Part 28

1K 49 0
                                    

Jangan tanyakan pada rumput yang bergoyang bagaimana perasaanku kepadamu. Namun tanyakan pada hatimu.

Keyla diam di depan gerbang rumahnya, sambil sesekali mengetuk sepatunya ke aspal. Keyla sedikit lelah bila harus berdiri di sini seperti orang kehilangan induk, lebih baik dirinya tidak perjanji tadi bila akhirnya dirinya akan menunggu selama ini.

"Lama banget," ucap Keyla saat Ken sampai memasuki pekarangan rumahnya.

"Maaf Key, aku tadi nganterin mama ke mall dulu," Ken turun dari mobilnya.

"Tante Hivy sendirian?" tanya Keyla sedikit kepo.

"Sama Anya," Ken merangkul pundak Keyla.

"Ohh," Keyla tersenyum pahit.

"Mama cuman satu hobi sama Anya, nggak usah khawatir. Posisi kamu masih aman," Ken tau betul apa yang sedang Keyla pikirkan.

"Kamu tau nggak, aku takut mama kamu jadi nyaman sama Anya. Terus hubungan kita gimana?" keluh Keyla.

"Udah aku bilang, mama itu percaya sama orang yang udah dia kenal duluan," Ken mengelus puncak kepala Keyla.

"Padahal baru aja baikan, masa sekarang mau marahan lagi," Ken sedikit kesal.

"Maaf Ken," Keyla tersenyum pada Ken.

"Gitu dong, senyum kamu itu nggak baik buat di tahan," Ken sangat suka senyum Keyla.

"Aku ngambil tas dulu, kamu tunggu di sini aja. Nanti ada fitnah lagi," Keyla menyuruh Ken duduk di teras rumah.

"Siappp nyonya besar," Ken mengacak rambut Keyla.

Hari ini Keyla mengajak Ken untuk pergi ke tempat yang sudah sangat lama tidak ia kunjungi. Setelah beberapa menit Keyla keluar sambil menenteng tas slempang, sambil membawa kresek berwarna hitam.

"Itu apa?" tanya Ken menunjuk kantong kresek.

"Nanti juga kamu tau, ayo pergi," Keyla berdiri di depan Ken.

"Main rahasia sekarang ya," Ken menyubit hidung Keyla.

"Sakit ihhh," Keyla melepas tangan Ken dari hidungnya.

"Makanya kasih tau," Ken masih sangat kepo.

"Nanti aja deh, cepetan pergi," Keyla menarik tangan Ken.

"Yaudah iya Keyla Ananta," Ken membuka pintu mobil.

Di perjalanan mereka berdua hanya diam karena tidak tau harus berbicara apa, akhirnya Ken memutuskan untuk berbicara duluan karena merasa suasana sedikit canggung padahal tidak ada apa-apa.

"Key, kamu nggak capek kan?" Ken memang merasa sedikit capek karena perjalanan yang sedikit jauh.

"Kenapa emangnya? kamu capek ya?" Keyla merasa tidak enak.

"Nggak, tapi nggak terbiasa bawa mobil jarak jauh aja," memang benar adanya ucapan Ken.

"Sedikit lagi kita sampai kok," Keyla menyemagati Ken.

"Makasih sayang, udah nyemagatin. Padahal bukan tanding lo hehe," Ken mengacak rambut Keyla.

"Nggak selalu kamu lomba aja aku nyemangatin, tapi tiap hari," Keyla tersenyum.

"Kamu tau nggak kalau Audric pengen nembak Eren," ucap Ken tiba-tiba.

"Ha? beneran?" Keyla sangat terkejut dengan ucapan Ken.

Triple V (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang