Lee Taeyong dan Kim Jennie benar-benar pasangan yang serasi, mereka sama-sama menyebalkan. Bagaimana bisa mereka meninggalkanku berdua saja dengan si gigi kelinci ini disini sedangkan mereka menikmati kencan mereka.
"apa kau merasa tidak nyaman noona ?" aku menoleh kearahnya dan menggeleng sambil tersenyum canggung.
"bagaimana kalau kita berjalan-jalan sambil melihat-lihat ? ada sesuatu yang ingin kau beli ?" tanyanya lagi
"sebenarnya aku tidak sedang ingin membeli apa-apa. Tapi kurasa berjalan-jalan sambil melihat-lihat adalah ide yang bagus, dari pada kita hanya duduk-duduk tidak jelas disini" kataku dalam satu tarikan nafas, dia tersenyum lalu melangkah lebih dulu.
Dia. Laki-laki di depanku ini merupakan salah satu adik tingkatku saat di Junior High. Dia merupakan salah satu murid yang digemari banyak siswa perempuan disekolahku karena wajah tampan dan badan atletisnya. Tidak banyak yang berubah darinya, hanya saja aku butuh waktu lama untuk mengenalinya karena dia menjadi semakin mengagumkan. Jungkook, Jeon Jungkook. Aku tidak menyangka kalau akan bertemu lagi dengannya.
.
.
"bagaimana kabarmu sekarang noona ?" tanyanya.Kami memutuskan untuk masuk kedalam restoran sushi setelah berkeliling tidak jelas selama beberapa saat.
"seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja"
"hm, kau memang terlihat baik-baik saja dan semakin cantik, tapi aku lebih menyukai pipi gembul mu" katanya sambil tersenyum dan memamerkan gigi kelincinya, aku balas tersenyum melihatnya.
"kudengar dari Taeyong hyung, kau seorang farmasis sekarang. Aku tidak tau kalau kau menyukai obat-obattan"
"angin membawaku kearah sana" kataku sambil meringis, dan kulihat dia tertawa lebar setelah mendengarnya. Suara tawanya terdengar menyenangkan.
Kami mengobrol banyak hal sambil menunggu Jennie dan Taeyong. Kami berencana makan malam bersama.
Jungkook punya kepribadian yang membuat orang langsung menyukainya, dia benar-benar menyenangkan untuk diajak mengobrol. Aku tidak perlu memutar otak untuk mencari bahan obrolan karena dia punya segudang topik yang bisa dibicarakan. Padahal ini pertama kalinya kami mengobrol, tapi aku sudah merasa nyaman dengannya.
.
.
"apa yang kalian bicarakan ? sepertinya seru sekali" Jennie menjatuhkan tubuhnya dikursi sebelahku lalu bertopang dagu sambil menaikkan alisnya ke arahku."kalian sudah memesan ?" tanya Taeyong
"kalian benar-benar tidak ada basa-basinya, setelah meninggalkan kami sekarang kalian datang tanpa merasa bersalah sedikitpun"
"untuk apa merasa bersalah, kami memang tidak melakukan kesalahan nona" aku mendengus mendengar ucapan Taeyong.
"kami hanya berusaha mendekatkan kalian berdua" aku melotot kearah Jennie setelah mendengar perkataannya. Mereka berdua sama-sama menyebalkan. Jungkook juga, kenapa dia hanya diam sambil tersenyum seperti itu ? Tidak membantu sama sekali.
Sambil menunggu pesanan kami datang, aku dan Jennie terdiam sambil memainkan handphone, sedangkan dua orang laki-laki didepan kami sudah sibuk dengan obrolan mereka. Aku tidak tau kalau Jungkook dekat dengan Taeyong.
"bagaimana tadi ?" aku menaikkan sebelah alisku mendengar pertanyaan Jennie.
"Apanya yang bagaimana ?"
"kencan kalian tentunya"katanya sambil menaik-turunkan alisnya.
"kencan apanya. Kau dan Taeyong benar-benar menyebalkan, bisa-bisanya kalian meninggalkan kami dan memilih untuk berkencan"
"maafkan aku Sooyoungie, kami tidak bermaksud meninggalkanmu. Aku hanya ingin kalian mengobrol dengan nyaman" aku hanya memutar bola mataku mendengarnya. Aku melirik kearah Taeyong dan Jungkook, dan kulihat mereka masih terlibat obrolan seru tanpa terganggu dengan kebisingan yang dibuat Jennie.
.
.
"Sooyoung-ssi" aku menoleh saat mendengar seseorang memanggil namaku, dan kulihat Irene berdiri sambil tersenyum disamping meja kami."ternyata benar kau, kupikir aku salah orang" katanya sambil menarik kursi yang ada di sebelahku.
Jennie mencolek bahuku dan berbisik sambil bertanya tentang siapa Irene, aku menjawabnya tanpa suara dan Jennie hanya memasang wajah bosan setelah itu. Saat aku mengarahkan pandanganku kedepan aku melihat Taeyong memasang wajah datar sambil menaikkan sebelah alisnya dan Jungkook hanya memasang wajah bingung.
"bolehkah aku bergabung dengan kalian ?" Tanya Irene setelah mengirim pesan entah pada siapa. Aku melirik yang lain kemudian mengangguk kearah Irene.
"Tae, disini" Irene melambai pada seseorang yang dia panggil Tae, dan saat aku berbalik aku melihat Taehyung sedang berjalan kearah meja kami.
"Aku dan Taehyung berencana makan malam bersama, kebetulan kulihat kau ada disini jadi aku menghampirimu" katanya sambil tersenyum.
Setelah Taehyung bergabung dengan kami, suasana tiba-tiba hening. Tidak ada yang berusaha untuk memulai pembicaraan, entah kenapa semuanya tiba-tiba canggung.
"Aku Taeyong, sahabat Taehyung dan Sooyoung" kata Taeyong tiba-tiba sambil mengulurkan tangannya kearah Irene. Irene menyambutnya dengan senyum dan balas memperkenalkan diri, setelah itu Taeyong juga memperkenalkan Jennie dan Jungkook pada Irene lalu mereka mulai mengobrol.
"Jadi kalian hanya rekan kerja ?" Tanya Taeyong yang dijawab dengan anggukan dan senyum malu-malu dari Irene.
"Kupikir kalian berkencan tadi, Taehyung jarang mau keluar berdua saja dengan seorang gadis" Irene tersenyum sambil menyelipkan rambutnya kebelakang telinga setelah mendengar perkataan Taeyong.
"hey Lee Taeyong" Taeyong hanya menyeringai mendengar Taehyung berteriak padanya.
Saat Taehyung ingin mengatakan sesuatu, pelayan datang mengantarkan pesanan kami.
.
.
"ayo pulang" Taehyung menarik tanganku saat kami keluar dari restoran."aku akan pulang bersama Jennie dan Taeyong, bukankah kau harus mengantar Irene-sii ?" kataku sambil mencoba melepas genggamannya.
"Dia bisa pulang sendiri"
"kau benar-benar tidak tau caranya bertanggung jawab Kim. Bagaimana bisa kau menyuruh seorang gadis yang datang bersamamu untuk pulang sendirian ?" Jennie menyeletuk dengan nada sinis dan Taehyung tidak berniat membalasnya sama sekali, dia terus saja menggenggam tanganku sambil sesekali menghela nafas.
Taehyung kembali menarik tanganku dan berniat membawaku keluar saat seseorang menahan tangannya. Aku menoleh dan melihat Jungkook tersenyum dengan gigi kelincinya.
"Biar aku yang mengantar Joy noona, kau lebih baik mengantar temanmu pulang hyung"
"memangnya kau pikir kau siapa berani memerintahku seperti itu ?" Taehyung menepis tangan Jungkook dan menggenggam kerah kemejanya.
"jangan kekanak-kanakkan Kim Taehyung" Taehyung langsung melepaskan genggaman tangannya dari Jungkook setelah mendengar perkataan Taeyong.
Karena tidak ingin suasana menjadi semakin kacau, aku memutuskan untuk ikut bersama Taehyung. Irene bersama kami juga tentu saja.
Saat didalan mobil aku hanya sibuk bermain ponsel sambil berusaha untuk tidak menghiraukan suara Irene yang mengajak Taehyung mengobrol. Aku sedang tidak dalam suasana hati yang baik saat ini.
.
..
.
Aku merasa dejavu saat Taehyung lagi-lagi menahan tanganku saat aku ingin membuka pintu mobilnya. Dia menghela nafas lalu menangkup wajahku."aku tidak suka kau dekat dengan Jungkook. Walaupun dia junior kita, belum tentu dia orang yang baik"
"darimana kau tau kalau dia bukan orang yang baik ?" kataku sambil menyingkirkan tangannya dari wajahku.
"Park Sooyoung"
"kenapa aku tidak boleh dekat dengan Jungkook disaat kau bebas berteman dengan siapapun ? Bukankah kau memintaku untuk lebih terbuka pada orang lain ?" setelah mengatakan itu aku langsung turun dari mobilnya tanpa mendengar perkataan Taehyung lebih dulu.
Kau benar-benar egois Kim.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING WORLD 《COMPLETED》
Fanfic-i don't know what it is, but it'll be the world of Park Sooyoung and Kim Taehyung- [Completed]