Part 14

1.5K 70 2
                                        

Setiap kesakitan itu adalah pengalaman. Rasakan dan pelajari karena itu adalah rahasia untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. 👇
👇
👇
👇
👇
*****


Sudah satu minggu Ken berada dirumah sakit dan selama itu juga Ric, Gib, dan Ian, mencari bukti sabotase yang dilakukan Nathan pada motor Ken namun belum ada bukti yang mereka temukan, dan hari ini Ken dibolehkan pulang oleh dokter.

"Ma, cepetan pulang," Ken menarik pergelangan Hivy.

"Ken, mama lagi nunggu Ric," Hivy duduk  di kursi.

"Ngapain sihh nunggu tuhh kurcaci," Ken duduk di ranjang rumah sakit.

"Kebetulan tadi sopir nganterin papa keluar kota jadi mama suruh Ric bawa mobil buat nganterin kita pulang," jelas Hivy pada Ken sambil memainkan Hp.

"Assalamualaikum," ucap Ric dan Ian.

"Waalaikum'salam," jawab Hivy dan Ken.

"Mama bilang tadi Ric sendiri, tuhh kenapa ada upil kuda?" tanya Ken sambil menatap Ian.

"Yaelahh lo Ken baru sembuh aja udah sok yes lo," cerocos Ian.

"Udahh-udahh, tadi pengen cepet-cepet pulang," sindir Hivy.

"Yaudah ayo," semangat Ken.

Saat sudah di luar rumah sakit, Ken menghirup udara dengan sangat bebas dengan angin yang menerpa wajahnya membuat dirinya merasa sangat sejuk. Ken duduk di sebelah Ric yang menyetir, Ian duduk di jok belakang bersama Hivy. Ken tidak henti-hentinya tersenyum sendiri membuat Ian memandang Ken dari kaca bergidik ngeri.

"Ehh Ken lo kenapa senyam-senyum dari tadi? kesambet? " tanya Ian.

"Terserah gue," Ken masih tersenyum.

"Untung lo masih hidup Ken Ken," Ian geleng-geleng kepala.

"Jadi lo doain gue mati?" Ken menghadap  kearah Ian.

"Yahhhh, nggaklah gila aja lo," Ian mengelus rambut Ken. "Lo kan sahabat gue unchhhh," lanjut Ian sambil memonyongkan bibir.

Sontak saja Ken menjauh dari Ian saat melihat Ian memonyongkan bibirnya kedepan seperti tante-tante kurang belaian.

"Ian, mulut lo bau banget," Ken menutup mulutnya.

"Enak aja gue udah sikat gigi 5 kali, masa masih bauu," Ian melihat Ken sinis.

Ken tidak menggubris lagi perkataan Ian, Ken memainkan Hpnya berdoa semoga Keyla menelpon ataupun menanyakan kabarnya, itu akan membuat Ken merasa sangat senang namun kenyataannya tidak ada pesan ataupun panggilan telepon dari Keyla membuat Ken sedikit murung padahal terakhir mereka chat kemarin membahas tentang besok Ken pulang namun hari ini satu pesanpun tidak ada dari Keyla.

"Ric berhenti sebentar di supermarket tante mau beli snack buat di rumah," Hivy baru ingat bahwa makanan dirumah sudah habis.

"iya tan," balas Ric.

Saat sudah berada di parkiran supermarket Hivy keluar mobil sendiri karena Ken, Ric, dan Ian tidak ada yang ingin keluar.

"Tadi aja senyam-senyum sekarang malah masam," Ric memainkan hp.

Triple V (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang