Part 19

1.2K 62 3
                                    

Cinta itu di ungkapkan dan di buktikan bukan hanya dipikir saja.

Dua perempuan berada diatas rooftop dengan suasana langit yang cerah dan angin yang berhembus seperti alunan lagu, namun berbeda suasana dengan kedua perempuan tersebut ada yang marah dan ketakutan.

"Lo tinggal pilih sekarang, pilih persahabatan kita putus atau lo bantu gue misahin mereka?" Olin tersenyum sinis sambil mencengkram dagu Eren.

"Gue nggak bisa milih," Eren menahan pedih yang ia rasakan dari dagunya.

"Ohh si cewek cupu yang suka baca buku udah berani ngelawan sekarang?" Olin semakin murka.

"Gue nggak buta karena cinta kayak lo, cuman karena cinta lo mau ngancurin persahabatan kita," akhirnya Eren mendorong Olin.

Olin terjatuh dengan luka yang ada dilututnya membuat dia semakin emosi.

"Lo bukan sahabat kecil gue lagi," Olin mendorong bahu Eren.

"Lo penghianat," ia terus mendorong bahu Eren.

Hingga pada dua langkah kebelakang lagi Eren yang didorong bahunya akan tamat riwayat bila tidak melawan namun ia terlalu takut untuk menatap mata tajam Olin yang ia saja baru pertama sekali melihatnya.

"Gue kasih lo kesempatan sekali lagi, kalau lo masih nggak bisa milih gue terpaksa dorong lo dari rooftop atas ini sampe lo jatuh ketengah jalan raya dibawah sana," Olin tersenyum penuh arti.

Mendengar penuturan Olin membuat Eren ingin menangis karena takut akan ancaman Olin.
Eren tidak habis pikir pada sahabat kecilnya satu ini mengapa Olin semurka itu hanya karena cinta.

"Lo sadar lin bukan bang Rios aja cowok didunia ini, dan lo harus tau kalau Keyla tu sahabat lo" Eren mencoba menyadarkan Olin atas apa yang sudah Olin lakukan.

"Gue muak denger nama Keyla Keyla Keyla Keyla didunia ini nggak ada cewek lagi selain Keyla ha!" Olin mendorong bahu Eren.

Di saat bersamaan suara langkah kaki di rooftop terdengar sedang berlari kearah mereka berdua bersamaan Eren mengeluarkan air matanya yang sudah ia bendung sejak tadi.

"Lo berdua jangan berani maju, kalau nggak sahabat kesayangan kalian ini bakalan tamat," Olin memandang Keyla dan Ili dengan sinis.

"Lo gila Lin? itu sahabat lo sendiri, lo lupa dia yang suka nolong lo kalau lo lagi susah, lo lupa semua itu ha!" Ili sudah muak dengan kelakuaan Olin seperti orang sakit jiwa ini.

"Lin semua bisa kita omongin baik-baik bukan gini caranya," hanya Keyla yang tidak berbicara dengan emosi.

"Alah lo tu sahabat nusuk dari belakang, sok sok an baik padahal bejat," Olin meludah kesamping.

"Gue nggak tau kalau lo punya perasaan sama Bang Rios sumpah Lin," Keyla merasa dirinya hina saat ini.

"Lo tau Bang Rios ngeblok nomor gue makanya gue ganti nomor, sampe segitunya dia suka sama lo padahal gue udah nunggu dia dari dulu," Olin mengeluarkan semua unek-unek yang ada dalam hatinya.

"Dan Ken, gue udah suka semejak kita pertama masuk SMA, tapi apa semua yang gue tunggu nggak ada satupun yang datang kegue, malah lo penikmat hasil dari apa yang gue tunggu selama ini, Selama lo sama Ken jalan gue selalu memakai senyum palsu agar lo tau bahwa kebahagiaan lo terbagi sama kita juga, namun semua itu percuma dibalik senyum gue, gue terluka gue sakit gue patah hati gue rapuh gue down melihat lo tersenyum karena cowok yang gue suka yang bikin lo bahagia," Olin menangis tanpa ada suara.

Triple V (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang