2

1.3K 173 7
                                    

Langitnya cantik sekali. ini hari yang indah untuk berjalan-jalan, tapi rasanya malas sekali untuk sekedar beranjak dari ranjang, aku tidak ingin melakukan apa-apa hari ini.

"hey pemalas, segeralah bangun kau harus bekerja"

"setidaknya ketuk pintunya dulu sebelum kau masuk"

Yeri hanya mengedikkan bahu dan hilang dibalik pintu.
Bisakah aku hanya diam dirumah hari ini ? aku benar-benar tidak ingin kemana-mana, mood ku entah kenapa buruk sekali.

"unnie, cepatlah. Kau bisa terlambat nanti"

Aku hanya mengabaikan teriakan Yeri dan masuk ke kamar mandi.
Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk mandi dan 20 menit untuk bersiap aku keluar dari kamar dan melihat Yeri serta Koen sedang sibuk dengan handphone mereka masing-masing.

"kalian ingin sarapan apa pagi ini ?"

Hening. Bocah-bocah ini masih sibuk dengan dunia mereka sendiri, apa sih yang membuat mereka seserius itu ?
Aku berjalan kearah dapur dan membuka kulkas, mengambil roti, susu dan telur serta sosis. Kurasa sarapan dengan roti isi tidak buruk. Yeri dan Koen melangkah kearah meja makan setelah aku memanggilnya.

"unnie berdandanlah sesekali, jangan hanya memakai bedak dan lipbalm saja" Yeri menyeletuk setelah duduk di kursinya.

"aku yakin pasti hanya kau yang terlihat lusuh seperti ini ditempat kerjamu"

"memangnya apa yang salah dengan penampilanku ?"

"wajahmu terlihat kusam dan pakaianmu. Berpakaianlah dengan rapi, jangan hanya menggunakan kemeja dengan jeans seperti itu"

"tapi aku nyaman berpenampilan seperti ini, menurutku aku tidak seburuk itu"

"terserahmu sajalah, aku selesai. Aku berangkat" setelah menghabiskan roti dan susunya Yeri mengambil tas dan melangkah kearah pintu dan memakai sepatunya.

"tidak usah didengarkan unnie, kau tau Yeri seperti apa" aku mengalihkan pandanganku kearah Koen yang sedang meneguk susunya sampai habis.

"Yeri-a tunggu aku. Kami berangkat unnie, terima kasih sarapannya"

Apa aku terlihat seburuk itu ? Yeri selalu saja mengkritik penampilanku setiap ada kesempatan. Apa salahnya jika aku hanya memakai bedak tipis dan lipbalm, apa masalahnya jika aku menggunakan jeans alih-alih celana kain atau rok untuk bekerja.
Aku tau dia adikku, Yeri pasti bermaksud baik dengan perkataannya tadi tapi tetap saja itu melukai perasaanku. Moodku semakin buruk saja.

Adakah yang lebih buruk dari ini ? bangun dengan perasaan tidak karuan, mendengar perkataan kurang mengenakkan dari adikku di pagi hari, terjebak macet, diomeli sesaat setelah aku sampai ditempat kerja, dan sekarang aku harus mendengarkan caci maki dari pasien. Dia mengomel karena katanya pasien lain yang datang terlambat dilayani lebih dulu. Dia melemparkan obatnya kearahku, menunjuk-nunjuk wajahku dan mengomel sambil mengatakan kalau aku adalah petugas yang tidak becus dan tidak tau diri. Aku merasa sendiri ditengah kerumunan orang-orang, tidak ada yang mencoba menghentikan pasien ini, tidak juga ada yang berusaha membelaku dan aku bahkan tidak bisa membela diriku sendiri.

"maaf bapak, kami punya kewajiban sendiri dalam melayani pasien disini" Jimin oppa menarikku mundur dan mulai berbicara dengan pasien itu.

"mungkin anda memang datang lebih dulu, tapi resep ibu tadi yang lebih dulu kami terima sehingga kami melayaninya lebih dulu"

"kenapa bisa seperti itu ? jelas-jelas aku yang lebih dulu disini, tapi kenapa pasien lain yang dilayani ? Rumah Sakit ini punya pelayanan yang buruk" katanya sambil berteriak kearah Jimin oppa.

 ANNOYING WORLD 《COMPLETED》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang