Saat ini biarkan aku merasakan cintamu sedikit saja agar aku tau bahwa kamu masih mencintaiku atau tidak
Tiga cowok yang di pimpin oleh Ken berhenti berjalan saat memasuki bescamp, dengan tatapan memicing ketiga cowok tersebut berjalan kearah sofa saat melihat dua pigura cowok dan cewek. Ken memdengus sambil memukul kepala cowok tersebut, membuat cowok yang di pukul meringis kesakitan."Aduhh, siksaan ini." Ian mengusap kepalanya.
Ken mengerakan bola matanya kearah cewek yang ada di samping Ian."Siapa?" tanya Ken.
Ian mengikuti arah pandang Ken,"Ini jesilia, pacar gue." Ian menepuk dadanya sombong.
"Ohh adik kelas yang dulu pernah minta nomor lo itu?" tebak Gib.
"Gotcha." Ian memberi dua jempol pada Gib.
"Pj dong," ujar Ken.
"Tenang guys, ntar gue traktir," seru Ian heboh.
Setelah itu tidak ada lagi yang berbicara hanya ada perbincangan hangat anak-anak Diamond yang sedang bermain kartu dan kesibukan lainnya. Ken memperhatikan Ric yang sedari tadi hanya diam tidak ikut ngobrol, walaupun memang Ric tidak banyak berbicara sih.
Ric yang merasa di perhatikan melihat kearah Ken. Ric mengangkat satu alisnya kearah Ken,"kenapa?" tanya Ric.
"Muka lo kusut amat. Ada masalah?" tanya Ken.
"Nggak ada, cuman masalah lagu aja," bohong Ric.
"Kalau lo ada masalah cerita ke kita-kita," ucap Ken.
Ric hanya mengangguk samar.
Ken memejamkan matanya sesaat setelah itu memandang layar hp nya dengan tatapan kosong, setelah itu Ken sedikit kaget saat melihat Reza menepuk pundaknya. Reza membisikan sesuatu pada Ken, membuat anak-anak yang lain melihat merasa sangat kepo.
Ken menganguk setelah mendengar bisikan dari Reza. Mereka berdua memasuki ruang khusus untuk inti penting Diamond, membahas rencana penyerangan salah satunya.
"Lo mau nunjukin apa?" lontar Ken cepat.
Reza memberikan laptop kepada Ken dengan layar penuh memperlihatkan pigura seorang cowok dengan postur tubuh sama seperti Ken, rahang tegas, hidung mancung, bola mata berwarna coklat. Ken mengerutkan keningnya saat melihat foto cowok tersebut membuat Ken mengingat foto cowok yang pernah Keyla peluk waktu itu.
"Mungkin lo emang nggak kenal siapa dia, tapi ini cowok berperan penting dalam masa lalu lo. Apa lagi Keyla," jelas Reza.
Ken mengalihkan tatapannya kearah Reza,"masa lalu Gue sama Keyla? maksud lo gimana? gue nggak paham," ucap Ken.
Reza menghembuskan nafasnya dengan gusar."Gue sebenarnya nggak tega ngasih tau lo, tapi karena lo nggak ada nyari tau tentang kehidupan Keyla lebih dalam, dan hubungan lo sama Keyla udah nggak ada lagi. Kayaknya udah seharusnya gue kasih tau lo," tutur Reza panjang lebar.
"Intinya langsung aja," ujar Ken.
"Cowok itu," tunjuk Reza kearah laptop yang masih menampilkan pigura cowok yang masih sama dengan yang tadi."Itu Darga sahabat Keyla, mantan lo." Reza melihat kearah Ken.
Ken tidak terlalu terkejut, karena Sudah beberapa kali mendengar nama Darga dan foto cowok tersebut."Berperan penting dalam masa lalu gue maksudnya apa?" ulang Ken.
"Dia Darga salah satu anak geng Alastor." Reza berhenti sejenak,"lo pasti masih inget waktu peristiwa kelam di area balapan, waktu lo duel sama salah satu anak Alastor. Lawan lo dulu Darga sahabat Keyla," ungkap Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple V (Complete)
Teen Fiction"Aku datang bukan hanya untuk sesaat, Aku melihat bukan hanya untuk tertarik, Aku mendekatimu untuk memiliki dirimu seutuhnya" [ REVISI TAHUN DEPAN ] -09-2018