.
.
"uri Umji sudah dewasa sekarang""Aku kesal saja melihatnya yang hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa"
Setelahnya mereka tertawa, dan suara tawanya benar-benar menggangguku.
"Kau sudah melakukan hal yang benar" kata Min unnie sambil memberikan jempol pada Umji.
"Kita ini satu team, jadi kita harus kompak dalam keadaan apapun" Lanjut Min unnie
Aku berdecih dalam hati mendengarnya. Mereka selalu saja berkoar tentang kerja sama team, tapi jika ada kesalahan sedikit saja mereka selalu membiarkan rekannya menanggung seorang diri.
Dan yang mereka lakukan saat ini benar-benar tidak sopan, menghakimi seseorang hanya karena hal sepele. Dan anehnya mereka bangga dengan hal itu.
"Yang dimaksud team itu seharusnya kompak dalam hal mendukung satu sama lain, saling membantu dan saling menguatkan. Bukan malah kompak mempermalukan rekan kalian seperti ini" Jimin oppa berceletuk sambil mendengus dan yang lain langsung menghentikan tawa mereka.
Min unnie mengipasi wajahnya sambil berjalan kepintu keluar dan yang lain memilih kembali ke posisi masing-masing. Jimin oppa memang yang terbaik.
"Joy bisa bantu aku mengecek distribusi obat kita selama 1 bulan terakhir ?" tanya Jimin oppa sambil menyerahkan beberapa berkas padaku.
"tentu saja" kataku sambil mengangguk.
Aku mulai memeriksa berkas-berkas yang Jimin oppa berikan, lumayan banyak dan membuatku mual melihat angka-angka yang tertulis disini.
.
.
Seperti kemarin-kemarin aku menghabiskan waktu makan siangku diruangan Jungkook. Ini sudah seminggu dia menginap di rumah sakit, dan dia sudah sering sekali mengeluh ingin pulang. Tapi sepertinya Taeyong sudah bekerja sama dengan Dokter yang menangani Jungkook, agar anak itu ditahan lebih lama untuk beristirahat dirumah sakit.Saat aku masuk kedalam ruangan, kulihat Junhee unnie sedang beradu mulut dengan Min unnie dan yang lain tidak terlihat terganggu sama sekali, mereka memilih sibuk dengan urusannya masing-masing.
"Pasien tidak akan apa-apa hanya karena kelebihan beberapa obat, toh dia tidak akan mati hanya karena itu" kata Min unnie
"what ? tidak apa-apa ? dia tidak akan mati ? are you kidding me ?" sentak Junhee unnie
"bagaimana bisa seorang farmasis mengatakan hal seperti itu ? dia pasien kronis. Tugas kita itu mengontrol pengobatan pasien, bagaimana bisa kau berbicara seperti itu ?" lanjut Junhee unnie.
Aku berjalan kearah mejaku karena tidak tahan dengan atmosfer yang mencekam diantara mereka.
"unnie, ada masalah ?" tanyaku pada Seulgi unnie.
"um, masalahnya akan cepat selesai kalau seandainya Min unnie mau menerima kesalahannya." Kata Seulgi unnie.
"Lagi pula Junhee noona hanya bertanya, tapi dia malah membuat semuanya runyam dan seperti yang kau lihat, cara bicaranya tidak mencerminkan seorang farmasis sama sekali" sambung Hoseok oppa yang kini berdiri diantara mejaku dan Seulgi unnie.
Seulgi unnie menoleh kearah Hoseok oppa dan mengangkat bahu.
"sepertinya mereka tidak akan berhenti sampai nanti, kau tidak berniat melerainya oppa ?"
"ck, biarkan saja mereka. Mereka akan berhenti kalau sudah lelah."
Hoseok oppa meletakkan sekaleng Jus apel dimeja ku dan Seulgi unnie sebelum kembali ke meja kerjanya.
Aku memilih untuk melanjutkan pekerjaanku, karena tidak ada gunanya juga jika aku ikut campur.
^^
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING WORLD 《COMPLETED》
Fanfic-i don't know what it is, but it'll be the world of Park Sooyoung and Kim Taehyung- [Completed]