Triple V (Complete)

Part 11

Tugasku hanya menjaga, terserah jika kau ingin mendua. Tugasku hanya percaya, terserah jikau kau ingin memberi kecewa. Sebab, aku percaya pada tuhan. Jika kau baik untukku, kita pasti bersama. Jika kau bukan milikku tuhan akan memberi nanti.
👇
👇
👇
👇
👇

*****

Keyla mengetuk pintu ibuk Via sambil membawa tumpukan kertas yang sangat banyak.

"Asalamualaikum," Keyla mengucap salam.

"Waalaikumsalam," Jawab buk Via, yang sedang duduk di hadapan seorang laki-laki "letakan saja disana kertasnya." lanjut buk Via.

Namun Keyla terkejut saat laki-laki yang sedang berhadapan dengan ibuk Via membalikkan badan ke arah Keyla.

"Ken...." Keyla membekap mulutnya sendiri saat melihat keadaan Ken.

"muka gue serem amat ya?" tanya Ken pada Keyla.

Keyla mendekat kearah Ken.

"ini kasih surat cinta buat papa kamu," celetuk buk Via sambil memberi surat kepada Ken.

"ibuk mau jadi pelakor ya?" tanya Ken pada buk Via sambil memberi ekspresi terkejut.

"enak aja," Buk Via memukul pundak Ken "ibuk masih muda dan fresh masa mau sama om-om," lanjut buk Via.

"Astaga ibuk......" Ken menutup mulutnya "ibuk berarti yang sering moEmmmm....." Ken belum selesai berbicara namun mulutnya di bekap oleh Keyla.

"Asalamualaikum buk," ucap Keyla sambil menyeret Ken keluar.

Sepanjang koridor mereka berdua menjadi pusat perhatian karena hari ini waktunya untuk free class sebelum menghadapi ulangan semester.

"Itu kenapa ken di tarik sama si dingin"

"Mereka punya hubungan?"

"Ihh gue nggak iklas ya kalau ken sama dingin"

"Bener tuh"

"Lahhh mamas gue mau di apain tuh"

"Pengen famous dia"

"Kasar amat jadi cewek"

"Dasar MURAHAN"

Keyla berhenti saat dia di katakan murahan, membuat Ken menabrak punggung Keyla.

"ehh buset pake berenti lagi," celetuk Ken "kan keenakan guenya," lanjut Ken.

Keyla tidak mengubris perkataan Ken tadi. Keyla berjalan ke arah cewek yang mengatakannya "Murahan"

"Lo mau apa?" tanya Bianca.

Ya! Bianca lahh yang mengatakan Keyla murahan, si adek kelas+tunangan Verel si mantan Ili.

Plak

Keyla menampar Bianca dengan sangat keras.

"LO," Bianca memegang pipinya yang terkena tamparan.