Jangan lupa vote dan komen:)
"BAIK, pagi ini, saya akan memberi tahu hasil ulangan kalian minggu kemarin," ujar Arvi sambil menatap muridnya satu persatu, termasuk Aletta yang rambutnya sudah tidak diombre, tapi berwarna cokelat kemerah-merahan, warna asli rambutnya.
"Anindya, 82. Feryssa, 76. Lintang, 83. Rano, 88. Wulan, 92. Edo, 77. Aletta, 91. Anto, 75. Wenda.." Arvi dengan lugasnya menyebutkan nama muridnya beserta nilai mereka masing-masing.
"Good job, Aletta." Arvi berucap pelan saat Aletta menghampirinya untuk mengambil kertas ulangannya.
Aletta hanya mengangguk, lalu kembali ke tempat duduknya, membuat Arvi menaikkan sebelah alisnya. Tumben sekali muridnya itu tidak mengeluarkan celotehan yang berlebihan seperti biasanya.
"Baik, hari ini kita akan melanjutkan materi yang akan keluar di ujian akhir nanti," ucap Arvi sambil tersenyum kecil saat ucapannya disambut teriakkan protes dari murid-muridnya, kecuali Aletta. "Aletta, apa hari ini kamu sedang kurang sehat?" tanyanya yang disambut gelengan pelan oleh Aletta.
Arvi mengangguk paham, lalu mulai membuka buku Ekonomi, diikuti muridnya. "Baik, hari ini kita akan belajar tentang.."
🌿🌿🌿
"LETT, lo kemaren kemana? Gue sama Anin tuh nyamperin lo kerumah, tau!"
Aletta mendengkus kecil karena ucapan Rasti kembali mengingatkannya pada kejadian kemarin. "Kemarin gue belanja bulanan ke Supermarket," jawabnya sambil melahap bakso-nya. Saat ini mereka memang berada di kantin karena jam istirahat sedang berlangsung.
"Kok kemarin pembantu lo ada di rumah?" tanya Anin heran.
"Gue belanja sendiri," jawab Aletta ketus.
Tawa Anin dan Rasti sontak pecah, membuat Aletta semakin kesal dan tanpa sadar menambah beberapa sendok cabai ke bakso-nya, lalu melahapnya bulat-bulat dengan kuah-nya.
"Ah, shit!" Aletta meringis, lalu mengumpat saat merasakan sensasi pedas dari bakso itu.
"Itu bakso udah gak bisa di makan lagi," ujar Rasti sambil menunjuk kuah bakso yang sudah berwarna merah dengan dagunya.
"Mau pesen lagi?" tanya Anin yang disambut gelengan oleh temannya itu.
Aletta menyeruput minuman yang disodorkan Rasti padanya, lalu menatap kedua temannya ini dengan kesal. Padahal mereka berdua yang sudah membuatnya kesal banyak menambahkan sambal.
🌿🌿🌿
BRUK!
Aletta menjatuhkan tubuhnya sendiri di sofa ruang tamu yang berada dirumahnya, lalu menaikkan sebelah alisnya saat melihat Ibunya datang menghampirinya dengan wajah berseri-seri, diikuti Ayahnya.
"Tumben Ayah udah pulang," komentar Aletta sambil melepas dasi sekolahnya.
"Well, yeah. Reno baru saja datang."
Wajah Aletta berubah cerah seiring ucapan Ayahnya dan Reno yang keluar dari dapur sambil membawa orange juice.
Karena merasa ditatap, Reno menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?" tanyanya bingung. Cowok itu mengembangkan senyumnya saat melihat Aletta bangkit dari duduknya dan memeluknya erat.
"Gue kira lo udah lupa sama rumah," ujar Aletta yang membuat Reno langsung menjitak kening adiknya itu.
"Of course, not. Mau makan? Gue yang traktir!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arvetta ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] A R V E T T A Because I love you, and I want to fix us up. Start: 14 Oktober 2018 End: 3 April 2020 --------------------------------------------------------------------- "Saya Malvier Arviendra. Kalian bisa panggil saya Pak Arvi. Saya...