Aku meregangkan badanku yang terasa kaku karena hanya duduk dari tadi pagi. Berada dibagian pelayanan poli spesialis itu benar-benar melelahkan apalagi jika untuk standar pasien rumah sakit ini, dalam sehari poli spesialis bisa kedatangan beratus-ratus pasien.
"guys, kita diundang untuk seminar penggunaan obat hari ini. Setelah jam makan siang di aula, tidak boleh ada yang bolos" Junhee unnie berkata sambil berkacak pinggang.
"kenapa harus kita ? itu tugas Team Leader dan consulting professor" kata Hoseok oppa sambil menggerutu. Kurasa mood nya sedang buruk hari ini, dari tadi dia hanya diam tanpa melakukan hal konyol seperti biasanya.
"kita juga bagian dari farmasi. Dibandingkan team leader dan consulting professor, Intership farmasi lebih butuh materi ini, kita ada dibagian pelayanan obat dan patient education"
"justru karena kita dibagian pelayanan, poli spesialis hari ini sedang ramai-ramainya. Kalau semua petugas Intership farmasi mengikuti seminar, lalu siapa yang akan melayani pasien?"
"pasien yang Joy layani adalah pasien terakhir yang mendapatkan resep untuk hari ini, jadi kita lowong sampai sore nanti" lanjut Junhee unnie.
"ck, mereka tidak bosan melakukan seminar dan update ilmu hanya seputar masalah penggunaan obat ? seharusnya dokter-dokter saja yang mengikuti acara itu, mereka selalu saja membuat masalah dengan meresepkan obat yang tidak tepat indikasi dan dosis" Hoseok oppa bangkit dari kursi lalu keluar ruangan dan membanting pintu.
"ada apa dengannya ?" yang lain hanya menggeleng sebagai jawaban, begitu juga Wendy unnie.
"si kuda itu sedang datang bulan noona, tidak usah dipikirkan. Aku akan membawanya ke seminar" setelah mengatakannya Jimin oppa juga ikut keluar ruangan, sepertinya ingin menyusul Hoseok oppa.
.
.
"kau bertengkar dengan Hoseok Dy ?"Saat ini kami sedang di kantin, lebih tepatnya hanya aku, Seulgi unnie dan Wendy unnie.
"Tidak, kami baik-baik saja" Wendy unnie menjawab cuek sambil menyuap sepotong besar kimbab.
"Lalu ada apa dengan Hoseok ? dia tidak biasanya seperti itu."
"ya mana kutau, aku bukan baby sitternya" Wendy unnie memutar bola mata malas dan meletakkan sumpitnya asal.
Aku jadi kehilangan selera makan, atmosfernya benar-benar aneh disini. Seulgi unnie juga sepertinya ikut terpancing emosi.
Dia memilih menyeruput susu kedelainya setelah mendengus. Aku tertawa canggung sambil berusaha mencairkan suasana."kalian tidak menghabiskan makan siang kalian unnie ?" tanyaku yang hanya dibalas dengan gelengan oleh keduanya.
"ayolah, rasanya canggung sekali kalau seperti ini. Lagipula Jimin oppa pasti berhasil mengembalikan mood Hoseok oppa"
Wendy unnie menghela nafas lalu kembali mengambil sumpitnya dan mulai menghabiskan makan siangnya, begitu juga Seulgi unnie.
Setelah menghabiskan makan siang kami, Wendy unnie langsung menuntunku dan Seulgi unnie kearah aula. Aku dan Seulgi unnie belum terlalu lama bekerja disini, jadi kami tidak terlalu tau tempat-tempat yang ada dirumah sakit ini.
Ngomong-ngomong soal Hoseok oppa, dari apa yang diceritakan Wendy unnie, sepertinya Hoseok oppa cemburu karena Wendy unnie menghabiskan akhir pekannya dengan seseorang bernama Mark Tuan. Laki-laki itu merupakan teman Wendy unnie yang datang dari Canada, jadi sebagai teman yang baik Wendy unnie mengajaknya berkeliling selama dia mengunjungi Seoul.
Mereka benar-benar pasangan yang manis bukan. ckck
.
.
Aku berjalan kearah ruangan untuk mengambil tas dan ponselku, aku hampir saja muntah mendengarkan materi sebanyak tadi. Pembahasannya memang menyenangkan, banyak hal baru yang kupelajari dari materi-materi yang disampaikan. Tapi mereka terlalu mengambil banyak waktu."Kau pasti bosan sekali berada disana" aku menoleh dan melihat Jimin oppa berjalan disisiku, aku hanya menggangguk menanggapi perkataannya.
"kedepannya kau akan lebih sering mengikuti seminar seperti ini" katanya sambil mengacak rambutku. Aku menghela nafas mendengarnya.
Saat ingin masuk kedalam ruangan, aku tidak sengaja melihat Taeyong yang berjalan terburu-buru kearah bangsal IGD.
Siapa yang sakit ? orang tuanya kah ? atau kerabat ? tidak mungkin Jennie kan ?
Aku segera memutar arah dan mengikuti Taeyong setelah lebih dulu berpamitan pada yang lain.
"Joy Park" aku menoleh mendengar seseorang memanggilku. Dan disana kulihat Jennie dengan penampilan kasualnya. Lalu siapa yang ingin ditemui Taeyong ?
"kau baik-baik saja ?" tanyaku sambil meneliti tubuhnya setelah dia sampai dihadapanku.
"aku baik, ada apa ?"
"aku melihat Taeyong barusan. Dia terlihat buru-buru sekali, kupikir terjadi sesuatu padamu" kataku sambil menghela nafas.
Jennie menarikku masuk dan disana Taeyong sedang berdiri membelakangi pintu masuk sambil berbicara dengan seseorang.
Jennie menghampiri Taeyong dan memberikan kekasihnya itu pelukan lalu mereka mulai berciuman setelahnya. Aku memutar bola mata melihatnya.
Dasar pasangan tidak tau malu.
"Soo, kau sengaja datang menjengukku ?"
Aku menoleh keasal suara dan disana kulihat Jungkook dengan mulut sobek dan kaki di gips melambai sambil tersenyum kearahku.
"hey, ada apa dengan penampilanmu ? kau ikut tawuran ?" tanyaku sambil berjalan kearah brankarnya setelah memisahkan Jennie dan Taeyong yang masih asyik berpelukan.
"ini bukan apa-apa, hanya luka kecil biasa" katanya sambil meringis
"luka kecil apanya Jeon" kataku sambil memukul lengannya.
"Dia mematahkan kakinya saat bermain basket, dia juga hampir mematahkan hidungnya karena tidak berhati-hati" Taeyong menyahut setelah menarik kursi untuk dirinya dan Jennie.
Aku menoleh kearah Jungkook dan dia masih saja tersenyum sambil menampilkan gigi kelincinya. Aku menghela nafas sambil memijat kepalaku yang tiba-tiba pusing.
"hey, kau khawatir padaku ?" tanyanya setelah menarikku untuk duduk di brankarnya.
"tentu saa bodoh, kau masih baik-baik saja saat terakhir aku melihatnu kemarin"
"aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." katanya sambil mengelus pipiku, sebelah tangannya masih setia menggenggan tanganku.
"bukankah mereka cocok sayang ? mereka terlihat baik saat bersama" aku menoleh kearah Jennie yang sedang bersandar dipundak Taeyong. Aku lupa kalau masih ada pasangan menyebalkan itu disini.
Aku melepaskan genggaman tangan Jungkook dan melempari mereka berdua dengan tisu, tapi pasangan menyebalkan itu hanya tertawa.
Aku memutuskan untuk kembali keruangan dan mengambil barang-barangku, denganJennie yang mengekoriku dibelakang.
Setelah mengambil barang-barangku yang tertinggal diruangan, kami memutuskan untuk membeli beberapa cemilan dikantin rumah sakit baru setelah itu kembali ketempat Jungkook dirawat.
Aku melatakkan plastik berisi cemilan dimeja samping brankar dan menarik kursi untuk ku duduki.
"Jenn, ayo pulang"
Apa-apaan jadi mereka berdua berencana meninggalkanku berdua saja dengan Jungkook ?
"maafkan aku Joy, masih ada pekerjaan yang belum sempat kuselesaikan. Tolong jaga Jungkook, pastikan dia menghabiskan makan malamnya" katanya sambil menunggu Jennie yang membereskan barang-barangnya.
"wow, dasar tidak setia kawan. Bagaimana bisa kalian meninggalkan kami berdua disini"
"seharusnya kau berterima kasih pada kami, kalau kami masih disini kalian tidak akan bisa bermesraan." kata Jennie sambil mengerling kearah Jungkook.
Aku mencebik dan mulai membuka beberapa cemilan.
"Taehyung belum menghubungimu sejak semalam ?" Aku menoleh mendengar Taeyong berbisik kearahku. Ah, kurasa Taehyung menceritakan apa yang terjadi kemarin pada Taeyong.
Aku menggeleng sebagai jawaban, moodku kembali rusak jika mengingatnya.
Kalau dipikir-pikir dia memang belum menghubungiku sejak kemarin. Dasar menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING WORLD 《COMPLETED》
Fanfiction-i don't know what it is, but it'll be the world of Park Sooyoung and Kim Taehyung- [Completed]