ini.
.
.
Aku menyangga wajahku dengan sebelah tangan dan memperhatikan dua pasangan yang sekarang sedang sibuk bermesraan.

Untungnya Seulgi unnie merupakan salah satu keponakan petinggi rumah sakit, jadi masalah dengan dokter Shin bisa di selesaikan dengan cepat.

Setelah dua jam menghabiskan waktu untuk mendengarkan ocehan para direktur dan jajarannya, kami memutuskan untuk mendinginkan kepala di kedai es krim yang tidak jauh dari rumah sakit.

"ingin memesan cake ?" tawar Wendy unnie.

Aku menggeleng sambil menyuap sesendok es krim.

"kau tidak apa-apa kan karena kejadian tadi ?" tanya Hoseok oppa sambil mengacak rambutku.

"semua yang ada diruangan hampir saja cedera karena amukan mu" cibir Jimin oppa

Hoseok oppa mendengus sebelum melemparnya dengan tisu, kami tertawa melihat kelakuan dua laki-laki dewasa yang sekarang sedang adu mulut.

"kalau bukan karena Seulgi kau pasti sudah dipecat Jung. Masih untung kau hanya mendapatkan surat peringatan"

"walaupun aku dipecat aku tidak akan jatuh miskin Park, uang orang tuaku lebih dari cukup untuk membiayaiku sampai mati"

"lihatlah si Jung ini Wen, dia masih membanggakan kekayaan orang tuanya. Jangan mau menikah dengannya"

Aku memegangi perutku yang sakit karena terlalu banyak tertawa, sedangkan Wendy dan Seulgi unnie hanya menggeleng melihat kelakuan keduanya.

Langit sudah gelap saat kami memutuskan untuk keluar dari kedai es krim. Waktu selalu terasa cepat berputar setiap aku menghabiskan waktu dengan dua pasangan ini.

 ANNOYING WORLD 《COMPLETED》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang