Part 24

1.2K 48 1
                                    

Setidaknya aku pernah menetap di hatimu walaupun hanya sebentar, setidaknya aku tau apa yang kamu rasakan.

Liburan sekolah sedang di nikmati semua orang khususnya para pelajar. Ken salah satu yang menikmati libur sekolah itu karena bisa bersantai bersama teman-temannya, bermain ps hingga pagi ataupun pergi kearea balapan liar.

Sekarang keempat  cogan tersebut sedang berkumpul di rumah Gib. Orang tua Gib sedang pergi keluar kota jadi mereka bebas melakukan apapun.

"Gimana Ken, kapan lo nembak Keyla?" sedari tadi Gib sudah menahan mulutnya agar tidak mengeluarkan pertanyaan tersebut.

Ric yang sedang menyetel gitar melihat kearah Gib, dan Ian yang sedang bermain ps menghentikan permainannya.

"Udah lama gue mau nembak, tapi gue nggak tau gimana caranya," Ken menyengir di hadapan ketiga cowok tersebut.

"Masa lo nggak tau gimana caranya?" tanya Ian frustasi.

"Kalau gue tau ngapain gue nanyain sama lo semua," Ken menjitak kepala Ian.

"Sakit dedek bang," Ian mengelus kepalanya.

Jangan lupakan tingkah Ian yang suka kurang belain.

"Menurut gue, lo kasih bunga sama coklat gampangkan?" saran dari sang raja playboy, Gib.

"Udah biasa," ujar Ric.

"Alah lo, ngasih saran sama orang. Emang hubungan lo sama Eren gimana?" tanya Ken.

"Belum waktunya," Ric menjawab dengan santai.

Hening, mereka semua sedang memikirkan cara agar Ken bisa jadian dengan Keyla. Namun lamunan mereka di buyarkan suara notifikasi handphone Ian.

Ting

Musang(Olin)
Gue ingetin sekali lagi sama lo, jangan ikut campur urusan gue!
Ngapain lo pake acara kerumah gue?
Pengen gue kasihan sama lo, karena udah nggak ada cewek tertarik sama lo?

Ian menahan amarah. Olin sudah membuat Ian merasa rendah dengan pesan tersebut, Ian menyalurkan emosinya meninju dinding di sampingnya.

Tiga cowok yang sedang duduk di karpet berbulu saat melihat perubahan mimik wajah Ian dan juga saat Ian meninju dinding membuat mereka saling tatap.

Gib yang merasa kepo merebut handphone Ian. Gib memasang ekspresi sama dengan Ian saat membaca chat dari Olin. Sama halnya dengan Gib. Ric dan Ken merebut handphone dari tangan Gib. Mereka membaca chat dari Olin dengan teliti dan keluarlah mimik wajah Ken yang marah, berbeda dengan ketiganya hanya Ric yang tidak memasang wajah yang berlebihan.

"Harus dikasih pelajaran tuh cewek," celetuk Gib.

"Padahal rencana gue waktu itu hampir beres, tapi gara-gara lo semua frist kiss Olin nggak jadi gue ambil," cerca Ken.

"Lo juga nggak maukan, frist kiss lo dikasih ke Olin," Ric melihat Ken.

"Hemm," Ken merasa terpojok.

"Udah, nggak usah lo ladenin Olin," Ric memperingati Ian.

"Gue tau lo punya rasa sama Olin, tapi kayaknya dia nggak punya rasa sama lo Ian. Jadi lebih baik lo berusaha ngelupain Olin walaupun rasa lo masih sekecil biji jagung," nasehat dari sang playboy, Gib.

Triple V (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang