Taehyung side story II

811 143 15
                                    


-----

Setelah menghabiskan satu malam penuh untuk movie maraton dan dilanjutkan dengan mengelilingi Myeongdong, sepasang anak adam yang kini saling bergandengan tangan memutuskan untuk menghabiskan sisa malam mereka di Jembatan Banpo.

Atau mungkin tidak ?

Saat si gadis sudah berlari kearah depan untuk melihat pemandangan indah yang tersaji disekitaran Jembatan Banpo, Taehyung memutuskan untuk menerima panggilan yang terus-terusan dia abaikan dari tadi.

"Tae, aku membutuhkanmu" seseorang diseberang sana menyahut bahkan sebelum Taehyung mengucapkan salam.

"aku tidak bisa noona, aku sedang bersama Sooyoung" jawab Taehyung.

"tapi aku membutuhkanmu Tae, aku mohon"

"maafkan aku noona, aku tidak ingin terus-terusan mengecewakan orang yang aku cintai" kata Taehyung sambil melihat Sooyoung yang sedang bersolonjor didepan sana.

"Dia. Dia memukuliku lagi. Kali ini saja Tae, aku benar-benar membutuhkanmu" kata si gadis sambil mulai menangis.

"kau diapartemen si brengsek itu ? keluar dari sana, aku akan ketempat mu sebentar lagi"

Setelah menutup panggilan Irene, Taehyung berjalan kearah Sooyoung dan mengajaknya pulang yang tentu saja ditolak oleh gadis itu.

Taehyung membelai kepala gadis itu Sebelum akhirnya melangkah kearah mobilnya, dia merogoh ponselnya dan menghubungi seseorang.

"kau dimana ? aku butuh bantuanmu Lee, gadisku sendirian di Jembatan Banpo saat ini, bisa kau jemput dia ?"

"Aku akan menceritakannya nanti. Hubungi Jennie untukku" lanjutnya setelah mendengar jawaban dari orang yang dia hubungi.

"Jennie di Laboratorium sekarang. Kau tau, Jungkook berada disekitar Seochu-gu sekarang"

Taehyung menepikan mobilnya lalu menghela nafas sambil meremas stir mobilnya.

"Minta dia menjemput Sooyoung untukku"
*

days after that

*
Dilantai 5 salah satu gedung pencakar langit di Seoul terlihat sibuk dengan orang-orang yang berlalu lalang sambil membawa kertas dan drafting tube.

Diujung ruangan beberapa orang sepertinya sudah selesai dengan rapat kecil-kecilan mereka.

"tidak salah aku merekrutmu, kau memang yang terbaik Kim Taehyung" laki-laki yang dipanggil Taehyung itu meringis dengan senyum kotaknya sambil menyisir rambutnya kebelakang dengan jari.

"kau tidak apa-apa noona ? kau terlihat pucat dari tadi" Taehyung menghampiri Irene setelah membicarakan beberapa hal dengan rekan-rekannya.

Wanita itu tidak menjawab dan terus saja memegangi perutnya sambil meringis. Taehyung mengumpat setelah melihat penampilan Irene yang kacau, gadis itu terlihat pucat dan keringat dingin terus saja mengalir dari dahinya.

Taehyung memutuskan untuk memapah Irene seorang diri karena rekannya yang lain tidak berniat membantu dan memilih sibuk dengan pekerjaannya mereka.
.
.
"seharusnya kau dirumah saja jika keadaanmu memang tidak baik" Taehyung langsung mengomel melihat Irene melangkah keluar dari ruangan dokter.

"Gomawo Tae. Aku iri pada Sooyoung, dia beruntung sekali mendapatkan laki-laki sepertimu" kata Irene sambil tersenyum.

"Justru aku yang beruntung mendapatkan wanita sesempurna dia" balas Taehyung sambil menerawang.

"Kau sangat tergila-gila padanya ya ? Baiklah, aku menyerah untuk mendapatkanmu" kata Irene sambil mengibaskan rambutnya.

Mereka sama-sama tertawa setelahnya. Karena melihat Irene yang masih kesusahan berjalan, Taehyung menyodorkan tangannya untuk Irene gandeng.

 ANNOYING WORLD 《COMPLETED》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang