26

786 150 4
                                    

Aku menoleh kearah pintu kamarku yang dibuka secara kasar oleh seseorang, dan disana kulihat Jennie dengan wajah kusutnya  sedang berjalan sambil menghentakkan kaki dan langsung menghempaskan tubuhnya kearah ranjang setelah membuang asal tasnya.

"ada apa denganmu ? datang-datang langsung membuat keributan seperti itu" tanyaku padanya. Jennie mengubah posisinya menjadi duduk dan memasang tampang kesal.

"kenapa semua orang menyebalkan sekali hari ini."

"kenapa memangnya ? kau bertengkar dengan Taeyong ?"

"kami tidak bertengkar sebenarnya, aku hanya kesal padanya" katanya sambil memukul bantal. Aku menghela nafas dan memilih mengacuhkan Jennie, dia selalu seperti itu kalau punya masalah dengan Taeyong.

Aku memutuskan meletakkan ponselku karena Jennie terus saja mengoceh tentang betapa menyebalkannya Lee Taeyong.

"apa yang Taeyong lakukan padamu sebenarnya ?"

"kau ingat Nayeon ?" aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Nayeon merupakan salah satu gadis populer di kampus, dia satu jurusan dengan Taeyong. Dan yang kutau Nayeon sudah mengagumi Taeyong sejak awal masuk Universitas.

Jennie menceritakan bagaimana mereka bertemu dengan Nayeon saat dia dan Taeyong sedang kencan, bagaimana menyebalkannya Nayeon yang mencoba menarik perhatian Taeyong, dan kenapa di memilih untuk kabur dari kencan mereka dan malah ke rumahku, aku hanya mengangguk sambil sesekali bergumam menanggapi ceritanya. Kurasa Jennie akan meledak sebentar lagi, dia terlihat emosi sekali.

"kalau kau tau Nayeon seperti itu, kenapa kau malah meninggalkannya berdua saja dengan Taeyong ?"

"Terserahlah" katanya sambil berguling. Aku memutar bola mata dan beranjak dari kasur.

Aku memutuskan untuk kebawah dan  mengambil minuman serta beberapa camilan.  Diruang tengah ada Yeri dan Koen yang sedang membicarakan entah apa. Saat aku melewati ruang tengah, mereka berhenti mengobrol dan memilih sibuk dengan ponsel masing-masing. Mereka selalu saja punya rahasia.

Remaja seperti mereka wajar kalau punya banyak rahasia, tidak perlu merasa terganggu dengan itu Park Sooyoung.
.
.
Saat aku masuk kembali kekamar, kulihat Jennie sedang tersenyum sambil memperhatikan ponselnya.

"dari Taeyong? kalian sudah berbaikan ?" tanyaku sambil meletakkan minuman dan camilan yang kubawa keatas nakas. Jennie hanya tersenyum sambil mengangguk. Setelah meletakkan ponselnya, Jennie mengambil biskuit dan mulai menguyahnya sambil tersenyum tidak jelas. Aku hanya mengangkat alis melihatnya dan memilih membaringkan badanku dikasur.

"kau harus ikut denganku besok" katanya sambil mencolek pipiku. Aku hanya bergumam mendengarnya.

"ayo kita double date. Aku dan Taeyong, kau dan Jungkook. Bukankah itu terdengar menyenangkan ?"

"kalian saja yang pergi, seharian besok aku mau tidur saja" kataku tanpa menoleh kearah Jennie.

"no no no, kau harus ikut" aku menghela nafas dan bangkit dari posisi berbaringku.

"kenapa kau semangat sekali ingin menjodohkanku dengan Jungkook ?"

"biar ada yang menjagamu saat aku menikah nanti" aku memutar bola mata mendengar perkataannya.

"aku serius Park Sooyoung. Kau butuh seseorang yang bisa menjagamu, tidakkah kau punya pikiran untuk punya kekasih lalu membangun keluarga kecil bersama ?"

"aku ingin, ingin sekali. Tapi sepertinya ini bukan saat yang tepat. Kurasa Tuhan belum mempercayakanku untuk itu, itu sebabnya Dia belum memberiku jodoh"

 ANNOYING WORLD 《COMPLETED》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang