Tersenyumlah, seakan kau tidak mengenal kesedihan.
Menangislah, karena hidup terasa asing tanpa ada tangisan.
Aura mencekam sangat terasa di lapangan belakang gedung yang sudah rusak, sudah di penuhi anak geng Diamond dan musuh bebuyutan mereka dari lama siapa lagi kalau bukan Alastor.
Dua pemimpin dari dua gang saling berhadapan satu sama lain, satu tatapan sinis dan yang satu lagi tatapan tajam. Hanya ada aura mencekap tidak ada yang bersuara hingga suara Nathan leader Alastor membuka mulut duluan."Wahh para sok jagoan," Nathan menatap Ken sinis.
"Bacot," teriak bobby.
"Wihh sabar, kita nostalgia sebentar," Nathan memutar tongkat bisbol.
"Nggak ada kerjaan lo nyerang bescamp kita!" ucap Ian emosi.
"Ternyata masih sama seperti 1 tahun lalu, emosi lo masih sama," Nathan menarik ujung bibirnya sedikit.
"Apa kabar lo semua? gue sangka nggak akan berani lagi turun ke jalanan, gue harap lo pada nggak lupa sama si bajingan yang udah buat temen gue meninggal. Selama dendam itu belum terbalas, gue nggak akan pernah buat Diamond tenang," ucap Nathan dengan marah.
Ken yang mengepalkan kedua tangannya langsung saja meninju Nathan dengan tanggan kosong, Nathan yang menerima serangan tiba-tiba langsung tersungkur ke tanah. Bersamaan dengan itu suara berkelahi satu sama lain dari kedua belah pihak sangat terdengar.
Ken yang melihat Nathan berdiri dengan senyum sinis membuat Ken ingin sekali membabat habis Nathan hari ini juga.
"Ken....." teriak seseorang.
Ken yang merasa dirinya terpanggil memutar badannya tanpa melihat seringai buas tercetak jelas di bibir Nathan.
"Good job," ucap Nathan.
Tanpa babibu Nathan mengayunkan tongkat bisbol kearah kepala Ken.
Ken langsung merasakan nyeri di kepalanya, setelah itu meraba kepalanya dan tangan Ken sudah penuh dengan darah segar dari kepalanya. Ken membalikan badanya.
Ken mendorong Nathan ke arah pinggir di dekat batu-batu, setelah itu Ken menendang Nathan hingga Nathan terjungkal kebelakang.
Nathan merasakan kepalanya tertancap batu runcing, Ken langsung saja menindih badan Nathan tanpa memberi Nathan ruang untuk bergerak. Tanpa ampun Ken meninju Nathan dengan sangat ganas, hidung Nathan sudah mengeluarkan darah, bibir sobek, lebam di sekujur wajahnya dan badanya.
"Ahhh," bukan suara Nathan melainkan suara Ken.
Ken merasakan pundaknya di sayat bukan satu kali melainkan berulang kali, Ken mengigit bibirnya menahan pedih. Ken meraba kearah pingganya dan Ken mendapatkan pisau kecil.
Ken memutar tubuhnya dengan gerakan cepat menendang pelaku yang sudah melukai punggungnya.
Tap
Pisau kecil Ken tepat menancap di perut cowok berewok yang tidak lain adalah anggota Alastor.
Ken melihat kearah Nathan dan benar dugaan Ken, Nathan sudah tidak sadarkan diri. Nathan itu bukan apa-apa bagi Ken, hanya tampang soknya saja yang berani-berani menantang Diamond.
Ken duduk di dekat motornya karena merasa tidak kuat lagi untuk menopang dirinya sendiri hanya untuk berdiri.
Anak-anak Diamond kembali kearah Ken dengan luka lebam, banyak anak gang Alastor yang tidak sadarkan diri di tanah dengan lebam yang cukup banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple V (Complete)
Teen Fiction"Aku datang bukan hanya untuk sesaat, Aku melihat bukan hanya untuk tertarik, Aku mendekatimu untuk memiliki dirimu seutuhnya" [ REVISI TAHUN DEPAN ] -09-2018