🐾end🐾

2.5K 65 3
                                    

Akhirnya akan ada waktu untuk kita bersama kembali.


Setelah operasi selesai akhirnya Ken di pindahkan ke ruang rawan inap, mereka semua membantu mendorong tempat tidur pasien yang di atasnya terdapat Ken sedang memejamkan matanya agar beristirahat dahulu untuk memudahkan menyembuhi luka tembak tersebut. Alde dan Hivy kedua orang tua Ken telah di beritatu oleh Gib, dan saat ini mereka sedang di jalan menuju rumah sakit. Informasi yang Reza dapatkan dari kepolisian bahwa anak Alastor ada beberapa yang telah tertangkap dan sisahnya belum tertangkap terutama Nathan.

Reza mendekati Azka yang sedang duduk di sofa sambil memainkan sebuah rubik yang memang selalu ada di saat Azka sedang pusing saat ini. Reza berkaca pinggang di hadapan Azka sambil merebut rubik dari tangan Azka yang memang hampir seutuhnya tertata rapi, namun sialnya Reza merebut dengan sangat cepat membuat pergerakan Azka berhenti.

"Balik gih, gue dan lain bakalan nunggu Ken," ucap Reza.

Azka hanya menaiki alisnya sebelah sambil melihat Reza dengan ekspresi tidak pernah terbaca ataupun dingin.

"Nggak pernah berubah, di sini musuh lo semua, termasuk gue," tunjuk Reza pada dirinya sendiri.

Azka berdiri dari duduknya setelah itu menepuk sekilas bidang dada Reza  dengan cukup kuat, membuat sang empu sedikit merasa nyeri.

"Lo lupa gue bukan lagi bagian dari Alastor?" tanya Azka.

"Lo emang bukan bagian mereka, tapi kita nggak tau apa rencana lo," ujar Reza.

"Gue kasih tau sama lo, urusan di sini udah selesai. Gue bakalan balik ke luar negeri lagi," setelah mengucapkan itu Azka melangkah untuk pergi.

"Thank you, atas bantuan lo. Titip salam," Reza memberikan senyum smrik dan di balas oleh Azka juga.

Setelah perbincangan tersebut berakhir beberapa jam lalu, kedua orang tua Ken datang dengan sangat tergesa-gesa dan hampir membuat Hivy jatuh kehilangan keseimbangan.

"Apa yang terjadi?" Hivy mengeluarkan air matanya.

"Tan, tenang aja. Ken udah siuma tinggal nunggu dia bangun," Ian mencoba menenangkan Hivy.

Berbeda dengan Ian, di sofa tempat tadi Azka duduki terdapat Alde papa Ken sedang serius mendengar penjelasan kronologis kejadian tadi yang di jelaskan oleh Audric, beberapa kali Alde terlihat sedikit terkejut. Setelah itu Alde menghubungi polisi untuk menyelesaikan semuanya dengan cepat.

Sekarang hanya tinggal Hivy, Audric, dan juga Ian. Gib tadi mengatakan bahwa dirinya ingin pulang karena tidak tahan dengan bau obat yang sangat menyengat, akhirnya Gib pulang sendiri di malam hari padahal jam sudah menunjukan pukul 22:45 namun itu tidak membuat Gib takut sama sekali.

Keesokan harinya Hivy meminta pada anak-anak Diamond untuk menunggu Ken hingga sadar, karena Hivy ada perkerjaan mendadak sama seperti Alde. Saat geng Diamond sedang asik bermain game suara serak Ken memenuhi ruangan yang bernuansa putih tersebut.

"Ken, lo udah sadar?" Ian menitikan air matanya karena haru.

Ken tersenyum kecil, menandakan bahwa Ken baik-baik saja tidak perlu di cemaskan.

"Lo mau apa? Minum, makan, pacar, atau Keyla?" tanya Gib keceplosan.

Audric menjitak kepala Gib dengan cukup kuat hingga membuat Gib mengaduh kesakitan, beberapa anak-anak Diamond memutuskan untuk pergi Sekolah dan sekarang tinggal lah mereka bertiga.

"Gue mau Keyla," ujar Ken tiba-tiba.

"Baru juga sembuh, emang bener bucin nggak kenal waktu," omel Ian pada Ken.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Triple V (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang