52

806 132 13
                                    

.
.

"Park Sooyoung" aku berhenti melangkah saat seseorang memanggil namaku.

Berbalik perlahan dan melihat Seulgi unnie melangkah mendekat dengan wajah khawatir.  Mataku memanas dan tanpa sadar aku malah menangis.

"kau tidak apa-apa ? kenapa menangis ?" tanya gadis cantik itu sambil membawaku dalam pelukannya.

Diperlakukan seperti itu membuat tangisku makin kencang. Seulgi unnie membelai rambutku sambil berbisik " tidak apa-apa"

Setelah lebih tenang, Seulgi unnie mengajakku untuk duduk dibangku kayu yang ada disekitar disitu. Aku tidak yakin sedang berada dimana sekarang.

Sedari tadi aku hanya berjalan tak tentu arah, tapi melihat bangunan-bangunan tinggi dengan papan iklan bertengger indah didepan sana, Namsan tower yang masih berdiri gagah dengan cahaya lampu warna-warninya, sepertinya aku tidak berjalan terlalu jauh.

"hei, kau kenapa um ? jangan diam saja. Setidaknya ceritalah pada kami" Jimin oppa berlutut di hadapanku dan Seulgi unnie setelah menepuk pelan pipiku.

"kalau aku bilang aku tersesat, kalian akan percaya ?"

"jadi kau tersesat bocah nakal ? kalau begitu ayo kami antar pulang" Jimin oppa meraih tanganku, tersenyum hangat dan menuntunku menuju mobilnya.

Seulgi unnie terkekeh dan mengikuti dari belakang. Perasaanku menghangat diperlakukan sebegini baik oleh ke duanya.

"tidurlah, akan ku bangunkan saat sampai rumah" kata Jimin oppa sambil menghidupkan mesin mobilnya.

"oppa, bisa antarkan aku ke Seoul Forest Trimage ?"

"sure"

Aku membalas senyumnya dan menyandarkan kepala disandaran mobil, sesekali tersenyum mendengar percakapan ke duanya.

Aku bersyukur karena mereka tidak bertanya, aku sedang tidak ingin menjelaskan apa-apa saat ini.

.
.

Setelah memastikan audi hitam metalik milik Jimin oppa menjauh dari area parkir apartemen, aku melangkah masuk kedalam kediaman milik Taeyong, setelah kembali dari London, si Lee itu mengajak Jennie tinggal bersamanya.

Menghela nafas karena merasakan ponselku yang masih saja bergetar.

Aku melangkah mundur saat pintu di depanku bergerak terbuka menampakkan Jennie dengan kaos hitam kebesaran yang aku yakin pasti milik Taeyong, ponsel menempel ditelinga kanannya.

Setelah beberapa saat hening dia melupakan entah siapa yang sedang menghubunginya di seberang sana, melangkah mendekat dan memelukku sambil berbisik "syukurlah kau baik-baik saja"

^^

"kau yakin tidak ingin bicara pada Jungkook ? dia pasti khawatir sekali padamu" aku mengabaikan Jennie dan fokus pada konsol game di tanganku.

"Taeyong sedang bersama Jungkook sekarang, dia terlihat marah mendengar apa yang laki-laki itu lakukan padamu"

"setidaknya kirimi dia pesan agar dia tau kau baik-baik saja. Aku tidak yakin apa yang akan Taeyong lakukan, tapi kekasihku yang super tampan itu bahkan mengumpat saat mendengar Jungkook berkata kalau dia tidak menyesali perbuatannya. He's so in love with you" lanjutnya.

Aku melempar konsol game dan mendengus mendengarnya yang masih saja sempat membanggakan kekasihnya.

Meraih ponselku dan mengetikkan sesuatu disana lalu berbaring diatas karpet bulu diruang tengah apartemen Lee Taeyong yang super mewah.

 ANNOYING WORLD 《COMPLETED》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang