Part 32

1K 48 4
                                        

Tidak ada kata yang bisa mengambarkan bagaimana rasa sakit hatiku yang aku rasakan

Keyla melihat kearah jalan yang sedikit macet, banyak anak sekolah yang mengisi jalan menuju rumah mereka masing-masing. Sesekali Keyla teringat dengan kejadian tadi di kantin, namun dengan cepat Keyla menepis pikiran itu agar dirinya tidak berlarut dalam kegalauan yang mendalam.

Rios yang sedang mengemudi melihat kearah Keyla karena sedari tadi Keyla tidak ada berbicara ataupun hanya sekedar melihat kearah dirinya sedikitpun, membuat Rios sedikit merasa Keyla tidak menghargainya.

"Hemm," Rios berdehem cukup kuat.

"Ehh, abang haus?" Keyla terkejut mendengar suara Rios.

"Nggak, seharusnya abang yang nanya sama kamu. Kamu kenapa?" Rios sesekali melihat kearah Keyla.

"Ahh anu, Keyla nggak apa-apa bang," Keyla tersenyum tipis.

"Kamu nggak bisa bohong sama abang," Rios mencoba menetralkan rasa detak jantungnya bila bersama dengan Keyla.

"Udah sampai bang," Keyla mencoba untuk tidak membicarakan hubungan dirinya dengan Rios.

"Jangan buat abang khawatir Key," Rios menarik pergelangan tangan Keyla saat Keyla akan keluar dari mobil.

Keyla yang merasa dirinya di tahan lagi akhirnya menumpahkan sesak yang ia rasakan tadi pada  dada bidang Rios yang sangat pas untuk Keyla sandari. Keyla menangis dalam dekapan Rios yang menggenggam handphone sambil sesekali mengelus puncak kepala Keyla, agar Keyla berhenti untuk menangis.


"Nangis nggak baik buat cewek cantik kayak Kamu," Rios menenangkan Keyla.

"Keyla sayang Ken bang," ntahla, mulut Keyla sedang tidak bisa di kontrol.

Rios tersenyum kecut saat mendengar ucapan Keyla yang sangat menusuk kedalam hatinya.

"Kamu sama dia kenapa?" Rios menghapus air mata Keyla.

"Putus," Keyla memundurkan badannya dari Rios.

"Yaudah, kalau kamu udah siap cerita nanti kamu cerita sama abang," Rios mengacak rambut Keyla.

Keyla hanya mampu menatap Rios sambil menghapus air matanya yang sudah berjatuhan sedari tadi, setelah merasa lebih baik, Keyla keluar dari mobil Rios.

Keyla masuk ke dalam rumah sambil mengetuk sepatunya kelantai cukup kencang agar tidak memikirkan tentang Ken lagi. Hari ini sangat melelahkan, apapun yang sudah terjadi mampu membuat Keyla merasa otaknya akan pecah padahal dirinya sudah kelas 12 harus banyak memikirkan tentang pelajaran bukan asmara.

Belum sempat Keyla menaiki tangga menuju kamar, Keyla berhenti karena melihat kado yang tidak terlalu besar berada di atas meja ruang tv. Keyla memperhatikan kotak tersebut, namun karena dirinya terlalu capek jadilah hanya Keyla bawa ke kamar setelah itu meletakanya di atas meja belajar.

Keyla membersihkan badannya karena merasa lengket, setelah beberapa menit Keyla keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sangat segar. Keyla duduk di atas ranjangnya sambil memperhatikan kado yang ada di seberang tempat meja belajarnya.

"Gimana kalau itu boom?" pikir Keyla berlebihan.

"Apa gue buang aja ya?" Keyla bergumam sendiri.

Keyla bangkit dari duduknya menuju kearah meja belajarnya sambil membawa bantal guling, takut-takut bila itu benda yang mematikan, setidaknya Keyla mempunyai perlindungan dari bantal.

Triple V (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang